- Gambar yang muncul di mode Street View pada Google Maps bisa berasal dari dua sumber, direkam oleh Google atau direkam oleh ribuan kontributor. Nah, khusus untuk Street View di Zimbabwe, semua gambarnya direkam oleh satu pria ini.
Namanya Tawande Kanhema, seorang fotografer dan videografer yang merekam gambar Street View di Zimbabwe serta 14 negara lain di Afrika bagian Selatan. Ya, ia sendiri yang merekam menggunakan kamera pinjaman dari Google, yang merupakan bagian dari program Google.
Untuk mengongkosi aksinya itu, Kanhema merogoh koceknya sendiri, sekitar USD 5.000 ia habiskan untuk berkeliling di berbagai daerah di Zimbabwe, dari mulai Victoria Falls, distrik bisnis Harare, Great Zimbabwe National Monument, dan berbagai tempat lain termasuk objek wisata.
Kanhema melakukan itu karena pada awalnya ia pernah mencari Harare -- kampung halamannya -- di Street View, namun tak menemukannya. Kemudian ia pun memutuskan untuk menjadi kontributor di platform tersebut.
Dalam perjalanannya itu Kanhema menggunakan bermacam kendaraan, dari mulai mobil, ATV, speedboat, sepeda, bahkan sampai helikopter, termasuk berjalan kaki. Secara total, jarak yang ditempuhnya dalam perjalanan ini mencapai ribuan kilometer, dan semuanya itu ia lakukan sendiri.
Google kemudian mengirimkan kru untuk mendokumentasikan perjalanan Kanhema tersebut, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Selasa (18/5/2021).
"Memetakan Sungai Zambezi kemungkinan adalah bagian favorit saya dari proyek ini. Ini adalah cara yang unik untuk melihat biodiversitas Zambezi Valley yang sangat kaya. Kami datang di Victoria Falls pada sore hari, di waktu yang tepat untuk menikmati matahari tenggelam di Sungai Zambezi," ujarnya dalam sebuah wawancara.
Pada 2019, Google mengklaim sudah memetakan mayoritas daerah di 87 negara, dari total hampir 200 negara yang ada di dunia. Dari cakupannya ini seharusnya makin lama makin bagus, namun memang bergantung pada konten yang disumbangkan oleh penggunanya.
https://maymovie98.com/movies/housewives-on-the-job/
Google dan Samsung Kawinkan Wear OS dan Tizen
- Google punya kerja sama baru dengan Samsung, yaitu menggabungkan Wear OS dengan Tizen, keduanya merupakan platform untuk perangkat wearable, yang diumumkan di ajang Google I/O 2021.
Samsung sendiri sudah sebenarnya sejak bertahun-tahun lalu menjadikan Tizen sebagai pondasi untuk bermacam perangkatnya, termasuk wearable. Nah kini setelah digabung, namanya akan berubah menjadi 'Wear', meski mungkin nantinya akan berubah lagi.
Perkawinan antara Wear OS dan Tizen ini akan menghasilkan platform yang mengkonsumsi daya lebih rendah, mempercepat waktu tunggu saat membuka aplikasi, dan animasi yang lebih halus.
Developer pun akan dipermudah saat mengembangkan aplikasi, karena dua platform smartwatch besar digabung. Artinya mereka tak perlu membuat aplikasi untuk terlalu banyak platform.
Google menjanjikan pilihan aplikasi dan watch face yang lebih lengkap dibanding sebelumnya. Setidaknya inilah yang mereka janjikan, dan kita harus menunggu realisasinya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (19/5/2021).
"Semua pembuat perangkat akan bisa mengkostumisasi pengalaman pengguna di atas platform ini dan developer juga bisa menggunakan tool Android yang sudah mereka kenal untuk membangun di satu platform dan ekosistem," ujar Bjorn Kilburn dari Product & UX Wear OS di Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar