Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi COVID-19. Dalam sambutannya, Menkes Terawan menyampaikan semua orang bisa terpapar virus Corona, terutama para tenaga medis yang sehari-hari menangani langsung pasien COVID-19.
"Saat ini masih banyak sekali teman, rekan-rekan sejawat tenaga kesehatan yang sakit atau meninggal karena terpapar atau tertular saat menangani COVID-19," ujar Menkes dalam agenda Doa Perawat untuk Negeri di siaran Youtube BNPB, Selasa (15/9/2020).
Menkes Terawan juga menyinggung soal tingginya risiko yang dihadapi tenaga medis hingga bertaruh nyawa untuk menyelamatkan pasien COVID-19. Untuk itu, agar tidak terpapar dan terinfeksi, Menkes berharap tenaga medis tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Setiap tindakan, mulai dari penjemputan pasien, penerimaan di UGD, pelaksanaan tindakan seperti perawatan sampai pelepasan pasien, para tenaga medis diharapkan selalu mempraktikkan protokol kesehatan.
"Juga setelah selesai melakukan pemeriksaan atau tindakan seperti saat berkumpul dengan para sejawat atau pada saat beristirahat dan makan harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ucap Menkes.
Pada kesempatan tersebut, Menkes Terawan juga mengungkap jumlah perawat yang gugur akibat COVID-19 yang mayoritas berada di Jawa Timur.
"Rasa duka cita mendalam saya sampaikan atas gugurnya 48 perawat dalam perjuangannya memberikan pelayanan pada pasien untuk melawan COVID-19 ini," sebutnya.
Menkes Terawan Sampaikan Dukacita untuk 48 Perawat yang Gugur karena Corona
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengadakan doa bersama atas gugurnya para tenaga kesehatan karena pandemi virus Corona COVID-19. Acara virtual ini dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk di antaranya Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Menkes Terawan mengungkapkan saat ini ada 2.310 perawat dari 16.218 tenaga kesehatan yang ditempatkan Kementerian Kesehatan untuk membantu penanganan COVID-19. Ia mengapresiasi dedikasi tinggi yang ditunjukkan para tenaga kesehatan tersebut.
"Saya mewakili pemerintah ucapkan terima kasih kepada seluruh perawat yang bekerja keras berdedikasi tinggi," ujarnya dalam konferensi yang disiarkan BNPB pada Selasa, (15/9/2020).
Terawan menyebut hingga saat ini sudah ada 48 perawat yang gugur karena COVID-19. Untuk itu ia juga menyampaikan dukacitanya.
"Rasa dukacita mendalam juga saya sampaikan atas gugurnya 48 perawat dalam perjuangannya memberikan pelayanan kepada pasien untuk melawan COVID-19 ini. Paling banyak dari wilayah Jawa Timur. semoga jasa-jasa para pahlawan kesehatan diterima di sisi Tuhan YME," lanjut Terawan.
Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah SKep, SH, MKep, mengatakan satu orang perawat bisa melayani puluhan pasien positif Corona. Oleh sebab itu, menjadi sebuah kerugian bagi negara bila ada satu saja perawat yang gugur.
PPNI sebelumnya membeberkan hingga tanggal 11 September 2020 sudah ada 78 perawat yang meninggal dunia positif Corona.
https://cinemamovie28.com/a-dramatic-night-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar