Jumat, 04 Juni 2021

Awas! Sembarangan Minum Obat COVID-19, Risikonya Kena 'Jamur Hitam'

  Fenomena infeksi 'jamur hitam' atau mukormikosis menghantui pandemi COVID-19. Di India, infeksi jamur mukormikosis yang biasanya langka kini dilaporkan sudah ada lebih dari 9.000 kasus, sebagian besar terjadi pada pasien atau penyintas COVID-19.

Ahli penyakit infeksi dari Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP(K), menjelaskan penyakit mukormikosis memiliki tingkat kematian tinggi sekitar 46-96 persen. Penyebabnya adalah spora jamur mucormycete yang tidak sengaja terhirup.


Spora jamur mucormycete sebetulnya pada sebagian besar orang sehat jarang menjadi ancaman. Hanya saja ketika kondisi imun tubuh terganggu, mucormycete yang terhirup jadi dapat berkembang di dalam tubuh menyebabkan kematian jaringan.


Pada pasien atau penyintas COVID-19 khususnya diperparah oleh obat-obatan kortikosteroid yang dikonsumsi. Obat tersebut bekerja untuk meredakan gejala COVID-19 yang parah karena badai sitokin dengan cara melemahkan sistem imun.


Oleh sebab itu dr Anna kembali mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan mengonsumsi obat kortikosteroid untuk COVID-19. Ada risiko efek samping dan juga mukormikosis bila obat dikonsumsi berlebihan tanpa pengawasan dokter.


"Teman-teman mungkin pernah ketemu orang beli deksametason sendiri sementara pasien isolasi mandiri. Ini tidak boleh dikerjakan," kata dr Anna dalam konferensi pers daring Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Kamis (3/6/2021).


"Di India konon kabarnya ini terjadi. Overuse steroid," lanjutnya.

https://nonton08.com/movies/the-ultimate-vampire/


Corona India Masih Mencekam, Pria Ini Makan Ular Mentah untuk Cegah COVID-19


Situasi Corona di India masih mencekam. Banyak orang yang tak segan melakukan hal ekstrem untuk mencegah penyakit mematikan itu.

Seorang pertanian berusia 50 tahun ditangkap di Tamil Naidu, India pada hari Kamis setelah memposting video viral tentang dia memakan seekor ular yang ia klaim bisa mencegah COVID-19. Pria yang bernama Vadivelu, membagikan video saat merobek seekor ular menjadi dua dan kemudian memakannya dalam porsi besar.


"Itu mencegah Covid," klaim Vadivelu dalam videonya dikutip dari India Today.


Para pemerhati lingkungan lantas mengirim video itu ke petugas dari departemen kehutanan negara bagian. Para pejabat kemudian menangkap Vadivelu dan mendendanya sekitar 7.500 rupee, atau sekitar Rp 1,4 juta.


Dalam pengakuannya, pria itu mengatakan dipaksa memakan ular itu oleh pria lain saat mabuk,


Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makan ular menyembuhkan COVID-19. Bahkan, aksi ini berpotensi mengancam nyawa.


"Dia beruntung tidak menggigit kelenjar racun ular yang merupakan krait biasa," kata Madurai S Ananda, petugas kehutanan distrik, kepada The Times of India.


"Rat biasa mengandung neurotoksin yang dapat melumpuhkan manusia."


Ini bukan pertama kalinya obat virus corona palsu dipromosikan di India. Seorang dokter terkenal di Gurugram merekomendasikan rempah-rempah untuk mengobati virus Corona. Dokter juga telah memperingatkan praktik penggunaan kotoran sapi untuk menangkal COVID-19.

https://nonton08.com/movies/bosomy-yeon-joo/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar