Senin, 02 Desember 2019

Seperti Ini Lho Ukuran dan Bentuk Mr P yang Normal di Mata Dokter

Banyak pria di belahan dunia manapun, entah itu di Asia atau di negara-negara Barat sama-sama pernah mengidap 'penis anxiety', cemas dan tak puas dengan ukuran penisnya, sekalipun ukuran penis mereka di atas rata-rata. Lalu penis seperti apa yang dikategorikan normal di mata dokter?

"Ukuran normal penis dari sisi medis itu sesuai dengan rata-rata statistik. Biasanya untuk orang Asia itu statistik normalnya 9,7 hingga 15,1 cm," ungkap Dr Heru H. Oentoeng, M.Repro., SpAnd., dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (26/2/2014).

Namun Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar tak menampik jika ukuran penis normal memang sering diperdebatkan.

"Penis dengan ukuran lebih pendek dari 4 cm dalam keadaan lemas dan lebih pendek dari 7 cm dalam keadaan ditarik, dapat dianggap di bawah normal. Tetapi ukuran 4 dan 7 cm jangan dianggap sebagai nilai absolut sebagai suatu kondisi untuk mendapat pengobatan. Kondisi ini harus dikaitkan juga dengan variabel lain seperti Indeks Massa Tubuh (BMI) dan perkembangan organ seksual lainnya seperti testis dan kelenjar kelamin," tegasnya.

Agar tidak simpang siur, patokan standar ukuran penis normal telah ditetapkan oleh National Academy of Surgery di Prancis yang menetapkan bahwa standar penis normal adalah jika panjangnya antara 9 cm hingga 9,5 cm dalam kondisi lemas dan 12,8 hingga 14,5 cm dalam keadaan ereksi. Di luar rentang tersebut, barulah penis dapat dikatakan terlalu kecil atau terlalu besar.

Standar baku untuk ukuran penis normal tidak hanya dilihat dari panjangnya, melainkan juga keliling atau lingkar penisnya. Lingkar penis normal adalah 8,5 cm hingga 9 cm dalam kondisi lemas dan 10 cm hingga 10,5 cm saat mengalami ereksi penuh.

Namun para pria Indonesia patut berbangga karena termasuk sebagai negara dengan penis terpanjang, setidaknya di wilayah Asia Tenggara. Hal ini didasarkan sebuah peta interaktif yang menggambarkan peringkat negara-negara di seluruh dunia berdasarkan ukuran penisnya yang beredar di tahun 2011.

Sebagai perbandingan, berikut rata-rata ukuran penis beberapa negara di Asia Tenggara:
- Kamboja (10,04 cm)
- Thailand (10,16 cm)
- Myanmar (10,7 cm)
- Filipina (10,85 cm)
- Vietnam (11,47 cm)
- Malaysia (11,49 cm)
- Singapura (11,53 cm)

Penis Makin Besar, Pertumbuhan Ekonomi Bangsa Makin Lambat

Ukuran penis di atas rata-rata bisa menjadi kebanggaan secara pribadi bagi seorang pria. Namun bagi kepentingan bangsa dan negara, ukuran penis rata-rata yang terlalu besar justru merugikan karena pertumbuhan ekonomi jadi lebih lambat.

Sebuah studi yang cukup unik berhasil mengungkap hubungan antara ukuran rata-rata alat kelamin pria dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, dilihat dari Gross Domestic Product (GDP). Makin pendek ukuran penis rata-rata, pertumbuhan ekonominya justru lebih cepat.

Penelitian yang dilakukan Tatu Westling untuk meraih gelar doktor di University of Helsinki ini mengungkap, tiap selisih 1 cm pada rata-rata ukuran penis yang lebih besar menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu bangsa lebih lambat sekitar 5-7 persen.

Westling mencontohkan ukuran penis rata-rata pria Prancis adalah 16,1 cm. Seandainya ukuran rata-ratanya sama dengan Inggris yang hanya 13 cm atau 3 cm lebih pendek, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi Prancis antara tahun 1960-1985 bisa lebih pesat hingga 15 persen.

Berdasarkan kesimpulan ini, ukuran penis rata-rata yang terlalu besar di suatu negara dapat berdampak buruk bagi ekonomi. Dikatakan dalam penelitian tersebut, ekonomi suatu negara punya risiko besar untuk kolaps atau dilanda krisis jika ukuran penis rata-ratanya di atas 16 cm.

Meski begitu, ukuran penis yang terlalu kecil juga tidak terlalu bagus dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Westling yang juga seorang peneliti di Helsinki Center of Economic Research, pertumbuhan ekonomi akan optimal pada ukuran penis rata-rata 13,5 cm.

Mengomentari temuan ini, Michael Babad yang merupakan editor Report on Business menduga hubungannya terletak pada rasa percaya diri. Penis yang kecil membuat para pria lebih giat mencari uang dan mengejar kesuksesan sebagai kompensasi untuk menutupi rasa tidak percaya diri.

"IMF (Dana Moneter Internasional) memproyeksikan Kanada sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat nomor 2 di antara negara-negara G7. Bisa ditebak, ukuran penisnya pasti lebih kecil dari pria Jerman," ungkap Babad seperti dikutip dari Theglobeandmail, Kamis (28/7/2011).  http://kamumovie28.com/the-vessel-2016/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar