Vaksin Corona yang dikembangkan perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, gagal memenuhi kriteria keberhasilan vaksin COVID-19. Hasil uji coba tahap akhir menunjukkan vaksin ini hanya 47 persen efektif.
Hasil uji klinis tahap akhir ini muncul dari analisis sementara berdasarkan 134 kasus dalam penelitian dengan sekitar 40 ribu sukarelawan di Eropa dan Amerika Latin.
"CVnCoV menunjukkan kemanjuran vaksin sementara sebesar 47 persen terhadap penyakit COVID-19 dengan tingkat keparahan apa pun dan tidak memenuhi kriteria keberhasilan statistik yang telah ditentukan sebelumnya," demikian dalam rilis CureVac, dikutip dari DW News.
Perusahaan tersebut mengatakan setidaknya ada 13 varian virus penyebab infeksi di antara populasi penelitian, menambahkan bahwa versi asli dari virus corona yang muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019 "hampir sama sekali tidak ada" dalam uji coba sejauh ini.
"Sementara kami mengharapkan hasil sementara yang lebih kuat, kami menyadari bahwa menunjukkan kemanjuran tinggi dalam keragaman varian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan tantangan," kata CEO Franz-Werner Haas dalam sebuah pernyataan.
"Saat kami melanjutkan analisis akhir dengan minimal 80 kasus tambahan, kemanjuran vaksin secara keseluruhan dapat berubah," lanjutnya.
Dari kasus COVID-19 yang dilaporkan dalam uji coba, 124 diurutkan untuk mengidentifikasi varian yang menyebabkan infeksi. Satu kasus disebabkan oleh versi asli dari virus corona SARS-CoV-2 yang muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019, sementara 57 persen kasus disebabkan oleh variant of concern, jenis yang lebih menular.
https://indomovie28.net/movies/happy-din-don/
Terbanyak Sumbang Kasus Harian RI, Ini Zona Merah Corona Jawa Barat Teranyar
Bandung Raya siaga satu imbas laporan dua wilayah zona merah Corona Jawa Barat. Menurut data yang dihimpun Satgas COVID-19, Jawa Barat masuk zona merah Corona sejak 6 Juni lalu.
Di pekan sebelumnya, wilayah Ciamis dan Bandung Barat masuk zona merah Corona Jawa Barat. Namun, kini Ciamis tak lagi masuk zona merah Corona Jawa Barat, posisinya digantikan Bandung.
Berada di zona merah Corona, Jawa Barat menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi per Rabu (16/6/2021). Dalam 24 jam terakhir mencatat penambahan kasus COVID-19 sebanyak 2.599 kasus, melampaui DKI Jakarta yang mencatat 2.376 kasus Corona.
Data Satgas COVID-19 per 13 Juni menunjukkan hanya tiga provinsi Jawa yang masuk zona merah Corona. Selain zona merah Corona Jawa Barat, tercatat Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam daftar baru zona merah COVID-19 pekan ini.
"Kemudian wilayah Bandung raya ini keterisian rumah sakit sudah melebihi standar WHO dan nasional yang di angka 70 persen sementara Bandung raya ini sudah di angka 84,19 persen," tutur Ridwan Kamil saat menetapkan status siaga satu di Bandung Barat karena masuk zona merah Corona Jawa Barat, Selasa (15/6/2021).
Sementara dalam sepekan terakhir, Kota Bekasi dan Kabupaten Bandung mencatat peningkatan kasus Corona melampaui seribu kasus. Kota Depok berada di 1.001 kasus dan Kota Bekasi mencapai 1.004 kasus.
Di mana saja zona merah Corona Jawa Barat dan zona kuning terbaru?
Zona merah Corona Jawa Barat
Bandung
Bandung Barat
Zona kuning Corona Jawa Barat
Cianjur
Ciamis
Kote Depok
Bekasi
Sukabumi
Garut
Kota Cirebon
Kota Banjar
Tasikmalaya
Cirebon
Sumedang
Kota Tasikmalaya
Kota Bogor
Kota Bandung
Kota Bekasi
Bogor
Kuningan
Majalengka
Subang
Purwakarta
Karawang
Pangandaran
Kota Sukabumi
Kota Cimahi
Indramayu
Di luar data zona merah Corona Jawa Barat, ini penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Jabar sepekan terakhir.
Kota Depok: 1.001 kasus
Kota Bekasi: 1.004 kasus
Kabupaten Bandung: 846 kasus
Kota Bandung: 747 kasus
Kabupaten Bandung Barat: 515 kasus
Kabupaten Karawang: 381 kasus
Kabupaten Bogor: 293 kasus
Kota Bogor: 291 kasus
Kabupaten Cirebon: 284 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar