Apple memutuskan menjual iPhone 12 tanpa charger karena alasan lingkungan. Keputusan itu disambut dengan kritik dari pengguna, tapi sepertinya dampak lingkungan yang diharapkan Apple mulai terlihat.
Dalam Environmental Progress Report yang diterbitkan oleh Apple, produsen iPhone tersebut menjelaskan bahwa adapter charger menggunakan material tertentu dalam jumlah banyak, seperti plastik, tembaga, timah dan zinc.
Dengan tidak menyertakan adapter charger di dalam kotak penjualan iPhone dan Apple Watch, Apple berhasil mengurangi emisi karbondioksida dari 25,1 juta ton pada tahun 2019 menjadi 22,6 juta ton, atau berkurang 2,5 juta ton. Apple juga berhasil menghemat 861.000 ton tembaga, zinc dan logam lainnya dari penambangan yang tidak perlu.
"Menanggalkan adapter adalah perubahan yang besar bagi Apple, dan diperlukan bagi planet kami," kata Apple dalam halaman Environment di situs resminya, seperti dikutip dari Gadgets Now, Senin (19/4/2021).
"Sejak mengeluarkannya (charger) dari kemasan iPhone dan Apple Watch tahun lalu, kami menghindari penambangan material yang berjumlah signifikan dari Bumi, dan kami mengurangi emisi yang datang dari pemrosesan dan transportasinya," imbuhnya.
Selain itu, karena tidak adanya charger, Apple mengatakan mereka berhasil mengurangi ukuran kotak penjualan iPhone yang kemudian membuat proses pengemasan menjadi lebih efisien. Apple kini bisa memuat 70% lebih banyak iPhone di dalam palet pengiriman dan mengurangi jejak karbon keseluruhan saat proses transportasi.
Walau langkah Apple awalnya dinilai kontroversial, beberapa vendor lain juga akhirnya mengikuti jejaknya. Tapi vendor lain mengambil langkah yang lebih selektif, seperti Xiaomi yang menjual Mi 11 tanpa charger di China tapi masih menyertakan charger di negara lain.
Menjadi perusahaan yang ramah lingkungan sepertinya akan menjadi fokus Apple untuk saat ini. Belum lama ini mereka mengumumkan inisiatif bernama 'Restore Fund' dan akan menggelontorkan USD 200 juta atau Rp 2,9 triliun untuk mengurangi setidaknya satu juta ton karbondioksida dari atmosfer.
https://trimay98.com/movies/fantastic-girls/
Indosat Jajal OpenRAN, Tingkatkan Kualitas Jaringan 4G Berkualitas Video
Untuk meningkatkan dan memperluas jaringan 4G berkualitas video (video-grade network), Indosat Ooredoo melakukan uji coba lapangan teknologi OpenRAN (Radio Access Network).
Uji coba dilakukan di wilayah Maluku sejak Maret sampai akhir April ini. Indosat Ooredoo menjajal OpenRAN yang mencakup pembuktian konsep dan pengujian fungsional.
Adapun selama pengujian OpenRAN, operator seluler yang identik warna kuning merah ini menggaet Grup Proyek OpenRAN Telecom Infra Project (TIP) dan Parallel Wireless.
"Kami telah fokus pada satu hal sebagai prioritas utama dan itu memberikan pengalaman pelanggan sebaik mungkin untuk mengirimkan video dan itulah menjadi fokus kami dalam beberapa tahun terakhir," ujar SPV Head of Technology Strategy and Partnership Indosat Ooredoo Kees van Peer secara virtual, Senin (19/4/2021)
Indosat Ooredoo seperti disampaikan Kees van Peer menyakini bahwa pengalaman menggunakan layanan video di era digital seperti sekarang akan memberikan pelanggan kepuasan. Mereka mengadopsi teknologi mutakhir dan tentunya relevan dengan kebutuhan pelanggan jadi cara Indosat Ooredoo.
"Jadi, kami mencari dan memantau dengan cermat semua teknologi yang ada di luar sana dan yang menurut kami relevan untuk Indonesia kepada pelanggan kami," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar