Selasa, 04 Agustus 2020

Lockdown, Penjualan Tas Mewah Malah Naik Drastis

Tas mewah ternyata menjadi salah satu produk favorit yang dibeli ketika pandemi COVID-19. Terbukti, penjualan tas keluaran label kelas atas mengalami peningkatan selama masa lockdown.

Kenaikannya bahkan cukup drastis. Situs belanja produk high-end, Net-a-Porter, melaporkan, penjualan tas di platform mereka menjelang 4 Mei naik sampai 261 persen di kawasan Asia Pasifik bila dibanding tahun lalu.

Fenomena ini tak lepas dari tekanan batin yang dialami manusia karena COVID-19. Belanja menjadi salah satu cara orang-orang untuk memulihkan diri.

"Ini yang disebut retail therapy. Saat interaksi sosial kita dibatasi dan stres meningkat, mekanisme bertahan hidup hadir, seperti halnya bagaimana pengonsumsian es krim naik," ungkap Kapil Tuli, seorang profesor pemasaran dan direktur Retail Centre of Excellence di Lee Kong Chian School of Business, Singapore Management University, kepada Channel News Asia.

Larangan bepergian ke luar negeri juga menjadi faktor lain. Ada kecenderungan, orang-orang lebih suka belanja barang mewah di luar negeri karena harganya lebih murah.

"Dengan adanya anjuran tetap di rumah saja, belanja online kini berkembang pesat dan menjadi sebuah kenormalan baru," kata Diego Dultzin Lacoste, salah satu pendiri dan CFO situs belanja diskon OnTheList.

Situs tersebut turut mencatat pelonjakan traffic sebesar 15 persen pada April dan Mei 2020. Pada periode ini, OnThe List yang memiliki 250 ribu anggota di seantero Asia Pasifik berhasil menjual 134 ribu unit produk, termasuk kosmetik, wine dan tas. Tahun lalu di periode yang yang sama, penjualan hanya mentok di angka 60 ribu unit.

Peningkatan ini bisa disebabkan pula oleh wacana kenaikan harga produk-produk mewah menyusul gejolak ekonomi karena wabah virus Corona. Mumpung harga belum naik, konsumen buru-buru membeli barang incarannya.

Penjualan tas yang meningkat ternyata tak sebanding dengan produk fashion lainnya, seperti pakaian dan sepatu. Belanja tas secara online diyakini lebih 'aman' ketimbang produk-produk tersebut. Konsumen merasa lebih mudah untuk memilih tas hanya dengan melihat foto-fotonya.

"Visual dua dimensi dari tas berfungsi sangat baik untuk menunjukkan bagaimana produk tersebut terlihat pada lengan seseorang, maka risiko membeli tas sedikit lebih rendah," jelas Tuli.

Menurut Net-A-Porter, pembeli di Singapura menyukai tas berukuran kecil hingga sedang dengan gaya klasik. Produk keluaran Bottega Veneta menjadi salah satu produk terlaris.

Desain populer lainnya termasuk tas GG Marmont dan Dionsys dari Gucci, lalu Monogramme keluaran Saint Laurent, serta LouLou dan Lou. Semua tas ini cenderung berukuran lebih kecil.

"Orang-orang menjadi lebih rasional dalam pembelian mereka dengan memilih tas yang lebih kecil yang dapat dianggap sebagai kemewahan yang terjangkau dibandingkan dengan tas yang lebih besar, lebih mahal," kata Tuli.

Ini Kata Wanita yang Viral karena Tulisannya Mirip Banget Ketikan Komputer

Punya tulisan rapi mungkin bukan suatu kemampuan yang selalu berguna di dunia kerja. Tapi bisa menghasilkan tulisan indah tentu memiliki kepuasan sendiri terutama kamu yang suka membuat jurnal atau diary. Seperti wanita ini yang jadi viral karena tulisannya yang bukan hanya sangat rapi tapi bahkan seperti ketikan komputer.
Adalah Nur Izzati Abdul Rani, seorang wanita asal Malaysia yang tulisan tangannya jadi viral. Di Twitter, Izzati memang kerap kali memamerkan tulisannya yang bagus. Ternyata bukan karena tulisannya sudah rapi sejak kecil tapi memang melatih diri selama dua tahun belakangan.

Dalam wawancara dengan M Star, Izzati mengatakan tulisannya dulu justru tidak bagus. Ketika sedang menulis, tak jarang hurufnya tidak konsisten, naik-turun, dan tidak tersusun dengan rapi. Bagaimana cara Izzati berlatih tulisan hingga sebagus ketikan komputer seperti sekarang?

"Jadi saya mula latih diri sejak 2018. Saya copy essay dan masukkan dalam Microsoft Word, kemudian saya pilih jenis font. Dari situ saya tiru dan olah ikut gaya saya," ungkap Izzati.

Wanita 26 tahun ini mengatakan jika kini ia bisa membuat tulisan dengan empat jenis font berbeda. Izzati juga pandai membuat tulisan sambung yang indah karena sudah belajar sejak 2016.
https://nonton08.com/in-the-deep/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar