Maskapai All Nippon Airways (ANA) dari Jepang punya rencana unik di masa depan. Mereka berencana memakai kotoran kelinci untuk bahan bakar pesawat tahun 2021.
Kemajuan teknologi membawa dampak yang cukup buruk bagi lingkungan. Tapi di sisi lain, teknologi juga bisa digunakan untuk menciptakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Baru-baru ini, maskapai ANA dari Jepang bekerja sama dengan perusahaan bernama LanzaTech, berencana membuat terobosan baru berupa bahan bakar 'hijau' yang terbuat dari kotoran kelinci.
Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Selasa (13/8/2019), bahan bakar kotoran kelinci ini rencananya paling cepat bisa digunakan untuk penerbangan komersil mulai tahun 2021.
Bahan bakar ramah lingkungan tersebut dibuat dari bahan nabati, yang dalam prosesnya akan diubah menjadi ethanol, dengan menggunakan enzim yang ditemukan di dalam kotoran kelinci.
Bahan bakar kotoran kelinci ini masih tetap harus dicampur dengan bahan bakar minyak bumi dengan perbandingan 50:50. Saat ini, bahan bakar tersebut masih dalam proses uji coba.
"Bahan bakar ini akan membantu kita mengurangi emisi karbondioksida dan memenuhi ambisi pembangunan berkelanjutan yang sudah pihak maskapai tentukan," kata Akihiko Miura, Executive Vice President ANA.
Semoga, di tahun 2021 bahan bakar hijau ini sudah bisa dipakai di pesawat-pesawat ANA. Keren!
Hainan, Pulau Damai di Negeri Komunis
China adalah negara yang sangat luas dan menawarkan alam yang beragam. Salah satunya Pulau Hainan yang suasananya damai.
Dengan luas 34 ribu kilometer persegi, Hainan menjadi salah satu pulau yang menjadi tempat wisata di China. Hainan sering dijuluki Hawaii dari China. Hal ini karena udaranya tropis dan berbeda dari China daratan.
Meskipun China adalah negara komunis, mereka serius membangun pariwisata di Hainan. Hainan memiliki ibukota provinsi Haikou, yang juga menjadi pintu masuk wisatawan. Meski begitu, jantung kehidupan pariwisata terletak 2 jam perjalanan dari ibukota yakni Sanya.
Tata kota Hainan bisa dibilang cukup rapi. Menurut data dari WTTC, Hainan memang membuat wilayahnya untuk dijadikan destinasi wisata internasional. Pemerintah setempat berkaca pada sejumlah wilayah tropis dengan keindahan pulau sebagai atraksinya, seperti Hawaii dan Bali.
Salah satu bentuk keseriusan dalam membangkitkan pariwisata adalah memberi subsidi kepada sejumlah negara untuk mendatangkan turis, salah satunya Indonesia. Sebelum 2018, paket wisata ke Hainan mencapai Rp 11 juta. Namun setelah tahun tersebut, pemerintah Hainan memberi subsidi dalam berbagai bentuk, sehingga paket wisata ke Hawaii dari China hanya Rp 3 jutaan sudah termasuk transportasi, makanan dan akomodasi.
Transportasi warga lokal
Masyarakat di Hainan bisa dibilang cukup santai dan ramah lingkungan. Mereka gemar berjalan kaki dan naik motor. Motor yang digunakan pun bertenaga listrik.
Kendaraan hybrid pun memiliki plat berwarna hijau. Berbeda dengan mobil yang menggunakan plat biru, artinya menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Seperti sangat serius untuk menjaga alam, bensin yang dijual pun cukup mahal. Harganya mencapai Rp 20 ribu/liter atau 10 yuan.
Meski begitu, biaya tol di Hainan gratis. Hal ini karena pemerintah memasukkan harga tersebut saat membeli bensin kendaraan.
Namun, ada satu hal yang bisa jadi bikin turis geleng-geleng kepala. Jalur motor, di beberapa jalan memang dibuat khusus. Namun tidak jarang, kendaraan berhenti di jalur pejalan kaki.
Bisa dibilang, Hainan sangat damai dan aman untuk dikunjungi. Sejumlah polisi berjaga di jalan-jalan protokol. Begitu pun dengan fasilitas umum yang cukup memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar