Posisi negara-negara lain harus tersingkir karena posisi paspor Uni Emirat Arab jadi yang terkuat. Kalau Indonesia, peringkat berapa?
Berdasarkan daftar 'Global Passport Index 2019' oleh Passport Index, Uni Emirat Arab berhasil menduduki posisi pertama sebagai paspor terkuat di dunia dengan akses masuk ke 171 negara. Dari 88 peringkat, Indonesia berhasil menduduki posisi ke-55, seperti dilihat di laman resminya, Kamis (9/5/2019).
Posisi Global Passport Index ditentukan oleh akses masuk ke negara lain baik melalui bebas visa, Visa on Arrival maupun aplikasi visa. Indonesia, dalam data tersebut tercatat memiliki akses ke 78 negara bebas visa dan Visa on Arrival, serta 120 negara dengan aplikasi visa.
Posisi 55 berada di atas China (57), Kenya (59), Filipina (62) dan sejumlah negara lainnya. Selain itu, posisi ini juga berada di bawah Thailand (51), Qatar (46), Honduras (30) dan negara-negara lain.
Satu posisi dapat lebih dari 1 negara. Hal ini karena perhitungan akses bebas visa dan Visa on Arrival yang beberapa di antaranya sama.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Indonesia mendapat peningkatan. Tanah Air mendapatkan Visa-Free Charge ke 7 negara tambahan, sama seperti jumlah Israel, Korea Utara, Swiss dan Kanada serta berbagai negara lain.
Lalu, apa kabar negara-negara tetangga di Asia Tenggara lainnya? Malaysia menduduki posisi 10 pertama, yakni peringkat 9. Sedangkan Thailand posisi 51, Kamboja 68, Vietnam 70, Myanmar 76, dan Singapura posisi 3.
Berikut selengkapnya posisi 10 pertama paspor terkuat di dunia:
1. Uni Emirat Arab
2. Luxembourg, Finlandia, Jerman, Spanyol
3. Denmark, Swedia, Italia, Singapura, Belanda, Austria, Portugal, Swiss, Korea Selatan, Irlandia
4. Prancis, Belgia, Yunani, Malta, Norwegia, Jepang dan Amerika Serikat
5. Lithuania, Islandia, Britania Raya, Kanada
6. Republik Ceko, Hungaria, Slovenia, Selandia Baru
7. Latvia, Estonia, Polandia, Slovakia, Australia
8. Cyprus
9. Malaysia, Romania
10. Korasia, Bulgaria dan Monako
.
.
.
.
.
55. Indonesia
Yuk! Saksikan Festival Crossborder Skouw, Ini Agendanya
Festival Crossborder Skouw 2019 akan berlangsung meriah dengan agenda yang padat. Berbagai agenda yang akan digelar dimatangkan melalui rapat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw. Lantas apa saja agendanya?
Festival Crossborder Skouw 2019 memiliki rangkaian yang beragam. Yang pasti seluruhnya akan diusahakan melibatkan wisatawan asal Papua Nugini. Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauzi.
"Agenda harus rapat. Jangan sampai ada yang kosong. Jika nanti ada agenda kunjungan ke booth-booth peserta, panggung pun harus diisi dengan kegiatan. Jangan sampai kosong. Pengunjung harus diberikan atraksi," papar Ricky dalam keterangannya, Kamis (9/4/2019).
Namun, yang menjadi pembahasan serius adalah rencana syukuran atas diresmikannya gedung PLBN Skouw oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Mei 2017 lalu.
"Kita meluruskan, bukan perayaan HUT. Tapi syukuran atas peresmian gedung PLBN Terpadu Skouw yang dilakukan Presiden Joko Widodo tahun 2017. PLBN sendiri sudah ada sebelum itu. Jadi jangan sampai ada kesalahan persepsi," tuturnya.
Menurutnya, syukuran itu akan melibatkan CIQS, alias Costume, Immigration, Quarantine, Security. Dijelaskan Ricky, status PLBN Skouw sebagai PLBN Terpadu adalah pemicunya.
Agenda lain yang akan digelar adalah lomba paduan suara. Lomba ini cukup spesial. Karena, melibatkan peserta dari Papua Nugini. Selain itu ada juga atraksi drumband Nusantara yang berisi anggota TNI. Drumband ini akan melakukan sejumlah atraksi.
"Tadi juga sudah dilakukan pembagian booth-booth pameran. Secara persiapan, sudah tidak ada masalah secara teknis. Tadi juga sudah dilakukan check sound oleh band Dave Solution. Jadi semua sudah siap," papar Ricky.
Festival Crossborder Skouw 2019 akan berlangsung 9-11 Mei. Lokasinya di lapangan PLBN Skouw. Bintang tamu utama festival ini adalah duta reggae Indonesia. Selain itu akan tampil juga band asal Papua Dave Solution dan band asal Papua Nugini Vanimo Yates.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan crossborder menjadi senjata utama Kementerian Pariwisata untuk merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar