Senin, 19 April 2021

Perusahaan Elon Musk Mau Hidupkan Lagi Dinosaurus

 Perusahaan Neuralink yang didirikan oleh Elon Musk terus melakukan inovasi unik. Jika sebelumnya berhasil membuat monyet bermain game menggunakan pikirannya, kini pihak Neuralink mengklaim dapat menghidupkan spesies eksotis yang unik, mirip dinosaurus, dalam 15 tahun ke depan.

Dalam sebuah cuitannya di Twitter, @max_hodax menuliskan bahwa mereka (kemungkinan pihak Neuralink) dapat membangun Jurrasic Park.


"Kita mungkin bisa membangun jurassic park jika kita mau. Tidak akan menjadi dinosaurus yang secara genetik asli tetapi... mungkin 15 tahun pembiakan+rekayasa untuk mendapatkan spesies baru yang super eksotis," tulisnya.


Meski begitu, tweet tersebut, dan tweet selanjutnya tentang keanekaragaman hayati, tidak menyebutkan Neuralink. Akan tetapi, itu tidak menghentikan spekulasi. Sebagian orang mempertanyakan kata 'we' alias 'kita', apakah itu mengacu pada seluruh manusia atau perusahaan yang dia dirikan bersama Elon Musk tersebut.


Terlepas dari kegilaan spekulasi dari sebuah tulisan Hodax, sangat tidak mungkin untuk membangkitkan dinosaurus, dikutip dari CNET, Sabtu (10/4/2021). Pertama, kita membutuhkan DNA dari para makhluk prasejarah itu. Tidak seperti di film Jurassic Park, informasi dari DNA dinosaurus besar kemungkinannya telah terdegradasi selama jutaan tahun terpendam di bawah tanah.


Namun, hewan yang baru punah, seperti mammoth berbulu, mungkin menjadi target yang cukup potensial untuk 'kebangkitannya'. Kita masih dapat mengekstrak DNA dari makhluk ini dan secara teoritis dapat membangun dan menanamkan embrio mammoth pada gajah modern.


Pertanyaannya, seberapa gentingnya ini? Apakah harus dilakukan? Sejauh ini nampaknya belum ada juga ilmuwan yang berhasil dalam upaya menghidupkan mammoth. Karena itu, menghidupkan lagi para hewan purba dinosaurus pastinya akan jauh lebih sulit dan mendekati tidak mungkin.

https://maymovie98.com/movies/the-end-of-summer/


Twitter Kena Sensor Rusia, Aksesnya Dibikin Lemot


 Rusia menerapkan metode sensor baru dalam upayanya membungkam Twitter. Alih-alih langsung memblokir, negara tersebut menggunakan cara halus dengan melambatkan aksesnya.

Berdasarkan riset Censored Planet, platform pengukuran sensor yang mengumpulkan data di lebih dari 200 negara, Rusia diam-diam melambatkan lalu lintas data Twitter ke penggunanya di Rusia hingga 128kbps saja.


Berbeda dengan teknik sensor internet Rusia di masa lalu yang biasanya melakukan pemblokiran langsung, memperlambat akses adalah hal baru yang dilakukan Rusia dan menguntungkan pihak yang menyensor.


"Berlawanan dengan pemblokiran yang mencegah akses ke konten, pembatasan akses bertujuan untuk menurunkan kualitas layanan, sehingga hampir tidak mungkin bagi pengguna untuk membedakan pembatasan yang disengaja dengan alasan seperti beban server yang tinggi atau jaringan macet," kata para peneliti Censored Planet dikutip dari Ars Technica, Sabtu (10/4/2021).


"Dengan prevalensi teknologi 'penggunaan ganda' seperti perangkat Deep Packet Inspection (DPI), pembatasan sangat mudah diterapkan oleh pihak berwenang, namun sulit bagi pengguna untuk mengatribusikannya atau mengelak," sambungnya.


Pembatasan ini dimulai sejak 10 Maret, seperti yang disebutkan dalam tweet Doug Madory direktur analisis internet di firma pengukuran akses internet Kentik.


Dalam upaya memperlambat lalu lintas yang ditujukan ke atau berasal dari Twitter, Madory menemukan, regulator Rusia menargetkan t.co, domain yang digunakan untuk menghosting semua konten yang dibagikan di situs. Dalam prosesnya, semua domain yang memiliki string * t.co * di dalamnya (misalnya, Microsoft.com atau reddit.com) juga akan dibatasi.


Langkah itu menyebabkan masalah internet meluas karena membuat domain yang terdampak menjadi tidak dapat digunakan secara efektif. Pelambatan juga menghabiskan memori dan sumber daya CPU dari server yang terpengaruh karena mengharuskan mereka untuk mempertahankan koneksi lebih lama dari biasanya.


Roskomnadzor, badan eksekutif Rusia yang mengatur komunikasi massa di negara itu, mengatakan bahwa mereka membatasi Twitter karena gagal menghapus konten yang melibatkan pornografi anak, obat-obatan, dan bunuh diri.


Lembaga tersebut juga mengatakan bahwa perlambatan mempengaruhi pengiriman audio, video, dan grafik, tetapi tidak dengan Twitter itu sendiri. Di sisi lain, langkah ini dihujani kritikan. Banyak pihak menilai, menyensor dengan membatasi ketersediaan Twitter adalah langkah yang tidak tepat. Sementara itu, Twitter menolak mengomentari isu ini.

https://maymovie98.com/movies/hic-rosa-botanical-score/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar