Embung Kledung adalah embung buatan yang letaknya di Kabupaten Temanggung. Pembuatannya untuk mengatasi kesulitan air pada musim kemarau dan pengembangan kawasan wisata.
Teman-teman pengen cari spot foto Instagram yang anti mainstream? Yuk main ke Embung Kledung. Di mana itu?
Jadi, Embung Kledung yang tepatnya berada di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung ini memang belum banyak orang yang tau. Embung Kledung dengan ukuran 83x83 meter ini adalah embung buatan yang dibuat pada 2010.
Embung yang berada di atas lahan bekas perkebunan tembakau seluas empat hektar ini dibangun dengan menggukan dana hasil cukai tembakau. Dulu, Embung Kledung ini dibuat dengan tujuan mengatasi kesulitan air pada musim kemarau dan juga pengembangan kawasan wisata.
Awalnya sebelum embung dibangun, hanya tanaman tembakau yang bisa bertahan di musim kemarau di wilayah ini. Kini, petani setempat juga bisa menanam tanaman lain, bisa buah-buahan, sayuran, bunga atau tanaman lain yang punya nilai ekonomi lebih tinggi. Berbagai tanaman sayuran dan buah-buahan sangat potensial dikembangkan di daerah ini.
Nah, untuk mencapai di Embung Kledung ini pun tidaklah terlalu sulit, karena letaknya yang sangat strategis. Jika anda dari arah Yogya, cukup mengambil rute menuju Wonosobo, dan lokasinya ada di sebelah kanan jalan. Dan jika anda dari arah Wonosobo, lokasinya ada di sebelah kiri jalan. Di sana terdapat patokan palang bertulisan 'Embung Kledung' tepat di pinggir jalan.
Dari jalan raya ke lokasi utama pun tidak jauh. Dari jalan berbatu, di sekitarannya terdapat rumah warga dan berbagai tanaman, Anda memerlukan waktu kurang lebih 10 menit sampai di Embung Kledung. Dan sesampai di loket, Anda cuma perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 4000.
Di Embung Kledung tersebut, Anda akan disuguhkan oleh gagahnya Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang anggun. Suasana lereng gunung yang sejuk ditambah pemandangan hijau dari pepohonan dan gunung sangat cocok untuk Anda penggemar wisata alam.
Tempat yang pas untuk foto Instagram Anda, karena memiliki latang belakang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro serta pohon cemara yang elok.
Ini Komentar Pengunjung Dufan @Night
Acara Dufan @Night telah berlangsung malam Jumat kemarin. Apa kata mereka yang telah melihat Dufan di malam hari?
Diadakan satu malam kemarin saja, Dufan @Night menyajikan wajah berbeda dari di pagi hari. Nyala lampu warna-warni dari wahana di malam hari, tampak lebih indah untuk dilihat.
Tak sedikit pengunjung yang datang, meski pun hujan sempat menerjang di sore harinya. Antusiasme melihat Dufan di malam hari tak surut, terlihat dari canda tawa hingga arahan kamera ponsel ke sana ke mari.
Acara satu malam ini pun mendapat sambutan positif dari para pengunjung. Tak sedikit yang merasa puas. Salah satunya adalah Pipit yang ditemui detikcom, Jumat (26/4/2019) di atas Bianglala.
"Jarang-jarang sih ya, lebih berkesan kalau malam. Kelihatan banget pemandangannya ini beda. Ini saja bela-belain," ujar Pipit yang datang bersama temannya.
Ada juga pengunjung lain bernama Dimas. Ia menyebut, kalau pemandangan Dufan di kala malam tampak begitu Instagramable. Sejumlah wahana pun kelihatan lebih indah.
"Dufan di malam hari juga gak kalah cantik dan Instagramable. Bahkan beberapa wahana seperti Turangga itu jauh lebih cantik di malam hari," ujar Dimas.
Ditutup oleh acara Live Music dan dangdutan, Dimas mengaku sangat menikmati acara. Terlebih, harga tiketnya hanya Rp 120 ribu atau lebih murah dari harga reguler.
"Masyarakat butuh hiburan-hiburan ringan seperti ini. Tiketnya murah banget Rp 120 ribu. Mudah-mudahan bakalan ada Dufan @ night jilid 2 , 3, 4," ujar Dimas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar