Rabu, 23 September 2020

Karyawan Wanita Tuntut Perusahaan, Dipaksa Kerja 48 Hari Berturut-turut

 Orang Jepang dikenal dengan etos kerja yang menekankan pada tepat waktu, kerja keras dan disiplin. Tak sedikit dari mereka yang bekerja melebihi batas waktu saking loyalnya terhadap pekerjaan.

Namun perusahaan yang satu ini tampaknya memanfaatkan tenaga pekerjanya hingga berakhir pada tuntutan hukum. Seorang karyawan menuntut TV Tokyo Seisaku, anak perusahaan dari TV Tokyo, yang beroperasi di bidang pertelevisian karena telah menggunakan otoritasnya untuk memforsir tenaga kerja.


Karyawan yang seorang wanita berusia 51 tahun, menuntut TV Tokyo Seisaku, atas eksploitasi tenaga dan waktu kerja yang tidak semestinya. Kini dia pun mengambil jalur hukum.


Peristiwa ini terjadi pada 2017, ketika wanita tersebut dipindahkan dari divisi produksi penyiaran ke general affair, atau divisi umum yang mengurusi urusan operasional perusahaan. Pemindahan itu dipicu oleh konflik, di mana ia tidak sepakat tentang suatu masalah dengan atasan kala itu.


Setelah pindah divisi, wanita tersebut mengklaim bahwa dirinya harus tetap menyelesaikan pekerjaan di divisi sebelumnya. Alasannya karena tugas yang ia pegang saat masih di divisi produksi belum tuntas.


Di sisi lain, dia juga diberikan pekerjaan di divisi baru. Sehingga harus menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus.


Alhasil sang wanita harus bekerja melebihi batas waktu. Bahkan ada kejadian di mana dia harus kerja 48 hari berturut-turut. Sejumlah aturan kerja yang tak masuk akal juga ditujukan hanya kepadanya, termasuk membatasi frekuensi ke kamar mandi dan bangun dari kursinya selama bekerja.


Tekanan dan stres di tempat kerja membuatnya mengalami masalah mental yang disebut dengan gangguan penyesuaian. Gangguan ini merupakan kondisi psikologis yang bisa memicu rusaknya kesehatan mental yang parah.


Seperti dikutip dari Soranews24, wanita tersebut mengadu pada Mita Labor Standards Office, sebuah badan ketenagakerjaan di Minato, Tokyo. Setelah mempelajari kasusnya, mereka pun menyatakan bahwa kondisi yang dialaminya termasuk kategori cedera psikologis di tempat kerja.


Pengacara wanita itu pun mengumumkan bahwa kini dia menuntut TV Tokyo Seisaku atas kerja lembur yang tak dibayar dan kompensasi untuk kerusakan psikologis maupun fisik yang disebabkan kekerasan di lingkungan kerja. Kekerasan itu dilakukan dalam bentuk pembatasan ke kamar kecil dan aturan-aturan tak wajar lainnya.


Namun TV Tokyo Seisaku membantah klaim dan tuduhan karyawan wanita tersebut. Kasusnya pun saat ini masih bergulir.

https://indomovie28.net/a-monster-calls/


Viral di TikTok, Perawat Ungkap Gejala Awal Corona: Tak Bisa Mencium Bau


Beredar video viral di TikTok, perawat yang memakai APD lengkap mengungkapkan soal gejala COVID-19. Perawat yang bernama Diana Kemalasari ini mengatakan gejala tersebut adalah kehilangan kemampuan membau.

"Ternyata COVID-19 ada gejala baru. Tolong kalian sebarin informasi agar semua orang tahu. Dan kalau kalian ada gejala ini segera lakukan pemeriksaan COVID-19. Rasa pembau anda akan hilang *penciumankurangtajam," kata Diana Kemalasari di akun TikToknya @Dianaaa Keee (17/9/2020).


Hingga Senin siang (21/9/2020), video tersebut sudah dilihat ditonton lebih dari 9,3 juta kali, mendapatkan 1,2 juta Likes dan 29 ribu komentar. Warganet pun ada yang mengatakan jika gejala tersebut sudah lama dan ada yang menceritakan pengalamannya sendiri.


"Sudah sangat lama kali gejala itu. Dimana letak baru nya?" ujar akun @zr. amelborneng.


"Ini yang aku rasain ka.. benar-benar ga bisa nyium apa-apa sama sekali dan benar aku positif COVID-19, padahal lagi hamil 8 bulan dan sekarang sudah 9 bulan tapi masih positif. Minta doanya ya🥺," tulis akun TikTok @Wilda Fachriah.


"Jujur, aku udh kehilangan indra penciuman belakangan ini, tpi gaberani periksa, sengaja karantina mandiri, seminggu sudah pulih dan kembali seperti," timpal akun TikTok @Haiiiii.


Ketika dikonfirmasi oleh Wolipop, Diana mengaku senang bisa membagikan infomasi lewat video TikToknya. Apalagi kini video mengenai informasi gejala virus Corona itu sudah ditonton jutaan kali.


"Nggak nyangka video TikTok saya viral. Tapi seneng banget bisa viral. Karena orang yang gak tahu tentang gejala itu jadi lebih tahu," ungkap Diana ketika dihubungi lewat Whatsapp, Senin (21/9/2020).


Seperti disampaikannya, tujuan Diana membuat video di TikTok tentang gejala Corona adalah agar semua orang bisa lebih paham. Karena tidak semua orang tahu jika salah satu gejala COVID-19 adalah hilangnya indera penciuman atau anosmia.

https://indomovie28.net/the-menu-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar