Kamis, 24 Juni 2021

Corona RI Ngegas Terus! Pakar Minta Tes GeNose Dicabut dari Syarat Perjalanan

 Di tengah lonjakan kasus COVID-19, pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman menyarankan tes GeNose dicabut dari syarat perjalanan. Ia menilai, tes GeNose untuk syarat perjalanan sangat berbahaya jika tetap diterapkan saat kasus Corona di Indonesia sedang tinggi-tingginya.

Terlebih, saat kondisi pandemi saat ini semakin mencekam dengan keberadaan berbagai varian baru, salah satunya varian Delta (B1617.2).


"Saya tidak merekomendasikan (tes GeNose) untuk dipakai, apalagi dalam situasi seperti ini yang sangat serius, dengan adanya Delta variant yang sangat menular dan sangat efektif menular lewat udara," jelas Dicky saat dihubungi detikcom, Rabu (23/6/2021).


Dicky menegaskan, sebenarnya sudah tidak merekomendasikan tes GeNose untuk skrining sejak awal. Sebab, banyak kasus yang menunjukkan kalau alat tersebut tidak efektif untuk melakukan skrining terhadap virus Corona.


"Sebelumnya saja saya tidak merekomendasikan, apalagi sekarang sangat berbahaya sekali," kata Dicky.


"Ya saat ini saja sudah membuktikan kalau itu tidak efektif. Banyak juga di media sosial yang mengatakan dari GeNose-nya negatif, padahal positif. Jadi berbahaya sekali," lanjutnya.


Dicky pun mengingatkan respons terhadap pandemi COVID-19 di Indonesia masih kurang maksimal. Jika tes tersebut masih diberlakukan, kemungkinan orang yang terpapar virus akan bertambah banyak.


"Jadi sekali lagi program itu tidak memiliki dasar scientific yang kuat untuk dijadikan program nasional, untuk skrining lagi, di situasi saat ini lagi," ujar Dicky.


"Sudah kita respons pandeminya tidak maksimal, ada hal seperti ini ya tambah membuat banyak orang akan terpapar, dan ingat yang namanya COVID-19 ini kan jangka panjang dampaknya," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/homecoming-2/


Wajib Tahu! Urutan Gejala COVID-19 yang Paling sering Dialami


 - Gejala COVID-19 yang muncul sejak hari pertama saat ini cukup beragam. Mulai dari yang paling umum, seperti sesak napas hingga sakit kepala yang mungkin sering diabaikan.

Namun, tidak semua pasien COVID-19 mengalami gejala yang sama setelah terinfeksi virus Corona. Faktanya, tidak hanya menyerang sistem pernapasan, virus ini juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, bahkan diare.


Meski pola gejala setiap orang berbeda, para pakar terus mengamati gejala-gejala yang paling umum dialami pasien COVID-19. Dikutip dari Times Now News, berikut deretan gejala yang sering dialami pasien.


1. Batuk

Virus Corona umumnya menyerang sistem pernapasan manusia. Sehingga gejala yang seringkali dialami pasien adalah batuk kering.


Gejala COVID-19 ini juga menjadi yang paling diwaspadai. Sebab, droplet yang keluar saat batuk bisa menjadi sumber penularan utama virus Corona. Untuk itu, masker wajib dipakai untuk melindungi selama pandemi.


2. Demam

Salah satu kebiasaan yang muncul saat pandemi COVID-19 adalah pengecekan suhu tubuh. Itu karena gejala yang umum juga dialami pasien setelah terinfeksi COVID-19 adalah demam. Meski banyak penyebab seseorang bisa demam, gejala satu ini juga patut untuk diwaspadai.


3. Anosmia

Anosmia adalah gejala yang menyebabkan seseorang tidak bisa mencium bau atau mengecap rasa. Gejala COVID-19 satu ini cukup sering dialami para pasien Corona, yang menyebabkan berbagai makanan dan minuman seperti tidak ada rasanya.


Namun, ketidakmampuan mendeteksi bau ini juga bisa dialami oleh pasien penyakit lain. Seperti infeksi pernapasan pada umumnya juga bisa memicu munculnya keluhan ini.

https://nonton08.com/movies/homecoming/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar