Di tahun 1990-an, taman rekreasi Dunia Fantasi pernah buka sampai malam. Ini bedanya dengan Dufan @Night sekarang.
Jumat malam kemarin (26/4/2019) pihak Dufan khusus membuka pintunya dari pukul 19.00 hingga pukul 23.00 WIB. Dilangsungkan semalam saja, pengunjung disuguhkan suasana Dufan yang berbeda.
Hanya bagi traveler yang pernah menikmati Dufan di tahun 1990-an, berwisata malam di sana adalah hal biasa. Kala itu, Dufan memang beroperasi sampai malam. Lalu, apa bedanya dengan sekarang?
"Beda. Kalau dulu kita extend pengunjung pagi sampai malam. Kalau ini kita lebih ekslusif," ujar VP Dunia Fantasi, Eddy Prastyo pada detikcom di lokasi.
Dijelaskan Eddy, acara Dufan @Night benar-benar dikhususkan untuk 2.500 pengunjung saja demi kenyamanan. Acaranya pun ada setelah pengunjung reguler di pagi hari pulang. Menariknya lagi, semua wahana dan tenant hadir beroperasi layaknya di pagi hari.
"Experiencenya hanya 4 jam, beda 8 jam (dari pagi). Kita membatasi agar tamu-tamu kita dapat experience yang lebih," ujar Eddy.
Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, Eddy pun tak menutup kemungkinan untuk kembali menghadirkan Dufan @Night di masa mendatang. Tunggu saja ya traveler.
Ini Alasan Kemenpar Gaet TikTok untuk Promosi Wisata
Aplikasi TikTok begitu digemari pengguna milenial. Kementerian bergerak dan menggandengnya untuk tujuan promosi dan meningkatkan promosi di dunia online.
TikTok Travel x Wonderful Indonesia hari ini menantang milenial secara online untuk berkontribusi dengan tagar #WonderfulIndonesia. Kata Priantono Rudito Ketua II Tim Co-Branding Kemenpar harus ada kreasi bersama antar semua pihak berkepentingan dalam memajukan pariwisata Indonesia.
"Kementerian Pariwisata pun setuju dengan ide ini. Meluncurkan co-kreasi bersama untuk lebih mengembangkan pariwisata Indonesia," kata Rudi di Pullman Hotel Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Dari target pariwisata, jelas Rudi, pemerintah harus mampu menarik 20 juta wisman. Promosi dan kerjasama terus dilakukan tak terkecuali dengan TikTok.
"Secara produk pariwisata kita bagus sekali. Ada target 20 juta di tahun wisman di tahun ini dan untuk mencapai itu kita harus tumbuh 3 kalinya per tahun atau 20 persen dengan kenaikan dunia yang hanya naik 7 persen," jelas dia.
Oleh karena itu harus ada penguatan branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. Salah satunya dengan menggemakan di dunia TikTok.
"Secara singkat dengan target itu, Indonesia harus punya semboyan incoorporated. Kolaboratif. Ada strategi khusus dengan implementasi co-branding. Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Ini harus dibangun dan develop. Nggak bisa sendirian dan salah satunya dengan media," kata dia.
Tren pariwisata di masa depan, kata Rudi yakni ada di era digital atau Tourism 4.0. Dan dari data yang didapatnya bahwa jumlah turis dalam negeri masa kini sebagian dari wisatawan milenial.
"Untuk tetap sustain kita tak akan berhenti. Tourism 4.0 di teknologi digital bikin konstruksi baru industri pariwisata. Adanya big data, pengalaman pengguna akan sangat personal, bukan 'look-book-plain' saja. Karena 50 persen inbound tourist itu milenial," jelas dia.
Oleh karenanya, TikTok sebagai platform kekinian dianggap tepat untuk dijadikan rekanan promosi. Di sisi lain, promosi Kemenpar kini dirasa terlalu tua atau golongan sebelum wisatawan milenial.
"Kita punya pasar besar dan belum punya layanan produk dan cara komunikasi yang milenial friendly dan ready. Saya mengakui itu," ucap Rudi.
"Kalau ini promosi borderless hadir di 150 negara," imbuh dia mengakhiri pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar