Minggu, 22 Desember 2019

Inikah Calon Kebun Raya di Ibu Kota Baru?

Dalam rencana desain ibu kota baru, tercantum akan ada Kebun Raya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Bukit Bangkirai disebut-sebut akan jadi bagian dari itu.

Dari rancangan desain kawasan Ibu Kota Baru yang terungkap ke publik, disebutkan akan ada Botanical Garden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan seluas 2.000 hektar. Nah, jika dilihat di peta, salah satu kandidat terkuat Kebun Raya ini ada di kawasan Bukit Bangkirai.

Analisis ini muncul karena pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru akan berada di sebagian Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara. Salah satu daerah yang beririsan langsung adalah Kecamatan Semboja di Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku di Penajam Paser Utara.

Nah, Bukit Bangkirai ini berada di wilayah Kecamatan Samboja, Kukar. Sangat mungkin bila nantinya Bukit Bangkirai akan jadi Kebun Raya di Ibu Kota Baru.

Tim Jelajah Ibu Kota Baru detikcom berkunjung ke kawasan ini pekan lalu. Suasana asri langsung terasa begitu memasuki kawasan Bukit Bangkirai. Luasnya sendiri mencapai sekitar 510 hektar.

Di dalamnya, tinggal berbagai macam jenis flora dan fauna. Yang paling khas tentu saja Shorea laevis alias Pohon Bangkirai yang namanya diambil untuk kawasan hutan ini.

Sementara untuk jenis faunanya yang bisa ditemukan di sini antara lain, ada 113 jenis burung, banyak jenis mamalia dan juga serangga. Kawasan Bukit Bangkirai berada di bawah pengelolaan PT Inhutani I Unit I Balikpapan.

Atraksi utama di Bukit Bangkirai adalah Canopy Bridge alias Jembatan Kanopi. Traveler akan merasakan sensasi meniti jembatan kayu yang melayang di atas tanah melewati pepohonan dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas tanah.

Lumayan bikin deg-degan sih. Tapi traveler tidak perlu khawatir, semuanya dijamin aman kok. Asal traveler mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, antara lain: harus memakai sepatu sampai dilarang berlari atau lompat-lompat di jembatan.

Cari Penginapan Buat Surfing di Simeulue? Ini Rekomendasinya

Bicara Simeulue di Pulau Sinabang, identik dengan olahraga surfing yang digemari turis asing. Buat kamu yang mau surfing, penginapan ini bisa jadi rekomendasi.

Di kalangan pecinta surfing, lokasi penginapan dengan ombak menjadi salah satu faktor penting. Nah, Ranu Surf Camp yang berlokasi di Matanurung, Kecamatan Teupah Tengah agaknya paham betul akan soal itu.

Tim detikcom bersama Bank BRI pun sempat berkunjung ke penginapannya yang berjarak sekitar sembilan menit perjalanan dengan mobil dari Bandar Udara Lasikin, pada 28 Agustus-5 September 2019 lalu.

Hamparan pohon kelapa hingga sejumlah penginapan bergaya cottage alami tampak berbaris dari area parkir. Setibanya di lokasi, rombongan detikcom pun disambut oleh pria bersahaja bernama Ranu Amilus. Ya, ia adalah putra lokal Simeulue sekaligus pemilik Ranu Surf Camp yang juga adalah nasabah Bank BRI.

Dijelaskan oleh Ranu, nama Simeulue kian populer sebagai destinasi surfing pasca tragedi Tsunami Aceh tahun 2004 silam. Tak sedikit turis asing yang datang ke Simeulue karena terpikat ombaknya.

"Sebelum Tsunami, Simeulue ini hidden paradise. Hanya beberapa orang datang ke Simeulue, 20-30 orang per tahun," cerita Ranu.

Itu dulu, kini tak sedikit turis asing yang datang liburan ke Simeulue. Berlokasi dekat ombak, penginapan milik Ranu pun kerap didatangi oleh turis asing. Sekitar 80% di antaranya merupakan turis asal Negeri Kanguru, Australia.

"Bagi mereka ini ikon baru, tak ada crowded saingan," ujar Ranu.

Dalam pengembangannya, Ranu merupakan nasabah bank BRI dan sempat meminjam untuk membuat restoran di samping cottagenya. Selain menginap, tamu pun bisa bersantap hingga bersantai dengan nyaman.

Ditemui detikcom terpisah, Kepala Unit BRI Sinabang yang bernama Deny Syahputra mengaku telah membantu Ranu untuk memajukan usahanya. Tentu itu merupakan komitmen Bank BRI untuk nasabahnya.

"Ranu salah satu nasabah kita. Pertama sekali bang Ranu punya usaha kuliner, kita biayai sampai berkembang sampai mereka punya usaha resort yang bisa menerima tamu lokal dan internasional," pungkas Deny.

Saat ini Ranu memiliki empat penginapan bergaya cottage yang berjajar tepat di samping restoran. Masing-masing dibuat bergaya alam dan dilengkapi pendingin udara hingga kipas.

Apabila ingin main surfing dan menginap di Ranu Surf Camp, rate per malamnya dimulai dari Rp 600 ribu- Rp 850 ribu per malam. Termasuk di dalamnya motor sewaan yang bisa traveler pakai untuk berburu ombak serta tiga kali makan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar