Iklan-iklan yang banyak beredar di TV maupun YouTube selalu menyertakan suara narasi tentang keterangan produk yang dipromosikan. Tapi tahukah kamu siapa sosok di balik suara jernih, lugas dan memiliki artikulasi yang bisa dibilang sempurna itu saat mendeskripsikan produk di iklan?
Suara atau narasi di berbagai iklan yang biasa kita dengar di TV ternyata sebagian besar berasal dari orang yang sama. Adalah Bimo Kusumo, seorang voice over (VO) talent yang sudah dipercaya banyak brand sebagai pengisi suara di iklan promosi mereka.
Bimo Kusumo beberapa waktu lalu jadi viral setelah memperlihatkan bakatnya mengisi suara untuk banyak iklan produk dari brand ternama. Netizen pun dibuat takjub karena dia bisa menghasilkan suara berbeda-beda.
Memiliki vokal khas dan unik, Bimo kerap membawakan berbagai jenis warna suara dengan beragam narasi. Mulai dari suara bernada ceria, tenang hingga berat. Profesi sebagai VO talent pun sudah dirintis pria asal Jakarta ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kala itu Bimo kecil sering diajak orangtuanya yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia voice talent. Dia menceritakan bahwa sang ibu bekerja di sebuah studio rekaman bernama Sanggar Prathivi yang bergerak di bidang radio, televisi dan film. Sementara ayahnya adalah seorang dubber.
Sanggar Prathivi berdiri pada 1965 dan telah melahirkan sejumlah artis suara berbakat seperti Dedy Sutomo, Tan Tjeng Bok, Sukarno M Noor, Aminah Cendrakasih, Maria Oentoe, Agus Nurhasan, Denis Setiano dan masih banyak lagi. Kini, Sanggar Prathivi telah berevolusi. Tidak hanya di bidang radio, tetapi juga banyak pelatihan lainnya.
"Ayah aku dulunya seorang dubber untuk sandiwara radio. Dan sandiwara radio jadi pilihan hiburan masyarakat. Karena tidak semua mempunyai televisi saat itu era 80-90an, judul besar seperti Saur Sepuh, Brama Kumbara dan Tutur Tinular. Ayahku di situ mengisi bersama teman-temannya, yang sekarang menjadi mentorku juga," ungkap Bimo saat dihubungi Wolipop pada Kamis (24/9/2020).
https://cinemamovie28.com/mission-impossible-rogue-nation/
Bimo menuturkan sejak 1993-1994, ia mulai diperkenalkan dengan dunia voice over. Ayahnya dulu rajin mengajaknya saat berlatih vokal, akting dan membaca naskah.
"Aku dibawa terus sama ayah. Weekend biasanya, aku ikut mereka latihan teater. Mengisi suara dan berakting. Secara profesional, aku di dunia voice talent itu tahun 1996. Aku mulai dibayar pada job pertamaku saat itu masih SD. Dari situ awalnya ada iklan, kalau katanya ayah itu adalah iklan minyak telon. Awalnya aku jadi dubber untuk mengisi Disney channel. Bapak juga pernah terkenal banget mengisi suaranya Goofy, jelas Bimo.
Anak pertama dari dua bersaudara ini pun mengikuti jejak ayahnya sebagai dubber dari 1996 hingga 2000. Setelahnya, dia memutuskan untuk fokus ke dunia voice over.
"Voice talent itu ada penyiar radio, voice over, MC, dubber, podcaster, news anchor dan penyanyi juga. Voice over talent itu adalah orang-orang yang mengisi suara untuk live event, TV program dan komersil," tuturnya.
Menurutnya pekerjaan sebagai VO talent sangat menjanjikan. Bimo mengatakan sekali mendapat proyek iklan bisa untuk menghidupi kebutuhannya selama satu bulan bahkan lebih.
"Ngomong satu kata aja bisa buat memenuhi kebutuhan untuk satu bulan hahaha. Kata 'OK' aja bisa digaji sebulan, senangnya bisa ketemu orang baru dan selalu menerima tantangan baru ya project baru," ucap pria lulusan London School of Public Relations ini seraya tertawa.
Viral di Media Sosial
Nama Bimo Kusumo semakin dikenal sejak ia mengunggah video, di mana dirinya mengisi berbagai jenis iklan yang sudah tak asing lagi di telinga. Unggahan tersebut langsung viral di Twitter, TikTok dan juga Instagram. Lalu semakin melejit lewat jamming online bersama voice over talent lainnya yang beraksen British, Putri Saud.
"Waktu itu awal pandemi dan semuanya pada kreatif, apalagi pekerja seni yang lain, musisi pada bikin jamming online. Editor bikin editing lucu dan tutorial. Nah, konten jamming VO belum ada," ujarnya.
Sebelum jadi viral, Bimo memang sudah menggunakan platform media sosial, untuk memperkenalkan profesi VO talent. Dia juga membuat podcast bersama seorang rekannya.
"Kalau sekarang podcast, yang bikin aku settle di dunia ini, yaitu akhirnya aku harus tahu karena ini belum ada yang share tentang dunia ini. Aku pikir ini nggak sehat, karena di luar negeri sudah settle. Sedangkan banyak orang yang belum tahu ada industri ini. Dan terbukti 70-80% DM yang masuk, 'Oh ternyata ada profesi ini?' 'Oh namanya voice over'. Dan awareness-nya belum banyak yang tahu. Aku bikin konten di Youtube dan berlanjut," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar