Analitik data adalah faktor yang penting bagi pertumbuhan perusahaan, juga menentukan bagaimana perusahaan bisa tetap lincah dan bertumbuh di era digital.
Hal ini diutarakan JY Pook, Senior Vice President & General Manager Asia Pacific & Japan, Tableau dalam acara Tableau Live Asia Pacific 2021. Menurutnya, penerapan analitik ini juga akan menjadi faktor pembeda antar perusahaan di di Asia Pasifik dan Jepang.
"Penggunaan analitik akan semakin menjadi faktor pembeda di antara perusahaan ketika dunia usaha di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ) saat ini tengah memfokuskan pada pertumbuhan. Dengan menempatkan analitik di dalam alur bisnis dan di tangan semua karyawan, perusahaan-perusahaan di APJ akan semakin percaya diri dalam memimpin dengan insight dan keputusan yang lebih cerdas," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (17/5/2021).
Event Tableau Live Asia Pacific tahun ini menampilkan jajaran eksekutif kelas dunia, seperti Mark Nelson, President dan CEO Tableau, yang berbagi visinya bagi perusahaan dan bagaimana data dapat mendorong hasil bisnis yang lebih baik di dunia.
Selanjutnya, digelar panel eksekutif yang mengetengahkan keynotes dari para pemimpin bisnis, seperti: Francois Ajenstat, Chief Product Officer, Tableau, yang mendiskusikan bagaimana Tableau Business Science akan memberdayakan orang-orang untuk mengambil keputusan bisnis dengan lebih cerdas melalui demokratisasi data science.
Para pelanggan Tableau di kawasan APJ, termasuk Agoda, Tokopedia, Mahindra Finance, Bank Rakyat Indonesia, dan the Department of Disease Control (Thailand), berbicara dalam breakout sessions dan panel Data Discussion. Mereka membicarakan tema-tema penting seperti transformasi data di industri retail dan jasa keuangan, masa depan analitik, dan unsur pokok dalam budaya data yang kuat.
"Sebagai sebuah perusahaan teknologi, Tokopedia membangun masa depan perdagangan dan data adalah kunci untuk memahami apa yang mendorong pebelanja memutuskan untuk membeli," kata Charlie Tjandra, Head of Data Analytics, Tokopedia.
Bekerjasama dengan Tableau membuat kami dapat menghubungkan berbagai informasi dari bagian-bagian yang terpenting dari perjalanan pelanggan kami dengan menggunakan machine learning dan AI, mengidentifikasi perubahan dalam pola belanja, dan meningkatkan level kolaborasi di seluruh departemen di Tokopedia," tambahnya.
Pada awal tahun ini, Tableau memperkenalkan Business Science, satu kelas analitik baru berbasis AI yang memungkinkan para pengguna bisnis dan analis menemukan solusi bagi berbagai permasalahan data mereka - semuanya tanpa perlu mempelajari tool data science tradisional.
https://trimay98.com/movies/bait-5/
P50 Bakal Jadi HP Huawei Terakhir Bersama Leica?
Huawei dan Leica sudah bekerja sama sejak 2016, yaitu saat Huawei merilis P9. Namun kini kabarnya kerja sama itu akan berakhir, yaitu setelah pabrikan asal China itu merilis P50.
Kabar ini berasal dari akun @RODENT950 di Twitter, yang menyebut kalau P50 bakal menjadi HP terakhir Huawei yang menggunakan kamera dari Leica. Dalam kicauan berbeda ia pun menyebutkan kalau kerja sama antara keduanya pun kini sudah berubah.
Menurutnya, kerja sama antara Huawei dan Leica awalnya ada pada tahap hardware dan software, namun kini kerja samanya 'turun kelas' menjadi sekadar branding, demikian dikutip detikINET dari Gizmochina, Senin (17/5/2021).
Dari kicauan ini, jika benar, maka bisa diasumsikan kalau seri P50 tak lagi menerima masukan terkait hardware ataupun software dari Leica, melainkan sekadar label Leica yang selama ada sudah ada di HP Huawei seri Mate ataupun P.
Selain itu Leica pun kini disebutnya tengah menjadi perusahaan lain untuk diajak bekerja sama. Perusahaan itu kabarnya adalah Sharp, yang gambar render HP Aquos R6-nya baru-baru ini muncul dengan logo Leica.
Hanya saja belum diketahui apakah ini akan menjadi kerja sama jangka panjang atau hanya untuk satu perangkat.
Selain Sharp, kabarnya Leica pun melirik dua perusahaan HP lain, yaitu Xiaomi dan Honor. Kerja sama ini bisa saja tak eksklusif, alias Leica bisa menjalin kerja sama dengan beberapa merek sekaligus.
Hal serupa dilakukan oleh Zeiss, yang bekerja sama dengan Nokia dan Sony pada waktu yang sama. Kini Zeiss digandeng oleh Vivo untuk HP terbarunya, yaitu seri X60.
Berakhirnya kerja sama Huawei dan Leica ini jika benar tentu cukup disayangkan, karena beberapa generasi HP flagship Huawei sejak P9 memang punya kualitas yang memuaskan. Namun memang terus ditekannya Huawei oleh pemerintah AS lewat berbagai macam blokir, rasanya wajar jika Leica mencari 'kapal' lain untuk ditumpangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar