Sabtu, 26 Juni 2021

Anjuran Pakai Masker Dobel untuk Proteksi Ganda di Tengah Amukan Corona

 Infeksi virus Corona kian melonjak di Indonesia. Beberapa kali rekor kasus harian Corona tercatat dalam sepekan terakhir.

Pada Kamis (24/6/2021) kemarin, untuk pertama kalinya kasus harian Corona di Indonesia menembus angka 20.000 kasus dalam sehari. Hal ini menjadi bukti bahwa penyebaran COVID-19 di Tanah Air kian mengkhawatirkan.


Sejumlah pakar pun sudah menyarankan untuk menggunakan masker dobel sebagai antisipasi penularan COVID-19. Pasalnya, diduga penyebaran ini ada sangkut pautnya dengan varian baru Corona, yang disebut lebih mudah menular.


"Double masker (medis plus kain) memang memberikan perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan single masker. Perlindungan terhadap virus tanpa melihat variannya," kata dr Erlina Burhan, SpP(K), Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), beberapa waktu lalu.


Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), penggunaan masker dobel dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 90 persen. Hal ini karena virus atau bakteri akan lebih tersaring ketika kita mengenakan masker dobel.


Meski demikian, Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan masker dobel sebaiknya hanya digunakan pada saat di dalam ruangan yang banyak orang, atau ketika berada di zona penularan tinggi virus Corona.


"Tidak harus memakai dua masker tiap saat. Itu dilakukan kalau Anda berada di dalam ruangan yang ramai atau wilayah dengan tingkat penularan tinggi," kata Prof Zubairi dalam akun Twitter pribadinya, Senin (22/2/2021).


"Tapi bukankah lebih baik menghindari tempat-tempat seperti itu?" lanjutnya.


Perlu diketahui, penggunaan masker dobel yang disarankan adalah perpaduan antara masker bedah dan masker kain. Masker bedah berfungsi sebagai filter dan masker kain berfungsi untuk lapisan tambahan.

https://trimay98.com/movies/the-mole-song-hong-kong-capriccio/


Pasien Corona Wisma Atlet Gejala Ringan Dipindah ke Rusun Nagrak-Pasar Rumput


Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet terus mengalami lonjakan pasien dalam beberapa pekan terakhir. Kapasitas keterisian tempat tidurnya pun telah mencapai 85 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan menambah dua tempat tidur isolasi untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19. Ke depannya, pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan akan dipindahkan dari Wisma Atlet ke Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.


"Memindahkan OTG dan ringan ke Nagrak dan Pasar rumput sehingga Wisma Atlet yang fasilitasnya sudah ada lebih lama kita bisa upgrade untuk bisa menangani yang kondisinya sudah menengah. Sedangkan kondisi berat tetap kita arahkan ke rumah sakit," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers, Jumat (25/6/2021).


Dua tempat yang dijadikan isolasi pasien COVID-19 adalah Nagrak ada 4 tower yang bisa menampung maksimal 4.000 pasien. Kemudian ada di Pasar Rumput yang menampung 3.000 pasien.


Senada, Kepala Sekretariat RSDC Wisma Atlet Mintoro Sumego, mengatakan pasien Corona yang diterima di Wisma Atlet hanya yang bergejala sedang-berat. Beberapa pasien Corona gejala ringan mulai dipindahkan ke Rusun Nagrak.


Rusun Nagrak baru dibuka beberapa hari lalu seiring meningkatnya kasus COVID-19.


"Pasien yang diterima di Wisma Atlet itu adalah pasien dengan gejala sedang-berat. Untuk pasien tanpa gejala-ringan, kita kondisikan di (rusun) nagrak, ini sudah berjalan," sebut Mintoro.

https://trimay98.com/movies/my-friends-daughter/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar