Baru-baru ini, sebuah surat yang ditujukan ke Gedung Putih Amerika Serikat, untuk Donald Trump, diketahui berisi racun. Hal ini disebut terjadi pada Sabtu kemarin, menurut laporan The Associated Press.
Berdasarkan investigasi awal, surat ini disebut berasal dari Kanada. "Surat itu tampaknya berasal dari Kanada," demikian pernyataan dari Royal Canadian Mounted Police.
Surat ini berhasil ditahan di fasilitas pemerintah yang menyaring surat-surat dialamatkan ke Gedung Putih dan Presiden Donald Trump. "Investigasi awal menunjukkan itu dites positif risin, racun yang ditemukan secara alami dalam biji jarak," kata pejabat AS dikutip dari AFP.
Lantas apa sebenarnya risin? Ini penjelasan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Risin adalah racun yang ditemukan secara alami dalam biji jarak. Jika biji jarak dikunyah dan ditelan, risin yang dilepaskan bisa menyebabkan luka. Risin dapat dibuat dari bahan limbah yang tersisa dari pengolahan biji jarak. Dapat dibuat dalam bentuk bubuk, kabut, atau pelet, atau dapat dilarutkan dalam air atau asam lemah.
Seberapa beracun risin? Bagaimana orang menjadi sakit karenanya?
Risin sangat beracun. Ia bekerja dengan masuk ke dalam sel tubuh seseorang dan mencegah sel membuat protein yang mereka butuhkan. Tanpa protein, sel mati. Akhirnya ini berbahaya bagi seluruh tubuh, dan bisa menyebabkan kematian.
Seperti kebanyakan bahan kimia, apakah seseorang menjadi sakit atau tidak setelah terpapar risin tergantung pada seberapa banyak risin yang terpapar pada orang tersebut, berapa lama paparan tersebut berlangsung, apa metode paparannya (inhalasi, konsumsi, atau injeksi), dan faktor-faktor lain. Secara umum, bila dosisnya sama, terpapar risin melalui suntikan memiliki potensi terbesar untuk menyebabkan penyakit, diikuti dengan penghirupan, dan kemudian menelan.
Apa saja tanda dan gejala keracunan risin?
Jika risin tertelan, gejala awal biasanya muncul dalam waktu kurang dari 6-12 jam. Gejala awal ini paling mungkin mempengaruhi sistem pencernaan dan termasuk mual, muntah, dan sakit perut.
Gejala keracunan risin kemudian cenderung berkembang pesat (umumnya lebih dari 12-24 jam) untuk mencakup masalah seperti dehidrasi parah, dan masalah ginjal dan hati. Perkembangan gejala dan penyakit yang cepat ini sangat berbeda dari apa yang biasanya terjadi dengan sebagian besar (tetapi tidak semua), penyakit menular bawaan makanan yang umum ditemui, yang biasanya sembuh dalam satu atau dua hari.
Namun, penting untuk dicatat bahwa risin bukan satu-satunya penyebab potensial dari gejala tersebut, penyakit lain yang disebabkan oleh bahan kimia dan non-kimiawi (misalnya, infeksius) juga dapat muncul dengan tanda-tanda ini dan mungkin memprihatinkan.
https://cinemamovie28.com/why-him/
Alert! Corona di Indonesia Naik Terus, Tenaga Kesehatan Mulai Kelelahan
Kasus infeksi COVID-19 di Indonesia masih terus naik cukup signifikan setiap harinya. Bahkan di beberapa daerah, angka positifnya naik tajam sampai ratusan bahkan ribuan pasien perhari.
Tingginya angka penularan COVID-19 di masyarakat tentu akan berdampak pada pelayanan di fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang merawat pasien. Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis STCP-19, Jossep F. William, bahkan menyebut tenaga kesehatan yang menangani pasien Corona di rumah sakit darurat saat ini mulai kelelahan.
"Memang nakes cukup keletihan juga saat ini tapi kami usahakan mereka tetap gembira agar imunnya tetap baik, tetap semangat, karena pekerjaan kita ini kelihatannya masih panjang," katanya dalam siaran pers di Youtube BNPB, Senin (21/9/2020).
"Masih belum ada tanda-tanda (COVID-19) turun, malah terus naik kita," lanjutnya.
Saat ini jumlah tenaga kesehatan untuk merawat pasien COVID-19 disebut kurang. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, pihak Satgas COVID-19 berkoordinasi dengan organisasi profesi dalam menyediakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan di RS darurat.
"Kita sekarang mempersiapkan teman-teman kita dari intersnship untuk membatu tapi kita juga ingin mereka tetap aman jadi mereka tetap didampingi," ujarnya.
Lonjakan penularan COVID-19 juga dirasakan di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Dalam kesempatan yang sama, Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, mengatakan RS Darurat Wisma Atlet untuk fasilitas isolasi mandiri hampir terisi penuh.
Saat ini, disebutkan dari jumlah kapasitas tempat tidur bagi pasien ringan-sedang di tower 6 dan 7, total huniannya sudah 80 persen dan tower 5 untuk isolasi mandiri pasien tanpa gejala sudah 90 persen.
"Tower 6 dan 7 memang huniannya sudah 80 persen dan tower 5 sudah 90 persen," ungkap dr Tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar