Minggu, 20 Juni 2021

Ramai Dugaan RS Sengaja Meng-COVID-kan Pasien, Mungkinkah? Ini Penegasan PERSI

 Seiring lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, tak sedikit masyarakat mencurigai adanya rumah sakit yang secara sengaja memberikan diagnosis palsu pasien positif COVID-19.

Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) meluruskan, setiap rumah sakit membutuhkan prosedur panjang untuk pemeriksaan COVID-19 sehingga pemalsuan diagnosis sebenarnya bukan hal mudah.


"Ada aturan yang kuat, ketat sekali pasien itu ditentukan diagnosa sebagai COVID. Rumah sakit harus melampirkan banyak sekali dokumen pendukung untuk menyampaikan bahwa ini COVID-19. Jadi masyarakat jangan juga merasa 'oh kalau memang diagnosa COVID itu akan diklaim rumah sakit bahwa ini COVID. Itu belum tentu," tegas Sekjen PERSI Lia Partakusuma dalam konferensi pers virtual, Minggu (10/6/2021).


"Sama-sama kita menaruh kepercayaan bahwa dokter akan mengobati sesuai kondisi pasien," lanjutnya.


Ia menjelaskan, tidak semua rumah sakit bisa memberikan hasil diagnosis COVID-19 dalam waktu cepat. Rumah sakit besar dengan fasilitas laboratorium lengkap tentu bisa memberikan hasil diagnostik dalam waktu lebih cepat dibandingkan rumah sakit dengan fasilitas terbatas.


Untuk itu, masyarakat perlu memahami bahwa proses diagnostik COVID-19 untuk 1 pasien bukan proses singkat dan mudah. Bahkan, ada juga pasien yang membutuhkan hitungan hari untuk mendapatkan hasil pasti soal positif atau negatif COVID-19.


Jika hasil hasil tes kedua berbeda dengan hasil tes pertama dengan sela beberapa hari, bisa jadi disebabkan infeksi baru terdeteksi pada kesempatan tes kedua karena replikasi virus membutuhkan waktu.


"Istilah meng-COVID-kan pasien, kalau pun ada itu oknum. Kami sama sekali tidak pernah menginginkan adanya 1 rumah sakit pun yang meng-COVID-kan. Mudah-mudah tidak ada 1 pun rumah sakit yang berkeinginan," tegas Lia.


"Kalau pun menyamaratakan 3000 rumah sakit seperti hal yang sama, tentu rasanya juga tidak benar," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/sniper-ghost-shooter/


COVID-19 Melonjak Gila-gilaan, RS Bakal Perpendek Durasi Rawat Inap


Menanggapi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menyebut adanya percepatan durasi rawat inap bagi pasien COVID-19 di wilayah berstatus zona merah dan oranye. Dengan tujuan, memprioritaskan penanganan bagi pasien COVID-19 yang bergejala berat.

"Mempercepatan lama rawat inap. Kita berharap masyarakat mengerti kenapa lama rawat kita perpendek. Kalau memungkinkan untuk dirawat di rumah atau (gejala) lebih ringan memberikan kesempatan untuk yang bergejala berat masuk rumah sakit," terang Sekjen PERSI Lia Partakusuma dalam konferensi pers virtual, Minggu (20/6/2021).


Ia menjelaskan, pihak rumah sakit tentu akan menyikapi lonjakan COVID-19 di RI dengan langkah antisipatif, termasuk penambahan kapasitas sebagaimana yang sempat diminta pemerintah.


Namun langkah tersebut juga harus menyesuaikan kemampuan rumah sakit. Mengingat, besar kemungkinan lonjakan jumlah pasien membuat rumah sakit penuh dan tidak lagi bisa menerima pasien baru.


"Mereka datang sudah kondisi perburukan datang. Tidak seperti tahun lalu, mereka butuh waktu beberapa waktu untuk dilayani. Bahkan ada yang sudah meninggal dunia," lanjutnya.


Dengan mempersingkat durasi rawat inap pasien COVID-19, pihak PERSI mengantisipasi kondisi rumah sakit penuh karena lonjakan COVID-19. Dengan begitu, risiko pasien COVID-19 bergejala berat terpaksa ditolak bisa diminimalkan

https://indomovie28.net/movies/the-winds-of-autumn/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar