Selasa, 27 April 2021

12 WN India Masuk RI Positif Corona, Bagaimana Hasil Sekuens Genomiknya?

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan persetujuan izin penggunaan darurat (EUL) vaksin China akan keluar di dua pekan mendatang. Kedua vaksin Corona yang dimaksud yaitu besutan Sinovac dan Sinopharm.

Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi pada Senin yang dipimpin Asisten Direktur Jenderal Mariângela Batista Galvão Simão. Menurutnya, WHO akan segera mengeluarkan izin EUL lebih dulu untuk vaksin Sinopharm di akhir pekan ini, menyusul vaksin Sinovac di akhir minggu depan.


Sejauh ini, jutaan dosis kedua vaksin Corona China sudah didistribusikan, baik di dalam negeri maupun mengekspor ke banyak negara lain termasuk Amerika Latin, Asia, hingga Afrika.


Daftar darurat dari WHO merupakan indikasi bagi regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19 mereka. Masuknya vaksin China dalam daftar EUL juga menambahkan daftar vaksin di program global penyediaan vaksin yang diinisiasi banyak dunia, yaitu COVAX.

"Akan memungkinkan vaksin China dimasukkan dalam COVAX, program global untuk menyediakan vaksin terutama untuk negara-negara miskin," jelas Simao, dikutip dari Reuters.


Jika disetujui, vaksin China akan menjadi yang pertama dari negara di luar Eropa yang mendapatkan persetujuan dari badan kesehatan global. Sejauh ini, WHO baru memberikan persetujuan darurat untuk vaksin Corona dari Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Juga diharapkan untuk meninjau vaksin Corona Moderna pekan ini.


Beberapa waktu lalu, kemanjuran vaksin Corona China seperti Sinovac kerap jadi perbincangan lantaran dinilai memiliki efikasi rendah. Meski begitu, studi di dunia nyata yang dilakukan di Chili menemukan vaksin Corona mereka ampuh mencegah kematian akibat Corona hingga 80 persen dan efektif mencegah kasus Corona bergejala hingga 67 persen.


Diberitakan sebelumnya, Indonesia akan kedatangan 10 hingga 15 juta vaksin Sinovac untuk penggunaan di bulan April hingga Mei 2020.

https://indomovie28.net/movies/torpedo-u-235/


12 WN India Masuk RI Positif Corona, Bagaimana Hasil Sekuens Genomiknya?


 Ledakan kasus Corona di India salah satunya dipicu mutan ganda varian baru B1617. Corona mutan ganda yang pertama kali diidentifikasi di India ini disebut-sebut menular lebih cepat dan menyerang banyak anak muda dengan infeksi lebih parah.

Masuknya Corona B1617 lantas dikhawatirkan sejumlah orang karena adanya ratusan WN India yang masuk Indonesia. Dua belas di antaranya dinyatakan positif Corona dan sudah menjalani whole genome sequencing.


Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi, hasil sampel whole genome sequencing membutuhkan waktu sekitar 1 minggu. Maka dari itu, jenis yang menginfeksi 12 WN India baru bisa teridentifikasi di Jumat mendatang.


"Butuh 1 minggu. Kira-kira Jumat ya baru keluar," tutur dr Nadia saat dikonfirmasi detikcom Senin (26/4/2021).


dr Nadia menyebut, sejauh ini 12 WN India tidak mengeluhkan gejala Corona apapun. Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk tak melonggarkan protokol kesehatan.


Selain Corona B1617, India juga menghadapi Corona B117 yang diyakini memicu penyebaran lebih cepat. Varian ini sudah ditemukan di banyak negara termasuk Indonesia, dengan catatan 10 kasus COVID-19 dan enam di antaranya adalah transmisi lokal.


Berikut detail laporan varian baru Corona di Indonesia sejauh ini.


Varian Corona B117 masuk Januari 2021: 10 kasus

Varian Corona B1525 masuk Desember 2020: dengan mutasi E484K satu kasus, dengan mutasi D6149 819 kasus

Varian Corona B11282 atau P2 masuk April 2020: dengan mutasi L18F 38 kasus

Mutasi N501Y masuk Februari 2021: 11 kasus

https://indomovie28.net/movies/the-debt-collector/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar