Senin, 23 Desember 2019

Selfie Bareng Ikan-ikan Cantik Pulau Rubiah, Bikin Kangen

Siapa yang tak kenal Sabang? Selain terkenal dengan titik 0 kilo meter Barat Indonesia, ternyata Sabang punya pulau cantik bernama Pulau Rubiah.

Untuk ke Pulau Rubiah, kita dapat menyebrang dengan menaiki kapal cepat sekitar 45 menit dari Pelabuhan Ulee lheue Banda Aceh ke pelabuhan Balohan, Sabang. Sebaiknya ambil penyebrangan di pagi hari ini, agar cuaca masih baik.

Dari Kota Sabang, kita bisa menyewa mobil untuk sampai ke Pantai Iboih. Dari Pantai Iboih tinggal naek kapal motor menuju Pulau Rubiah. Sebenarnya dari Pantai Iboih pun kita sudah dapat melihat Pulau Rubiah yang cantik.

Pulau Rubiah adalah pulau tak berpenghuni, di sana ada maka aulia yang bernama Sarah Rubiah dan berjajar pula tempat makan, makanan yang terkenalnya adalah sate gurita. Di Pulau Rubiah, kita pun dapat menyelam dan bersnorkeling.

Tak perlu khawatir dengan perlengkapan snorkeling, diving, maupun kamera underwater, semua tersedia dan dapat disewa sesuai paket yang diinginkan dan yang lebih unik lagi. Ikan-ikan di Pulau Rubiah dapat dipanggil dengan cara memberikan mie rebus.

Sungguh Pengalaman yang sangat mengesankan bersnorkeling di Pulau Rubiah, kita dapat berwelfie ria dengan ikan yang berwarna warni dan ada baiknya sebelum berkunjung ke sana untuk memantau cuaca menurut BMKG, agar lebih puas menikmati indahnya bawah laut Pulau Rubiah.

Ini Masjid Tertua di Jepang

Sejarah perkembangan Islam di Jepang tak bisa dilepaskan dari masjid satu ini. Inilah Masjid Kobe, masjid tertua di Jepang.

Kota Kobe terletak tidak jauh dari Osaka, wisatawan biasanya datang ke kota ini untuk mencoba beef kobe (daging kobe) yang terkenal sangat enak. Tapi ternyata banyak hal yang juga bisa dilakukan di sini.

Salah satunya adalah mengunjungi mesjid tertua di Jepang, yaitu Masjid Kobe. Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Muslim Kobe.

Masjid Kobe terletak di Distrik Kitano dengan arsitektur bergaya Turki tradisional. Arsitek Masjid Kobe ini berasal dari Ceko, Jan Josef Svagr, yang juga membangun sejumlah tempat peribadatan barat di Jepang.

Berada di daerah yang padat penduduk, masjid ini memang tidak akan terlihat dari kejauhan. Dengan luas yang tidak terlalu besar dan berada di deretan rumah-rumah lain, kita baru akan menyadarinya saat kita tiba di depan masjid yang mulai berdiri sejak Oktober 1935 ini.

Masjid Kobe merupakan bangunan yang tidak hancur saat bom atom dijatuhkan ke kota ini saat Perang Dunia ke-2. Juga tak hancur saat terjadinya gempa bumi sebesar 7.3 skala richter pada tahun 1995.

Warna dinding eksterior mesjid ini berwarna salem dengan dua buah menara, sedangkan dinding bagian dalam mesjid didominasi oleh warna putih. Mesjid ini terdiri dari 2 lantai, lantai bawah untuk jemaah pria dan bagian atas untuk jemaah wanita.

Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi muslim, tapi juga menjadi sumber informasi bagi warga Jepang ataupun wisatawan yang ingin mengetahui tentang Islam.

Untuk mencapai masjid ini, dari Osaka kita bisa naik kereta JR Kobe line atau kereta cepat Himeji dan turun di Sannomiya Station, kemudian berjalan kaki sekitar 10 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar