Viral kisah pengalaman dokter koas saat pertama kali melakukan autopsi jenazah. Ia menceritakan betapa sedihnya ketika mengetahui jasad jenazah yang harus diautopsi adalah seorang bayi yang baru lahir.
Kisah ini dibagikan oleh seorang dokter muda bernama Nasia Gustina lewat akun TikTok miliknya, @callmenasiaaaaaaaa, pada Rabu (21/4/2021). Video viral ini pun telah ditonton lebih dari 3,5 juta pengguna.
Nasia bercerita, ia magang di salah satu rumah sakit di Semarang. Kemudian pada tanggal 18 April, Nasia dan teman-temannya ditugaskan untuk melakukan autopsi jenazah dengan didampingi dokter spesialis forensik dari rumah sakit tersebut.
"Pertama kali waktu mau dilaksanakan autopsi kita berdoa terlebih dahulu untuk mendoakan jenazahnya. Saat dibuka pembungkusnya, jujur rasanya pengen nangis melihat bahwa jenazahnya adalah seorang bayi yang baru lahir," kata Nasia kepada detikcom, Kamis (22/4/2021).
Nasia mengatakan bahwa kondisi jenazah bayi tersebut benar-benar seperti baru lahir, karena masih terdapat tali pusatnya. Melihat jasad sang bayi, ia pun tak kuasa menahan tangis.
"Yang terpikirkan saat itu kenapa bayi kecil nggak berdosa ini harus meninggal dengan kondisi seperti ini, dia tidak bisa memilih dengan siapa dia harus dilahirkan tapi dia pasti punya harapan untuk hidup waktu dalam kandungan," ujarnya.
"Bener bener miris rasanya melihat seorang bayi yang tidak berdosa tapi harus meninggal dalam kondisi mengenaskan," lanjutnya.
Jujur sedih banget waktu edit ini:( semoga kita selalu jadi orang yang bersyukur ya #storycoass #coas #medicalstudent #fypシ♬ To my youth - LOLOS UTBK UB AMIN
Menurut keterangan Nasia, jenazah bayi tersebut meninggal setelah ditinggalkan oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab. Ia pun sangat menyayangkan hal seperti ini masih saja terjadi.
"Karena perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab, bayi yang tidak berdosa harus menanggung semuanya," tuturnya.
https://trimay98.com/movies/wife-for-rent/
Kerap Jadi Hidangan Wajib, 3 Takjil Ini Sebaiknya Dihindari saat Berbuka
Berbuka puasa dengan takjil atau makanan ringan umumnya tidak pernah terlewatkan di bulan Ramadhan. Selain minuman manis, takjil menjadi menu wajib untuk menemani waktu berbuka.
Hanya saja, meski rasanya enak, kebanyakan takjil yang disediakan di meja makan sebagai menu berbuka umumnya merupakan makanan yang tidak sehat. Apa saja takjil yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa?
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut 3 jenis takjil yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.
Gorengan
Salah satu menu yang paling digemari orang Indonesia untuk berbuka adalah gorengan. Namun, sebaiknya kamu menghindari konsumsi gorengan untuk berbuka. Pasalnya, gorengan merupakan makanan dengan kandungan tinggi lemak, terutama lemak jenuh yang bisa menyebabkan obesitas, kolesterol tinggi, stroke, dan sakit jantung.
Namun, apabila kamu merasa kurang afdol jika tidak ada gorengan saat berbuka, dokter spesialis gizi dr Diana F Suganda, SpGK, MKes dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan bahwa boleh mengonsumsi gorengan saat berbuka, namun intensitasnya harus dikurangi dan tidak boleh berlebihan.
Kolak
Kolak juga menjadi hidangan favorit banyak orang saat berbuka. Selain karena rasanya manis dan enak, isiannya yang beraneka ragam membuatnya semakin digemari. Meski demikian, kolak mengandung banyak gula yang tinggi kalori. Selain itu, kandungan santan yang ada pada kolak juga berpotensi menjadi lemak jenuh. Apabila dikonsumsi setiap hari, maka takjil ini berisiko menyebabkan obesitas dan diabetes.
Es buah
Meminum es buah saat berbuka puasa memang menyegarkan, terutama untuk melepas dahaga. Akan tetapi, kandungan sirup, gula, dan susu kental manis yang terdapat pada es buah mengandung tinggi kalori yang bisa menyebabkan kegemukan. Meski kandungan gula pada es buah bisa menggantikan kadar glukosa yang hilang, sebaiknya es buah dihindari atau tidak dikonsumsi berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar