Selasa, 28 Januari 2020

Dibuka 12 Mei, Lihat Lagi Indahnya Semeru

Melalui surat edarannya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan kembali membuka pendakian Semeru Minggu besok. Yuk, lihat indahnya Semeru.
Pendakian gunung Semeru secara resmi dibuka mulai Minggu, 12 Mei 2019. Sudah barang tentu banyak pendaki yang akan atau merencanakan ke sana.

Ya, tiap tahun sebagian besar jalur pendakian gunung di Indonesia ditutup karena alasan pemulihan ekosistem atau menjaga kelestarian gunung, salah satunya Gunung Semeru.

Gunung semeru secara administratif terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Merupakan gunung api tertinggi ketiga di Indonesia setelah Kerinci dan Rinjani dan merupakan gunung tertinggi keempat setelah Carstenz di Papua, Kerinci di Sumatera dan Rinjani di Lombok.

Semeru memang sudah terkenal akan keindahan alamnya, juga jalur berpasirnya yang berat saat menuju puncak Mahameru. Indahnya Ranukumbolo, danau yang super cantik, Oro-oro ombo, Kali mati dan juga gagahnya puncak Mahameru dengan kawah Jongring Salokonya.

Di balik keindahan yang ditawarkan, jangan sampai lupa akan banyaknya bahaya yang mengincar. Terutama jika kita tidak memperhatikan aspek keselamatan dalam mendaki.

Penting sekali menerapkan standar keselamatan dalam mendaki seperti persiapan logistik, alat-alat mendaki yang standar, kesiapan fisik, mental juga persiapan pengetahuan untuk survive di keadaan emergensi. Jangan sampai kita mendaki malah membahayakan diri kita sendiri serta rekan kita.

Yang paling penting juga, kita harus menjaga etika saat mendaki baik kepada sesama pendaki juga alam. Jagalah kelestarian gunung, jangan merusak juga dan membuang sampah sembarangan.

Nikmatnya Bubur Samin Khas Banjar yang 'Merantau' di Solo

Tak sedikit kuliner daerah yang merantau ke luar wilayahnya, tapi mendapat tempat di hati penikmatnya. Di Solo misalnya, ada bubur samin khas Banjarmasin.

Selepas asar, masyarakat mulai berdatangan ke Masjid Darussalam, Serengan, Solo. Mereka berduyun-duyun antre untuk mendapatkan bubur samin legendaris khas Banjarmasin.

Dengan membawa rantang, mereka rela menunggu sampai bubur samin matang dan siap dibagikan. Saat matang, satu per satu rantang milik warga pun diisi bubur samin yang lezat.

Suasana tersebut selalu terlihat saat Ramadhan, terutama ketika awal puasa. Masyarakat selalu ingin segera melepas kerinduannya dengan mencicipi bubur samin.

"Setiap Ramadhan wajib ke sini. Kalau belum ke sini, rasanya selalu kepikiran. Tidak masalah antre lama," kata warga Pasar Kliwon, Solo, Pramono, Selasa (7/5/2019).

Wajar jika bubur ini menjadi incaran masyarakat. Sebab rasanya memang khas dan sulit ditemukan di luar bulan Ramadhan.

Untuk memperoleh rasa yang enak dengan porsi besar tentu perlu proses tidak cepat. Pengurus masjid mulai menyiapkan bahan makanan dan mengolahnya sejak pukul 10.00 WIB.

Belasan orang secara bergantian mengaduk bubur yang dimasak dalam bejana besar. Bubur baru selesai dimasak setelah lebih dari lima jam.

"Bubur dibuat dari beras, sayuran, bumbu rempah, irisan daging sapi, dan yang khas pakai minyak samin," kata Ketua Takmir Masjid Darussalam, HM Rosyidi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar