Beberapa wanita mengeluhkan adanya perubahan siklus menstruasi mereka pasca mendapat suntikan vaksin Corona. Meski begitu, Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mengatakan belum menerima laporan semacam ini.
"Jadi kan list KIPI-nya sendiri itu kita lihat dari clinical trial fase I, fase II, fase III, sama laporan yang masuk dari seluruh Indonesia. Nggak ada tuh (kasusnya)," kata Ketua Komnas KIPI Prof Hindra Irawan Satari saat dikonfirmasi detikcom Senin (21/6/2021).
Seorang ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologist (RCOG) Dr Pat O'Brien mengatakan bahwa wanita yang mengalami perubahan siklus menstruasi setelah vaksin itu, bisa jadi sebuah 'kebetulan'.
"Banyak wanita akan mengalami perubahan sementara dalam siklus menstruasi mereka dari waktu ke waktu selama hidup mereka. Dan saat ini, banyak wanita berusia 20-an dan 30-an yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19," jelas Dr O'Brien yang dikutip dari Sky News, Selasa (22/6/2021).
"Jadi, tampaknya tak terelakkan ini akan terjadi secara kebetulan pada beberapa wanita," lanjutnya.
Dr O'Brien menekankan bahwa setiap perubahan anekdotal pada siklus menstruasi wanita tidak berkaitan dengan vaksin dan kesuburan seseorang. Ia mengatakan sampai saat ini belum ada buktinya.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 akan mempengaruhi kesuburan seseorang," tegasnya.
Rekan Dr O'Brien, Dr Sue Ward, yang juga seorang ginekolog mengatakan akan mendukung pengumpulan data yang lebih banyak soal ini. Hal ini dilakukan untuk lebih memahami mengalami fenomena perubahan siklus ini bisa terjadi pada wanita usai divaksinasi.
Pada 17 Mei 2021, The Sunday Times melaporkan beberapa wanita menyampaikan keluhan efek samping perubahan siklus menstruasi usai vaksin kepada Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA). Sebanyak 2.734 orang disuntik vaksin Oxford-AstraZeneca, 1.158 dengan vaksin Pfizer, dan 66 orang dengan vaksin Moderna.
Sebagian besar mengaku mengalami perdarahan lebih banyak dibanding biasanya.
https://movieon28.com/movies/relacion-matrimonial-y-otras-cosas/
Salah Satunya Dialami Bintang Emon, Catat Gejala Gastroenteritis pada COVID-19
- Bintang Emon positif Corona, komika Indonesia ini menceritakan sejumlah gejala COVID-19 yang dirasakan. Mulai dari napas terasa pendek, sakit kepala, gangguan pernapasan, hingga mual.
Beberapa gejala COVID-19 seperti mual yang dikeluhkan Bintang Emon memang tidak khas dan sulit dibedakan dengan penyakit lainnya. Namun, mual termasuk gejala gastroenteritis atau masalah pencernaan yang tak sedikit dikeluhkan pasien COVID-19.
Dikutip dari Healthline, para peneliti di Universitas Stanford menemukan bahwa sepertiga pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga berat memiliki masalah di sistem pencernaan mereka.
Studi terbaru lainnya yang dimuat para peneliti Beijing menemukan bahwa di mana saja dari 3 hingga 79 persen pasien COVID-19 mengalami gejala gastrointestinal. Apa saja yang dikeluhkan?
1. Diare
Diare jadi salah satu gejala COVID-19 gasterorintis paling banyak dikeluhkan. Studi American Journal of Gastroenterology meneliti 206 pasien COVID-19 gejala ringan, 48 orang di antaranya mengalami masalah pencernaan dan 69 lainnya memiliki masalah di pencernaan dan pernapasan.
Dari total 117 pasien yang mengalami gangguan lambung, 19,4 persen mengeluhkan gejala COVID-19 diare sebagai gejala pertama mereka.
2. Mual dan muntah
Penelitian dari Beijing menemukan bahwa mual lebih sering terjadi pada kasus COVID-19 anak ketimbang dewasa. Mereka menganalisis studi klinis COVID-19 dan laporan kasus terkait masalah pencernaan di Desember hingga Februari lalu. Ada 3,6 hingga 15,9 persen orang dewasa mengeluhkan gejala COVID-19 mual dan sekitar 60 persen lainnya merupakan usia anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar