Sudah sepatutnya warga Jakarta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk mencegah polusi. Apalagu Jakarta punya beragam pilihan transportasi umum.
Sudah sepatutnya warga Kota Jakarta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk mencegah semakin buruknya polusi udara. Kini Jakarta memiliki beragam pilihan transportasi umum ramah lingkungan.
Akhir-akhir ini, berita mengenai polusi udara Jakarta yang kian mengkhawatirkan semakin bermunculan. Berbagai media menyoroti perihal buruknya kualitas udara ibu kota. Hal ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan laman AirVisual.com, kualitas udara Jakarta beberapa waktu terakhir sering menempati posisi teratas untuk kualitas udara terburuk dari 86 kota di dunia.
Menurut data DLHK DKI Jakarta, kontribusi terbesar buruknya kualitas udara berasal dari transportasi darat. Nah, bagi warga atau wisatawan yang ingin membantu mengurangi polusi di Jakarta, lebih baik mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ketika ingin pergi berkeliling.
Kini Jakarta sudah memiliki beragam pilihan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Ini tentunya sebagai salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara yang mengepung Jakarta. Jadi, untuk mendukung pengurangan polusi udara di Jakarta, Traveler dapat menggunakan beberapa pilihan transportasi umum yang ada di Jakarta. Berikut transportasi untuk mencegah polusi semakin buruk, di antaranya:
1. Transjakarta
Salah satu moda transportasi yang sudah cukup lama beroperasi di ibu kota adalah Transjakarta. Beroperasi sejak 2004, Transjakarta merupakan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama yang di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sistem ini diterapkan untuk memudahkan aktivitas harian warga Jakarta.Â
Dilansir dari laman transjakarta.co.id, jalur lintasan Transjakarta merupakan yang terpanjang di dunia yakni mencapai 251.2 km, dengan 260 halte yang tersebar dalam 13 koridor. Awalnya hanya beroperasi mulai pukul 05.00-22.00 WIB. Namun, kini Transjakarta sudah beroperasi 24 jam di beberapa koridor.
Banyaknya halte yang tersedia membuat moda darat satu ini sangat mudah dijangkau masyarakat. Harga tiket yang murah juga membuat Transjakarta menjadi favorit, terutama saat akhir pekan tiba. Cukup dengan Rp 3.500, Traveler dapat menumpang bus Transjakarta dari seluruh rute. Asalkan belum keluar dari halte, Traveler dapat mencoba berkeliling Jakarta melalui 13 koridor yang tersedia dengan harga murah.
Banyak lokasi wisata di Jakarta yang dapat dengan mudah dijangkau menggunakan Transjakarta. Beberapa di antaranya adalah Monas dan sekitarnya, Kebun Binatang Ragunan, Kota Tua, TMII, Kawasan Ancol, serta banyak tempat lainnya.
Tapi harus diingat, untuk naik Transjakarta Traveler harus memiliki kartu uang elektronik untuk pembayarannya, karena sejak 2013 lalu, Transjakarta sudah menerapkan sistem e-ticketing. Jika belum memiliki kartu uang elektronik, Traveler dapat membelinya di minimarket, atau di halte Transjakarta tertentu dengan harga sekitar Rp 40.000 (termasuk saldo Rp 20.000 di dalamnya).
Transjakarta juga menyediakan beberapa rute gratis bagi Traveler yang ingin berkeliling Jakarta. Ada 7 koridor yang dibuka sesuai dengan temanya, yakni BW1-Sejarah Jakarta (History of Jakarta), BW2-Jakarta Baru (Jakarta Modern), BW3-Kesenian dan Kuliner (Art and Culinary), BW4-Pencakar Langit (Jakarta Skyscrapers), BW5-Ruang Terbuka (Jakarta Open Space), BW6-Cagar Budaya Jakarta (Jakarta Heritage), BW7-Belanja Jakarta (Jakarta Shopping). Traveler cukup menunggu di titik-titik yang telah ditentukan untuk menaiki bus ini.Â
2. KRL
Mode transportasi yang satu ini ternyata sudah beroperasi di Jakarta alias Kota Batavia sejak tahun 1920-an loh, Traveler. Dikutip dari laman resminya, sejak 1 Mei 1927, di Kota Batavia melintas KRL yang mengelilingi kota (ceintuur-baan). Tahun 1930, untuk pertama kalinya jalur KRL Batavia (Jakarta Kota)-Buitenzorg (Bogor) beroperasi.