Senin, 30 Desember 2019

Bagaimana Jadinya Kalau Komputer di Bandara Mati?

Kejadian tidak terduga menimpa beberapa bandara di Amerika Serikat. Sistem komputernya mengalami pemadaman, membuat penumpang harus mengantri berjam-jam. Duh!

Beberapa bandara di Amerika Serikat harus mengakses penerbangan traveler secara manual karena pemadamaman komputer di bagian Bea Cukai. Antrian panjang dan berjam-jam pun tidak terhindari.

Dilansir detikcom dari beragam sumber, peristiwa pemadaman ini terjadi pada Jumat lalu (16/8). Beberapa bandara yang terkena dampak adalah Bandara Internasional John F. Kennedy di New York City, Bandara Internasional Dulles di Washington, George H.W. Bandara Internasional Bush di Houston dan Bandara Internasional Los Angeles.

Tentu saja pemadaman ini juga sangat berdampak pada penumpang. Para petugas terpaksa harus memerika data penumpang secara manual dan tentu memakan waktu yang lama.

Penumpukan dan antrian panjang pun tidak terelakan. Juga di media massa, beredar video dan foto-foto antrian dan tumpukan di bandara.

Pemadaman berlangsung sekitar satu jam, dan pemulihannya cukup memakan waktu. Dalam waktu tiga jam pihak bandara pun mengkonfirmasi mereka akan menyelesaikan masalah ini secepatnya dan tidak bisa menentukan jam pasti. Mereka pun mengecek para penumpang dengan manual sampai sistem bisa diakses secara online.

Dalam Twitternya, Bandara Los Angeles mencuitkan bahwa sistem secara perlahan telah pulih dan akan kembali normal setelah pukul 3 sore. Dan dibeberapa sumber mengatakan bahwa pada pukul 06.37 malam sistem telah pulih dan penumpang diproses dengan cepat.

Pihak Bea Cukai juga mengatakan bahwa tidak terdeteksi hal-hal berbahaya yang menyebabkan pemadaman. Serta pemadaman ini tidak punya dampak atau berpengaruh pada penerbangan.

Naik Taksi di Makkah, Bisa Sharing & Jangan Lupa Nawar!

 Taksi menjadi salah satu transportasi utama bagi traveler di Makkah, Arab Saudi. Cobalah sharing dan jangan lupa menawar biar lebih irit.

Pengalaman ini pun sempat dialami detikcom dalam fase ibadah haji tahun 2019 ini. Di mana saat itu pada pagi hari usai salat Subuh di Masjidil Haram, detikcom dan awak media lain ingin bertolak ke suatu tempat menggunakan taksi.

Ya, Masjidil Haram memang tak pernah sepi, terlebih di musim haji. Baik pagi, siang, hingga dini hari para jamaah berbondong-bondong datang untuk beribadah di masjid suci tersebut.

Kembali ke soal taksi. Dalam situasi jamaah yang ramai, mencari taksi di area Masjidil Haram bukanlah pekerjaan mudah. Akhirnya, kami pun memutuskan untuk berjalan sedikit untuk menjauhi pusat keramaian.

Sejumlah taksi awalnya enggan berhenti karena sudah terisi. Hanya tak lama kemudian, ada sebuah taksi mendekat. Sang sopir taksi pun coba menanyakan arah tujuan kami dengan bahasa isyarat.

"Mau ke mana?" begitu kira-kira maksudnya disertai gerakan tangan ke udara.

Kami lantas menyebutkan sebuah lokasi disertai peta di Google Maps. Memang, hampir semua sopir taksi di Makkah yang pernah ditemui detikcom sulit berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Jadi bahasa isyarat atau bahasa kalkulator jadi jembatan komunikasi kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar