Media sosial Instagram baru-baru ini dihebohkan dengan unggahan Instagram Story seorang warganet yang mengungkapkan bahwa salah seorang temannya dinyatakan positif COVID-19, tetapi tidak melakukan isolasi mandiri dan tetap bepergian ke luar rumah.
Menurut unggahan tersebut, teman prianya tersebut malah asyik bepergian ke mal dan makan di restoran. Mal yang dikunjunginya tersebut merupakan salah satu mal yang terletak di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Seorang warganet lainnya di Twitter yang mengunggah ulang Instagram Story tersebut tampak marah dan memberikan sindiran kepada pria yang disebut-sebut positif COVID-19 yang tidak melakukan isolasi mandiri.
"Dengan bangganya, makan di luar! Beserta bapaknya yang kena Covid juga, makan di PIK avenuea, n sekarang nginep di PIK, top kan? Congrats ya, mau viral kan? Monggo guys!" cuit akun Twitter @CakBambangelf.
Akan tetapi, tak lama usai cuitan tersebut viral, unggahan di Instagram Story tersebut langsung dihapus oleh pemilik akun. Terkait hal tersebut, pria yang disebut-sebut positif COVID-19 tersebut pun memberikan klarifikasinya.
Seperti apa klarifikasinya? Apakah benar dirinya positif COVID-19 dan tetap asyik berjalan-jalan?
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
https://nonton08.com/movies/girls-the-hall/
Seruan IDI: Kendalikan Pandemi, Berlakukan Pembatasan Mobilitas Ketat!
Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melihat adanya lonjakan kasus dan kematian yang cukup besar sehingga meminta pemerintah daerah dengan tegas memberlakukan pengetatan dan pembatasan mobilitas masyarakat.
"Memohon kepada seluruh pemerintah daerah khususnya yang daerahnya mengalami lonjakan kasus COVID-19 untuk menyempurnakan strategi PPKM mikro sebagai upaya memutus rantai penularan," tulis PB IDI dalam keterangan tertulis, Senin (21/6/2021).
PB IDI juga meminta perlindungan bagi tenaga kesehatan yang bekerja merawat pasien COVID-19 untuk meminimalisir risiko keterpaparan saat bekerja.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih, juga berisi permohonan agar pemerintah mempercepat pelaksanaan vaksinasi massal dan memperluas upaya tracing dan testing pada semua kelompok umur, termasuk anak-anak.
"Meminta masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan pengawasan yang ketat dan sanksi tegas dari aparat penegak hukum," tegas IDI.
Obat Terapi Corona Ivermectin Dapat Izin BPOM, Siap Diproduksi 4 Juta/Bulan
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan obat terapi COVID-19 bernama Ivermectin telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat tersebut merupakan produksi dari anak perusahaan BUMN, PT Indofarma Tbk.
"Hari ini juga kami ingin menyampaikan obat Ivermectin obat antiparasit sudah keluar hari ini sudah mendapatkan izin BPOM, kami terus melakukan komunikasi insentif kepada kementerian kesehatan bagaimana sesuai dengan rekomendasi BPOM dan juga kementerian kesehatan, obat ivermectin ini harus dapat izin dokter dalam kegunaannya dalam keseharian," papar Erick dalam konferensi pers secara virtual, Senin (21/6/2021).
Erick mengungkap obat Ivermectin sudah mulai diproduksi dan rencananya dengan kapastitas 4 juta obat per bulannya. Dia berharap dengan adanya obat ini bisa menjadi bagian dari solusi untuk menekan lonjakan kasus COVID-19.
"Karena itu obat Ivermectin yang diproduksi Indofarma ini, pada saat ini kita sudah mulai produksi Insyaallah dengan kapasitas 4 juta sebulan ini bisa menjadi solusi juga untuk bagaimana penerapan daripada COVID-19 ini kita bisa tekan secara menyeluruh," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar