Senin, 14 Juni 2021

Basarnas Banten Terima KN SAR Tetuka 247, Ini Kecanggihannya

 - Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) TNI Hendri Alfiandi menyerahkan kapal baru KN SAR Tetuka 247 ke Basarnas Banten. Kapal baru itu diklaim punya kelebihan dapat menemukan korban dengan hanya memberikan titik koordinat.

Kapal dengan kecepatan mencapai 29 knot tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan serba digital. Selain itu, KN SAR Tetuka juga dilengkapi dengan alat menyelam dan speed boat di atas kapal.


"Ini spesifikasi kecepatan bisa 29 knot, cukup kencang ya untuk kapal, dan mampu memberikan pertolongan pemadaman kebakaran apabila terjadi kapal kebakaran, kemudian semua menggunakan peralatan yang terkini," kata Mardya Henri kepada wartawan di Cilegon, Senin (14/6/2021).


"Semuanya digitalize dan memudahkan juga untuk mencari, menemukan korban musibah dengan cukup memberikan data koordinat di permukaan laut kita bisa langsung mengarahkan kapal kita menuju ke sana," tambahnya.


Dia mengatakan di dalam kapal tersebut juga dilengkapi perlengkapan penyelaman. Selain itu, KN SAR Tetuka juga dilengkapi speed boat sehingga bisa melakukan evakuasi orang yang terjatuh dari kapal dan untuk keperluan lainnya.


Kapal baru Basarnas ini diketahui dibuat di Batam. Henri mengatakan, kapal ini dinilai cocok dengan kondisi laut di Banten yang memiliki arus kuat dan luasnya perairan Banten.


"Sebetulnya di Provinsi Banten nih kita sudah memiliki kapal, karena mengingat Provinsi Banten khususnya ini kan daerah penyeberangan, arusnya kuat, potensi terjadinya musibah juga ada, kami memang dari Basarnas sudah memberikan keputusan untuk menambah kekuatan kapal kita yang ini adalah tipe 40, tipe yang medium kalau di Basarnas, kalau dioperasikan di Provinsi Banten," kata dia.


Kapal KN SAR Tetuka dilengkapi dengan sonar medium yang bisa menjangkau 300 meter kedalaman laut. Harga kapal ini mencapai Rp 50 miliar yang berasal dari anggaran tahun 2020.


"Bisa sampai 50 korban yang bisa kita tampung di sini. ABK ada 15 kalau tidak salah termasuk di dalamnya adalah rescuer-nya. Di dalamnya ada ruang perawatan," tuturnya.

https://tendabiru21.net/movies/hong-kong-eva/


Kelakuan Manusia di Bumi Bikin Atmosfer Menipis


- Bumi dikelilingi lapisan gas kompleks yang membentuk atmosfer. Mereka melindungi dan memelihara semua kehidupan di planet ini. Namun perilaku manusia yang tak ramah lingkungan berkontribusi menyusutkan seluruh lapisan tersebut.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa ketebalan stratosfer telah menyusut 400 meter sejak 1980. Meski penurunan ketebalan stratosfer sudah pernah dilaporkan sebelumnya, penelitian ini adalah pemeriksaan yang pertama kalinya dalam skala global.


"Mengejutkan. Ini membuktikan kita mengotak-atik atmosfer hingga 60 kilometer," kata salah satu tim peneliti, fisikawan dari University of Vigo Earth Juan AƱel seperti dikutip dari Science Alert.


Disebutkan olehnya, meliputi langit sekitar 20 hingga 60 kilometer di atas kita, stratosfer menyelimuti lapisan atmosfer yang kita hirup (troposfer). Beberapa awan menjelajah setinggi ini dan sesekali ada burung. Stratosfer menahan lapisan ozon yang sangat penting yang telah rusak melalui emisi CFC.


Upaya global kolektif sejauh ini cukup berhasil membendung penipisan ozon yang menyebabkan lubang ozon di atas Antartika. Namun emisi gas rumah kaca Bumi telah mengubah seluruh stratosfer.


Fisikawan atmosfer dari Charl's University Petr Pisoft dan rekannya menggunakan pengamatan satelit sejak 1980-an yang dikombinasikan dengan model iklim untuk menentukan bahwa kenaikan CO2 menyebabkan stratosfer berkontraksi.


"Kami menunjukkan bahwa kontraksi stratosfer bukan hanya respons terhadap pendinginan, karena perubahan pada tekanan tropopause dan stratopause pun berkontribusi," tulis tim peneliti dalam makalah mereka.


Mereka menjelaskan, pemanasan akibat gas rumah kaca di troposfer menyebabkannya mengembang dan menekan stratosfer di atasnya. Selain itu, penambahan CO2 ke stratosfer itu sendiri menyebabkan kombinasi gas-gasnya menjadi dingin dan berkumpul lebih dekat (efek sebaliknya pada troposfer) dan menyusutkan seluruh lapisan.


"Dalam skenario perubahan iklim yang masuk akal , stratosfer planet kita bisa kehilangan 4% perluasan vertikalnya (1,3 km) dari 1980 hingga 2080," kata Anel.

https://tendabiru21.net/movies/the-final-judgement/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar