Senin, 23 Desember 2019

Survei: Indonesia Masuk 20 Negara Berbahaya untuk Ditinggali

Sebuah survei memaparkan 20 besar negara paling berbahaya untuk ditinggali. Indonesia termasuk di dalamnya, pada posisi sedikit lebih baik dari Amerika Serikat.

Dalam survei ini Indonesia ditempatkan di posisi ke-17. Amerika Serikat menempati posisi ke-16, dianggap sedikit lebih berbahaya ketimbang Indonesia. Posisi pertama ditempati Brazil yang dianggap sebagai negara paling berbahaya untuk ditinggali menurut survei ini.

Dilansir detikcom dari Forbes, Selasa (17/9/2019), daftar tahun 2019 ini disusun oleh Expat Insider melalui survei InterNations terhadap 20.259 ekspatriat mewakili 182 kebangsaan, yang tinggal dan bekerja di 187 wilayah dan negara. Polling ini mencakup topik seperti kualitas hidup, biaya hidup, dan faktor finansial pribadi, dan lainnya.

Di subkategori Keamanan dan Keselamatan, responden memberikan penilaian terhadap tiga faktor termasuk kedamaian, keamanan pribadi, dan stabilits politik. Hasilnya dikompilasi guna menyusun daftar berisikan 20 tempat paling berbahaya untuk ditinggali.

Expat Insider sendiri merupakan salah satu lembaga survei terbesar dunia yang telah berdiri selama 6 tahun. Secara berkala, mereka merilis survei serupa. Tahun lalu, catat data Forbes, Indonesia menempati posisi ke-15.

Berikut 20 negara-negara paling berbahaya untuk ditinggali menurut survei InterNations dari Expat Insider pada tahun ini:

1. Brazil
2. Afrika Selatan
3. Nigeria
4. Argentina
5. India
6. Peru
7. Kenya
8. Ukraina
9. Turki
10. Kolombia
11. Meksiko
12. United Kingdom
13. Mesir
14. Filipina
15. Italia
16. Amerika Serikat
17. Indonesia
18. Yunani
19. Kuwait
20. Thailand

Menemukan Kedamaian di Nepal

 Cerita ini tentang perjalanan solo traveling di Nepal untuk pertama kalinya. Rasa damai begitu memenuhi hati begitu menginjakkan kaki di Nepal.

Siapa yang tidak pernah mendengar Gunung Himalaya? 8 dari 10 gunung tertinggi di dunia ini berada di negara Nepal dengan ibu kotanya Khatmandu.

Aku yakin beberapa traveler sudah banyak yang melirik destinasi alam satu ini. Untuk kalian yang baru pertama visit ke Nepal bahkan semisal solo traveling, tidak perlu cemas.

Selain penduduknya sangat ramah, untuk kalian yang beragama muslim sepertiku, ada beberepa masjid yang bisa dikunjungi di negara yang mayoritas beragama Hindu-Buddha ini (yaitu Masjid Durbar Marg dan masjid Nepal Jame).

Aku masuk negara Nepal, melalui Tribhuvan International Airport. Untuk paspor WNI yang kita perlukan paspor dan visa on arrival saat sampai di bandara.

Pembuatan visa sendiri terbagi menjadi 15 hari dan 30 hari dengan cara input data dibantu petugas di sana dan foto online lalu melakukan pembayaran dan.. NAMASTE

Setelah keluar dari bandara kalian bisa menukarkan uang ke Nepal Rupee (110/1$ bulan Juni 2019). Oh iya, sekadar saran, sebelum berangkat tukarkan uang rupiah dengan USD untuk mempermudah di money changer.

Aku memilih waktu 9 hari dengan estimasi perjalanan PP 4 hari dan 5 harinya aku gunakan untuk treking Gunung Himalaya ambil jalur Ponnhill (3210mdpl). Setelah sampai airport, untuk yang ingin treking bisa mengurus terlebih dahulu permitnya di tourist Border center ada di Nepal dengan taxi tarif antara 700-800 NRP.

Setelah permit dapat, kalian bisa langsung trekking. Jika kalian punya asuransi, sebaiknya kartunya dibawa, kalau tidak bisa menunjukan kartu asuransi wajib pake guide lokal.

Semua titik pendakian dari jalur Himalaya yang dari negara Nepal itu di Pokhara. Jangan takut jika lupa membawa seperti down jaket atau tongkat karena disepanjang Pokhara banyak yang jual

Last, untuk yang tidak mau treking bisa mengunjungi tempat wisatanya seperti pasupatinath, boudinath, phewa lake, syowyambunath ataupun nagarkot. Have a nice traveling!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar