Selama ini, batuk, demam tinggi, dan sesak napas menjadi tiga gejala utama pasien COVID-19. Namun, studi mengungkap ada gejala a lain yang menjadi tanda awal infeksi COVID-19 termasuk sakit kepala.
Dikutip dari Express UK, kebanyakan pasien Corona mengidap sakit kepala parah disertai dengan kelelahan terus menerus. Data ini diungkap dalam COVID Symptom Study App di Inggris.
"Lebih dari 80 persen dari semua pasien melaporkan sakit kepala sebagai salah satu gejala pertama mereka, sedangkan 72 persen melaporkan kelelahan," ungkap studi tersebut.
Studi menyebut gejala COVID-19 sakit kepala dan kelelahan terus menerus kemungkinan besar dialami semua usia. Gejala awal pasien COVID-19 seperti sakit kepala dialami 82 persen pasien dalam data studi Symptom Study App.
"Data kami menunjukkan bahwa gejala awal yang paling umum dialami sebenarnya adalah sakit kepala (82 persen) dan kelelahan (72 persen) - dan ini terjadi pada semua kelompok umur," kata para peneliti.
"Hanya sembilan persen orang dewasa positif COVID-19 berusia 18-65 tahun yang tidak mengalami sakit kepala atau kelelahan," lanjutnya.
Namun, sakit kepala dan kelelahan sering disertai dengan kondisi lain. Tidak sedikit orang yang akhirnya tak menyadari kalau dirinya ternyata mengidap gejala COVID-19.
"Tentu saja, sakit kepala dan kelelahan biasanya terjadi pada kondisi lain, itulah sebabnya mereka tidak memicu tes (COVID-19) sendiri," demikian sebut studi.
Meski begitu, layanan kesehatan masyarakat Inggris (NHS) meyakini tiga gejala COVID-19 utama adalah demam, batuk, dan gangguan pada indra penciuman dan perasa.
https://cinemamovie28.com/kung-fu-jungle/
Jokowi Targetkan Detail Rencana Pemberian Vaksin COVID-19 Tuntas 2 Minggu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memimpin rapat penanganan virus Corona COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta perencanaan untuk pemberian vaksin COVID-19 sudah disiapkan dalam waktu dua minggu.
"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncanakan secara detail seawal mungkin, saya minta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detail," Kata Jokowi dalam ratas yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/9/2020).
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan beberapa perencanaan yang dimaksud sekurang-kurangnya harus berisikan tentang perincian tentang kapan vaksinasi bisa dimulai, lokasi, dan kelompok mana saja yang mendapatkan vaksin pertama.
"Kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik," jelasnya.
Jokowi pun berharap dengan perencanaan yang sudah matang, maka nantinya pelaksanaan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik.
BPS: 17 Persen Warga Remehkan COVID-19, Level Pendidikan Berpengaruh
Kisah penularan Corona yang terjadi di keluarga tidak sedikit bermunculan. Pasalnya, masih banyak yang masih merasa aman saat berada di lingkungan orang terdekat dan mengabaikan protokol COVID-19.
Menurut hasil 'Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19' yang dilakukan dari tanggal 7 hingga 14 September, terungkap bahwa ada 17 persen yang merasa begitu yakin tidak akan tertular COVID-19. Tingginya persepsi tersebut dikaitkan dengan pendidikan masing-masing orang.
"Persepsi kemungkinan terinfeksi, di sana masih kelihatan bahwa 17 persen atau 17 dari 100 responden tu mengatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin atau tidak mungkin tertular COVID-19," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik, Dr Suhariyanto dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Senin (28/9/2020).
"Jadi masih ada 17 persen. Saya pikir persentase ini lumayan tinggi, jadi mereka yakin bahwa mereka itu tidak akan tertular atau tidak mungkin tertular. Jadi kita lihat dari jenis kelamin tidak ada perbedaan, laki perempuan sama saja," lanjutnya.
Ia menyebut jika pendidikan cenderung rendah, mereka begitu percaya tidak akan terpapar COVID-19. Sementara orang yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai kesadaran yang tinggi akan bahaya COVID-19.
Distribusi warga yang yakin tidak mungkin tertular COVID-19 berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
SD 33,69 persen
SMP 32,5 persen
SMA/SMK 25,48 persen
Diploma/sarjana 13,41 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar