- Facebook mencoba menjangkau semua pengguna media sosial dengan berbagai wajah, salah satunya lewat aplikasi kencan yang saat ini sedang dalam tahap pengujian.
Raksasa jejaring sosial ini memang tampak mencoba hampir semua format dan bentuk platform media sosial. Facebook mencoba menjadi platform bagi teman dan anggota keluarga untuk terhubung satu sama lain, dia juga menjadi platform bagi pembuat video yang mencari alternatif dari YouTube, Facebook juga mencoba menjadi platform game di mana ia berharap bisa merebut penonton Twitch.
Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook juga berusaha menjadi platform kencan, dan sepertinya rencana itu berkembang. Dikutip dari laporan The Verge, Rabu (14/4/2021) Facebook tampaknya sedang mengembangkan dan menguji aplikasi kencan kilat baru yang berbasis video.
Aplikasi baru yang disebut-sebut bernama Sparked ini pada dasarnya adalah kencan kilat virtual. Peserta akan diberi waktu empat menit untuk berbicara dengan calon pasangan kencan sebelum beralih ke orang berikutnya.
Bagi yang merasa cocok dan terkoneksi, mereka akan memiliki opsi untuk meneruskan ke kencan video kedua, namun kali ini berlangsung 10 menit di mana mereka didorong untuk bertukar informasi kontak.
Facebook telah mengkonfirmasi bahwa aplikasi ini sedang dalam pengembangan. Namun mereka juga menyebutkan bahwa aplikasi tersebut baru percobaan awal, dan saat ini hanya tersedia untuk sekelompok kecil pengguna.
Aplikasi kencan berbasis video memang terdengar menarik. Tetapi apakah aplikasi ini akan benar-benar diwujudkan, kita masih harus menunggu perkembangan berikutnya dari Facebook.
https://cinemamovie28.com/movies/the-vessel-2/
Arkeolog Cari Tongkat Nabi Musa dari Temuan Kereta Firaun
Penemuan kota emas peninggalan Firaun baru-baru ini, melengkapi penemuan terpenting di dunia. Sebelumnya, ditemukan kereta milik Firaun di dasar Laut Merah yang mungkin menjadi petunjuk para arkeolog untuk menggali keberadaan tongkat Nabi Musa.
Dikutip dari BBC, Kamis (15/4/2021) para arkeolog mengungkap sisa-sisa kota kuno yang dijuluki 'kota emas yang hilang' di gurun Mesir, tepatnya di luar Luxor. Temuan ini disebut sebagai kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Mesir dan diperkirakan berasal dari era kejayaan Firaun sekitar 3.000 tahun lalu.
Jauh sebelum kota emas Firaun ditemukan, seorang arkeolog bernama Ron Wyatt pada tahun 1988 mengaku telah menemukan bangkai kereta kuno yang berada di dasar Laut Merah. Wyatt mengatakan, bangkai kereta Firaun yang tenggelam di Laut Merah digunakan saat mengejar Nabi Musa dan para pengikutnya seperti diulas dalam artikel di Grand Rapids Herald Review, Minnesota, AS.
Wyatt dan peneliti lainnya juga menemukan sejumlah tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama. Penemuan tulang tersebut memperkuat dugaan bahwa tulang-belulang tentara Firaun tenggelam di Laut Merah.
Temuan ini pun didukung hasil tes yang dilakukan di Stockholm University terhadap beberapa sisa kerangka. Para peneliti Stockholm University mengatakan, struktur dan kandungan tulang yang ditemukan tersebut berusia sekitar 3.500 tahun. Adapun kisah pengejaran Nabi Musa juga diperkirakan terjadi di kurun waktu yang sama, yakni sekitar 3.500 tahun lalu.
Tak hanya tulang belulang, ada benda lainnya yang ditemukan, yaitu poros salah satu kereta kuda milik tentara Firaun yang telah berubah menjadi batu. Uniknya, dari beberapa bangkai gerbong, ditemukan roda yang terdiri dari empat batang emas.
Para ahli juga memperkirakan berapa tenaga yang dibutuhkan untuk membelah air laut sedalam ratusan meter dalam waktu yang cukup lama. Menurut perhitungan fisikawan, dibutuhkan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton per m2, atau paling tidak hembusan angin yang sangat kuat dengan kecepatan konstan 30 meter per detik (108 km) per jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar