Minggu, 22 Desember 2019

Agar Hutan di Gunung Rinjani Tak Gundul Lagi

Hutan Pesugulan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sudah lama gundul. Konservasi pun dilakukan melalui rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat.

Belum lama ini, pelaku pemanfaatan kawasan tanpa izin (PKTI) ditertibkan melalui operasi simpatik pada 14 hingga 18 September 2019 yang lalu.

Penertiban itu merupakan rangkaian dari kegiatan revitalisasi fungsi kawasan hutan Pesugulan di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Pemusnahan tanaman dan pembongkaran gubuk serta pemasangan spanduk larangan terhadap warga agar tidak lagi melakukan pemanfaatan kawasan tanpa izin.

Sekitar 200 personil dari Balai PPHLHK Jawa Bali Nusa Tenggara, Pemerintah Provinsi NTB, TNI, Polri, Pol PP Lombok Timur, Balai KSDA NTB, dan KPH Rinjani Timur yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Pencegahan perambahan hutan agar tidak terulang kembali juga dilakukan gerakan penghijauan. Rehabilitasi kawasan dilakukan melalui penanaman pohon sebanyak 550 bibit. Jenis yang ditanam terdiri dari 400 bibit pohon beringin dan 150 bibit pohon klokos, jenis alpukat 3000 bibit, durian 500 bibit dan kelor 500 bibit.

Penerima bibit merupakan masyarakat desa penyangga di sekitar lokasi PKTI Hutan Pesugulan yaitu, Dusun Jurang Koak Desa Bebididas dan Dusun Montong Kemong Desa Sapit. Harapannya dengan penanaman ini tanah yang gersang berubah menjadi hamparan tegakan pohon yang menyejukkan mata dan memberikan kesegaran.

BTNGR juga sebelumnya telah mengajak warga membuat penangkaran rusa di Desa Bebidas. Seperti diketahui rusa merupakan satwa yang menjadi lambang Taman Nasional Gunung Rinjani sekaligus menjadi lambang Provinsi NTB.

Penangkaran rusa menjadi model konservasi melalui pemberdayaan masyarakat dan sebagai upaya peningkatan populasi spesies. Selain tujuannya untuk mensuplai rusa di Taman Buru Pulau Moyo yang ada di Sumbawa.

"Dikelola oleh kelompok, bekerjasama dengan desa, desa yang menyediakan lahan, kita yang kasih sapras dan rusanya," ujar Kepala BTNGR Sudiyono, Sabtu (21/9/2019).

Rusa adalah hewan yang mudah dipelihara. Jenis pakannya lebih beragam daripada sapi, sehingga kebutuhan akan pakan rumput lebih sedikit. "Pemeliharaan rusa tentu akan dapat meminimalisir ancaman perambahan areal penanaman rumput," kata dia.

Penangkaran rusa juga dapat menjadi suatu atraksi wisata baru yang berbasis masyarakat. Pengunjung dapat berwisata memberi makan rusa, menikmati produk olahan rusa sekaligus mempelajari siklus hidup spesies satwa yang dilindungi ini.

Liburan di Sinabang Lupa Bawa Uang Tunai? Ini Solusinya

Salah satu kendala dalam berwisata adalah saat tak bawa uang tunai. Tapi hal itu tak perlu dirisaukan saat melancong ke Kabupaten Simeulue, Pulau Sinabang. Ada solusinya kok.

Ketika berwisata ke pantai atau pulau yang jauh dari kota atau minimarket, seringkali traveler tak membawa uang tunai cukup untuk transaksi di lapangan. Masalahnya, tak sedikit yang menyadari hal itu saat sudah tiba di lokasi.

Di era serba digital ini, kenyamanan transaksi digital kerap membuat traveler lupa membawa uaang tunai. Padahal kalau di daerah, mayoritas transaksi masih begitu konvensional dan bersifat fisik.

Masalah serupa juga ditemui detikcom saat berwisata di Pulau Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh pada 28 Agustus-5 September 2019 lalu. Kebetulan, detikcom hanya membawa sedikit uang tunai setelah transit di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

Jika kamu mengalami masalah serupa, tidak usah khawatir. Pasalnya, telah ada jaringan Bank BRI di Sinabang. Selain memiliki kantor tepat di pusat kota, terdapat juga ATM di mana traveler bisa melakukan penarikan uang dan transaksi lainnya. Itu kalau traveler singgah di kotanya.

Lantas bagaimana kalau traveler kehabisan uang tunai saat pelesir ke destinasi lain di Simeulue yang berjarak lumayan dari kota? Sekali lagi, traveler tak usah khawatir.

Bank BRI memiliki agen BRILink, istilah untuk kepanjangan tangan Bank BRI di daerah yang sulit dijangkau. Walau tak dilengkapi dengan mesin ATM, traveler tetap bisa melakukan penarikan tunai dan melakukan transfer uang di agen BRILink yang jadi mitra Bank BRI.

Hal itu pun dibuktikan oleh detikcom saat berwisata ke Sibigo, Kecamatan Simeulue Barat yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan dari pusat kota. Memang benar, saya bisa mengambil uang dari agen BRILink bernama Taufik yang berada di lokasi. Kebetulan beliau juga memiliki usaha toko kelontong.

"Kadang anaknya (warga Sibigo) perlu Rp 200 ribu, transfer lewat sini," ujar Taufik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar