Varian baru Corona dari Inggris telah menimbulkan kepanikan di sejumlah negara. Pasalnya, mutasi virus penyebab COVID-19 ini disebut 70 persen lebih menular daripada strain lainnya.
Salah satu negara yang melaporkan kasus varian baru Corona tersebut adalah Australia. Meski begitu, Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan bahwa negaranya tidak akan melarang penerbangan dari Inggris, seperti yang dilakukan sejumlah negara lain.
Dikutip dari The Guardian, menurut Hunt, sistem karantina hotel Australia mulai diberlakukan pada kedatangan internasional. Para pendatang yang masuk ke Australia akan diminta untuk menjalani karantina wajib dan dipantau selama 14 hari di hotel-hotel khusus.
Kepala petugas medis Australia, Prof Paul Kelly, mengatakan bahwa strain baru virus Corona di Inggris atau dikenal sebagai mutasi N501Y itu muncul karena berbagai faktor.
Menurut Kelly, pada dasarnya memang virus Corona dapat bermutasi. Kemudian, mobilitas yang meningkat di antara banyak orang juga berpengaruh.
Selain itu, kata Kelly, ditambah faktor di Inggris sedang musim dingin. Terlebih sejumlah penelitian menunjukkan, virus Corona dapat bertahan lebih lama di suhu yang lembap dan dingin.
Sementara itu, ahli epidemiologi dari University of Queensland, Prof Linda Selvey mengatakan bahwa sistem karantina belum terbukti 100 persen dapat menghentikan penularan virus Corona, namun setidaknya peraturan ini masih bisa melindungi masyarakat.
"Selain itu, kemungkinan besar varian tersebut telah menyebar lebih jauh dari Inggris, terutama karena negara lain tidak melakukan sekuensing (mengurutkan) gendom dengan jumlah yang sama seperti di Inggris," ucap Selvey.
Selvey pun setuju bahwa meski ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa varian baru Corona dari Inggris lebih menular daripada jenis lain, tapi buktinya masih sangat terbatas dan belum cukup.
"Perlu dicatat bahwa di Inggris, London khususnya, hanya ada sedikit pembatasan pada pergerakan orang-orang meskipun kasus COVID-19 di sana tinggi," ucap Selvey.
"Oleh karena itu, sulit untuk mengetahui apakah virus itu lebih menular atau apakah berkaitan dengan perilaku individu," tambahnya.
https://trimay98.com/movies/abominable/
Gantikan Terawan Jadi Menkes, Budi Gunadi Sadikin 'Khatam' Soal Vaksin
Menteri Kesehatan diganti, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
"Bapak Budi Gunadi Sadikin. Beliau sebelumnya Direktur utama Bank Mandiri, kemudian menjadi Direktur utama PT Inalum, dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN dan sekarang kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan," kata Jokowi dalam tayangan video YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menilai pergantian Menkes Terawan merupakan penyegaran bagi Kementerian Kesehatan. Terlebih latar belakang Budi yang bukan dokter bisa melihat perspektif kesehatan dari banyak sisi.
"Menurut saya ini hal yang baik, artinya kesehatan itu bisa dilihat dari banyak perspektif, bahwa orang menjadi sakit itu tidak sepenuhnya karena klinis saja," ungkapnya saat dihubungi detikcom Selasa (22/12/2020).
"Tetapi ada pengaruh lain, pengaruh sosial ekonomi, pengaruh budaya, kultur, kemudian juga pengaruh politik," lanjutnya.
Pane juga menyinggung sisi politik dalam bidang kesehatan. Setiap keputusan nantinya tentu akan ada kaitan dengan hal tersebut.
"Politik itu ada loh pengaruhnya pada bidang kesehatan ya jika kebijakan yang diambil itu bisa tepat itu berpengaruh pada status kesehatan rakyat," katanya.
Pane menilai hal ini merupakan langkah berani yang dilakukan Presiden. Ia pun ikut mengapresiasi keputusan Presiden, dan meyakini Budi bisa menjalani profesi Menkes nantinya dengan baik.
"Di Indonesia pertama, (menkes bukan dari kalangan dokter), tetapi di luar sudah banyak, setidaknya 10 negara," bebernya.
Lebih lanjut, ia ikut menanggapi peran Budi selama pandemi Corona yang masuk pada proses pengadaan vaksin Corona di Indonesia. Hal ini menurutnya membantu Budi terkait pemahaman soal vaksin.
"Karena beliau kan sebelumnya Wamen BUMN dan beliau yang banyak ditunjuk oleh pak mentri untuk mengurus tentang vaksin ya jadi menurut saya beliau cukup mengerti tapi itu hanya masalah vaksin saja," tegasnya.
"Yang lain-lain beliau harus belajar banyak lah," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar