Senin, 07 Juni 2021

Arena of Valor Bagi-Bagi Rejeki Lewat Takjil On The Road

  - AOV melakukan kegiatan amal bertajuk #AOVBagiBagiRejeki selama bulan suci Ramadan 2021 ini. Bekerja sama dengan penduduk setempat, AOV berbagi takjil kepada orang-orang yang menjalankan ibadah puasa di sela-sela kesibukannya.

Kegiatan #AOVBagiBagiRejeki ini dilangsungkan di daerah Perumahan Villa Pamulang Mas dan Masjid Al Mustaqiim, Tangerang Selatan.


"Kegiatan Takjil On The Road kemarin sangat bagus dan bermanfaat. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlanjut dengan kegiatan lainnya," kata Anjar Deliawan, selaku Ketua Panitia Ramadhan Masjid Al Mustaqiim.


Menurutnya, banyak warga sekitar yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini. Banyak Driver Ojek Online (Ojol) yang bisa berbuka puasa sambil mencari nafkah untuk keluarganya.


Widiani, warga RT 01 Perumahan Villa Pamulang Mas juga mengapresiasi dengan adanya kegiatan Takjil On The Road yang dilakukan oleh Garena AOV Indonesia. Menurutnya, kegiatan seperti ini dapat memberikan pembelajaran kepada kita semua untuk saling berbagi rejeki dan peduli kepada sesama umat beragama.


"Takjil On The Road (TOTR) AOV ini sangat menginspirasi kita semua. Kita bisa belajar untuk saling berbagi dan peduli kepada sesama umat beragama, tanpa peduli status," ujar Widiani.


"Harapannya, tentu kegiatan seperti ini terus dilakukan meskipun Bulan Suci Ramadan telah selesai," tambahnya.


Dia juga berharap semoga pada tahun-tahun berikutnya AOV bisa mempertahankan kegiatan seperti ini. Lalu mengembangkannya dengan kegiatan lainnya.


*Artikel ini adalah kerjasama detikINET dan Garena.

https://nonton08.com/movies/burial-of-the-rats/


Instagram-Facebook Dituding Hapus Konten Serangan di Palestina


Media sosial (medsos) Facebook hingga Instagram dituding melakukan penyensoran konten serangan yang terjadi di Palestina.

Serangan Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa dan jalur Gaza terus terjadi dalam beberapa hari terakhir, termasuk penduduk Sheikh Jarrah yang terancam diusir secara paksa dari rumahnya.


Warga Palestina yang merekam serangan tersebut, kemudian merekamnya dan mengunggah ke medsos. Namun konten itu ada yang disensor, dibatasi, atau diblokir.


"Perusahaan media sosial membungkam suara Palestina saat mereka berjuang untuk kelangsungan hidup mereka," ujar Marwa Fatafta, Anggota Kebijakan dari lembaga pemikir Al Shabaka dikutip dari Al Jazeera, Selasa (11/5/2021).


"Ini bukan insiden satu kali, ini adalah lanjutan dari sensor sistematis dan diskriminasi yang lebih luas yang menargetkan, terutama mereka yang terpinggirkan dan tertindas, seringkali atas perintah rezim yang menindas," ungkap Fatafta.


Ia mendesak Facebook yang juga menaungi Instagram, menghentikan sensor yang dilakukannya terhadap konten serangan Israel dan menjelaskan kepada publik mengapa menghapus konten tersebut.


Mohammed el-Kurd, seorang penulis dari Palestina dari Yerusalem, memposting video dan stories tentang kekerasan di Sheik Jarrah. Saat akan mengunggahnya, ia mendapatkan peringatan bahwa kontennya berpotensi dihapus Instagram.


"Beberapa postingan Anda sebelumnya tidak mengikuti pedoman komunitas kami. Jika Anda memposting sesuatu yang bertentangan dengan pedoman kami lagi, akun Anda dapat dihapus, termasuk postingan, arsip, pesan, dan pengikut Anda," bunyi pesan diterima El-Kurd.


Tanda pagar alias tagar #SaveSheikhJarrah sampai #SavePalestine digaungkan para netizen di Twitter.


Terkait persoalan tersebut, Instagram mencuit ada kesalahan teknis yang menyebabkan sebagian orang tidak bisa memposting. Instagram klaim ini dialami secara global.

https://nonton08.com/movies/stratton/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar