Kamis, 17 Juni 2021

Mau Tahu Cara Mendapatkan Vaksin Gratis? Ini Kata Kemenkes

 Minat terhadap vaksinasi COVID-19 tempak mengalami peningkatan. Makin banyak pula yang penasaran mencari tahu bagaimana cara mendapatkan vaksin gratis.

Cakupan vaksinasi COVID-19 belakangan ini mulai semakin diperluas. Setelah sebelumnya memprioritaskan para lansia, petugas publik, dan tenaga kesehatan (nakes), kini vaksinasi juga mulai menyasar usia 18 tahun ke atas, meski baru mulai digencarkan di DKI Jakarta.


Terkait pertanyaan publik seputar cara mendapatkan vaksin gratis, Kementerian Kesehatan RI menegaskan, vaksin COVID-19 memang harus diterima masyarakat secara gratis. Tak terkecuali, dalam program gotong royong yang menyasar penerima vaksin melalui perusahaan.


"Vaksin ini harus diberikan secara gratis baik dari pemerintah maupun vaksinasi Gotong Royong. Kalau kemudian nanti sudah ditegaskan betul-betul tidak ada pembebanan atau apa pun, termasuk pengurangan benefit dari pekerja akibat proses vaksinasi, ini sudah suatu ketegasan," terang juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi daring, Rabu (16/6/2021).



Ia menegaskan, jika ada yang tidak mendapatkan vaksin secara gratis atau diminta membayar dan mengalami pemotongan benefit, bisa melapor ke Satuan Pengawasan Internal (SPI) atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Nantinya, akan dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi lebih dulu sebelum tindak lanjut peneguran.


"Sekarang perluasan vaksinasi di semua provinsi pada usia di atas 50 tahun, kemudian di Juli akan kita lakukan perluasan sampai dengan di atas 18 tahun sesuai rencana," kata dr Nadia.


"Pada saat sasaran kita mendapatkan vaksinasi, segera untuk langsung datang ke pos vaksinasi untuk divaksin. Jangan ragu-ragu, begitu juga untuk yang mendapatkan vaksin gotong royong," sambungnya terkait cara mendapatkan vaksin gratis.

https://indomovie28.net/movies/war-path/


Tak Semua Berhasil! Vaksin Corona Ini Divonis Gagal, Efikasi Cuma 47 Persen


 Vaksin Corona yang dikembangkan perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac, gagal memenuhi kriteria keberhasilan vaksin COVID-19. Hasil uji coba tahap akhir menunjukkan vaksin ini hanya 47 persen efektif.

Hasil uji klinis tahap akhir ini muncul dari analisis sementara berdasarkan 134 kasus dalam penelitian dengan sekitar 40 ribu sukarelawan di Eropa dan Amerika Latin.


"CVnCoV menunjukkan kemanjuran vaksin sementara sebesar 47 persen terhadap penyakit COVID-19 dengan tingkat keparahan apa pun dan tidak memenuhi kriteria keberhasilan statistik yang telah ditentukan sebelumnya," demikian dalam rilis CureVac, dikutip dari DW News.


Perusahaan tersebut mengatakan setidaknya ada 13 varian virus penyebab infeksi di antara populasi penelitian, menambahkan bahwa versi asli dari virus corona yang muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019 "hampir sama sekali tidak ada" dalam uji coba sejauh ini.


"Sementara kami mengharapkan hasil sementara yang lebih kuat, kami menyadari bahwa menunjukkan kemanjuran tinggi dalam keragaman varian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan tantangan," kata CEO Franz-Werner Haas dalam sebuah pernyataan.


"Saat kami melanjutkan analisis akhir dengan minimal 80 kasus tambahan, kemanjuran vaksin secara keseluruhan dapat berubah," lanjutnya.


Dari kasus COVID-19 yang dilaporkan dalam uji coba, 124 diurutkan untuk mengidentifikasi varian yang menyebabkan infeksi. Satu kasus disebabkan oleh versi asli dari virus corona SARS-CoV-2 yang muncul di kota Wuhan di China pada akhir 2019, sementara 57 persen kasus disebabkan oleh variant of concern, jenis yang lebih menular.

https://indomovie28.net/movies/warpath-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar