Selasa, 27 April 2021

Satgas: Tiap Jam, 4 Orang Indonesia Wafat Akibat COVID-19

 Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan penularan virus Corona masih terjadi di Indonesia. Sudah ada sekitar 1,6 juta warga Indonesia yang tertular virus mematikan ini.

Belum lagi kasus kematian yang makin mengkhawatirkan. Tercatat sudah lebih dari 44 ribu pasien COVID-19 meninggal.


"Di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia setiap jamnya," kata Doni dalam siaran pers dikutip dari laman BNPB, Senin (26/4/2021).


Melihat kasus ini, Doni mengingatkan masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi, salah satunya menahan diri untuk tidak mudik lebaran. Semakin tinggi mobilitas, semakin besar potensi penyebaran COVID-19 kepada orang-orang terdekat bahkan orang tua di kampung halaman.


"Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus Covid dari satu daerah ke daerah lainnya," sebut Doni.


Kebijakan larangan mudik juga diambil untuk mencegah terjadinya 'tsunami COVID-19' seperti yang terjadi di India. Sebab, dari beberapa pengalaman libur panjang atau mudik, angka kasus konfirmasi positif COVID-19 mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

https://indomovie28.net/movies/debt-collectors/


Pakar: Besar Kemungkinan Corona Mutan Ganda India Masuk RI, Ini Alasannya


 Pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia mengungkap besar kemungkinan varian Corona B1617 mutan ganda tetap masuk Indonesia meski sudah ada pelarangan kedatangan dari India. Hal ini dikarenakan varian Corona B1617 mutan ganda sudah muncul sejak Oktober tahun lalu.

"Pintu masuk Indonesia ini kan banyak ya dan ini terjadi sudah sebetulnya kan varian ini timbulnya di Oktober lalu. Jadi sudah ada berapa bulan tuh, selama kita ini memiliki penerbangan langsung atau tidak langsung dengan negara-negara luar iya potensi itu akan ada dan besar," jelas dr Dicky saat dihubungi detikcom Senin (26/4/2021).


Ia juga menyinggung Corona B117 yang sudah lebih dulu masuk Indonesia. Pasalnya, munculnya mutan ganda dengan Corona B117 hampir berbarengan, dan kasus varian baru Corona tersebut pada akhirnya ditemukan di Indonesia dengan 10 kasus.


"Sama seperti halnya B117 yang ditemukan sebetulnya di kurang lebih waktunya sama ya dengan B1617 itu tetapi toh tetap masuk juga. Ini yang juga potensi itu ada, dan seberapa jauh terdeteksinya kita sekali lagi harus perkuat," kata Dicky.


Di luar kebijakan pemerintah soal pelarangan WN India ke Indonesia, Dicky kembali mewanti-wanti agar setiap masyarakat tidak lengah dengan protokol kesehatan. Kondisi COVID-19 di India menjadi pembelajaran, tidak ada negara yang benar-benar aman dari Corona sebelum semua virus bisa teratasi di setiap wilayah.


"Perkuat kembali kalau pemerintah di 3T, kita di 5Mnya, nah inilah yang akhirnya dalam situasi global seperti ini sulit ya negara itu aman sendiri, sulit, sampai seluruh negara ini dinyatakan aman," kata Dicky.


Dan negara-negara umumnya jadi menutup diri kan untuk menerapkan misalnya sistem masuk itu dengan paspor vaksin dan sebagainya," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat jika Corona B117, salah satu varian yang juga menyebar di India sudah masuk Indonesia dan ada penularan atau transmisi lokal. Sejauh ini, ada 10 kasus yang ditemukan, dan pengawasan ketat pada setiap provinsi dengan Corona B117 diperkuat.


"Nah ini yang perlu kita jaga. Dua di Sumatera, satu di Jawa Barat, dan satu di Kalimantan Selatan," kata Menkes Budi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.


"Jadi untuk provinsi-provinsi di Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan kita akan lebih hati-hati selalu mengontrol. Apakah ada mutasi baru tersebut atau tidak," lanjutnya seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).


Dokter di India menyebut pasien Corona dengan infeksi Corona B1617 diketahui mampu menularkan virus COVID-19 ke 10 orang.

https://indomovie28.net/movies/infernal-affairs-iii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar