Budi Gunadi Sadikin resmi menjabat Menteri Kesehatan RI, dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/12/2020). Ia mengaku mendapat tugas khusus dari Jokowi untuk menangani COVID-19 secepatnya dan sebaik-baiknya.
"Khusus mengenai tugas yang diminta oleh Bapak Presiden agar difokuskan segera bisa dilakukan agar bagaimana kami bisa menangani masalah COVID-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," ujar Budi dalam jumpa pers di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Latar belakang hingga sepak terjang di dunia perbankan Budi Gunadi Sadikin jadi sorotan publik. Sebab, dirinya menjadi Menkes RI pertama yang bukan dari kalangan dokter.
Berikut fakta-fakta Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan baru yang menggantikan Terawan, dirangkum detikcom dari berbagai sumber.
Lulusan fisika nuklir
Budi Gunadi Sadikin memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Fisika Nuklir lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988. Pria kelahiran 8 Juli 1964 ini juga menempuh sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004.
Berkarier sabagai bankir
Selama 3 tahun, ia pernah menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, sejak tahun 2013 hingga 2016. Ia pun pernah menjabat sebagai Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk mulai dari tahun 2004 hingga 2006.
Di 2006 sebelum menjabat sebagai Dirut, ia menempati posisi Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk.
Mengurus vaksin Corona saat jadi Wamen BUMN
Budi Gunadi Sadikin yang dipilih menjadi Wamen BUMN 25 Oktober 2019, ikut berperan banyak dalam pandemi Corona. Ia menjabat Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), memastikan ketersediaan vaksin Corona di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, ia menyebut perhitungan kemampuan vaksinasi Corona di Indonesia kapasitasnya mencapai lebih dari 10 juta suntikan per bulan.
"Kami cek awal ada 11 ribu yang siap. Dari situ ternyata kapasitasnya 16 juta suntikan per bulan manusia, 32 juta vaksin," kata Budi dalam diskusi daring, beberapa waktu lalu.
https://tendabiru21.net/movies/anak-perjanjian-syaitan/
Dapat ucapan selamat dari fisikawan medik
Karangan bunga berdatangan di kantor Kementerian Kesehatan RI, salah satu yang menarik perhatian munculnya karangan bunga dari Aliansi Fisikawan Medis Indonesia (AFISMI).
Bagi yang belum banyak mengetahui fisikawan medis, mereka adalah individu profesional yang mempraktikkan prinsip, metode dan filosofi fisika dalam praktik dan penelitian untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikutip dari laman afismi,org, fisikawan medis bekerja di lingkungan klinis adalah tenaga kesehatan yang dilindungi oleh undang-undang, yang telah menjalani pelatihan pendidikan terstruktur dalam konsep dan aplikasi klinis yang kompeten untuk berpraktik secara mandiri di subbidang (spesialisasi) Fisika Medis.
Budi Gunadi Sadikin disebut-sebut sebagai Menkes pertama di Indonesia yang tidak berprofesi dokter. Pernah ada nama Mananti Sitompoel yang menjabat Menkes di Kabinet Darutat, namun fotonya tidak terpajang di Kementerian Kesehatan RI. Kenapa ya? Simak penelusuran detikcom di halaman selanjutnya.
Budi Gunadi Sadikin jadi Menteri Kesehatan pertama yang bukan dokter. Namun, adapula klaim kalau Mananti Sitompul menjadi Menkes pertama 'non-medis'.
Menurut arsip Sekretariat Kabinet, pada periode 19 Desember 1948 hingga 14 Maret 1949, nama Mananti Sitompul menempati jabatan Menteri Pekerjaan Umum. Menteri Kesehatan pada kabinet ini dijabat Sukiman, tetapi baru diangkat pada 16 Mei 1949.
Berbeda dengan yang tercantum di situs Wikipedia yang mencantumkan nama Mananti Sitompoel dalam daftar Menteri Kesehatan RI, pada periode tersebut.
Berdasarkan penelusuran detikcom, nama Mananti Sitompul juga tidak ada dalam deretan foto mantan Menkes yang berada di Ruang J Leimena, Kementerian Kesehatan RI.
"Mungkin karena diaPlt (pelaksana tugas), nggak dilantik, dan dobel jabatan, jadi nggak adafotonya," kata seorang staf kearsipan diKemenkes, Rabu (23/12/2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar