Masih banyak yang menyangka bahwa berat badan ideal, yang diukur dari indeks massa tubuh (IMT), bisa menghindarkan seseorang dari risiko penyakit mematikan. Sebuah penelitian menegaskan anggapan itu salah.
Seseorang dengan berat badan ideal tetap bisa mengalami kematian dini. Lingkar pinggang, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine tersebut lebih akurat menggambarkan sehat atau tidaknya seseorang.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati data dari sekitar 42 ribu orang di Inggris. Selain mengamati indeks massa tubuh, mereka juga melakukan penghitungan Waist to Hip Ratio atau rasio antara lingkar pinggang dan panggul.
Rasio yang lebih tinggi berhubungan dengan obesitas sentral, yakni kegemukan yang terpusat di area perut dan pinggang. Dalam berbagai penelitian, obesitas sentral berhubungan erat dengan sindrom metabolik dan berbagai penyakit kronis mematikan.
Hasil pengamatan menunjukkan, obesitas sentral paling menentukan risiko kemtian dini karena berbagai sebab baik pada pemilik indeks massa tubuh ideal maupun yang berat badannya berlebih.
"Pesannya di sini adalah jika Anda punya obesitas sentral, tidak peduli indeks massa tubuh Anda, Anda harus melakukan sesuatu untuk mengurangi lemak," tulis para ilmuwan, dikutip dari Sciencedaily.
Tips Membiasakan Diri Olahraga Pagi
Olahraga bila dilakukan secara rutin dapat membawa manfaat untuk kesehatan membuat panjang umur. Hanya saja masih sedikit orang yang melakukannya karena berbagai alasan terutama alasan tidak sempat atau sibuk.
Nah oleh karena itu bila memang tidak sempat maka ahli menyarankan agar orang-orang berolahraga di pagi hari sebelum beraktivitas. Suasana lingkungan di pagi hari masih segar namun sekali lagi hal ini juga bisa jadi tantangan karena biasanya orang-orang dilanda rasa malas.
Bagaimana cara mengatasinya? Koresponden medis untuk CNN dr Sanjay Gupta mengatakan seseorang bisa mulai dengan membiasakan diri. http://kamumovie28.com/spider-man-2/
"Kita semua pasti pernah mengalami ini, jadi yang pertama harus dilakukan adalah memastikan bahwa tidur kita cukup dulu sekitar 7-8 jam," kata dr Sanjay seperti dikutip dari CNN, Kamis (27/4/2017).
Dengan tidur yang cukup maka dengan sendirinya tubuh akan terasa segar tidak mengantuk ketika harus bangun pagi untuk olahraga.
Selain itu dr Sanjay juga menyarankan agar mengajak orang lain untuk jadi pengingat atau lebih bagus lagi teman berolahraga. Dengan demikian individu bisa saling mengingatkan dan mendukung sehingga aktivitas olahraga tidak terasa membosankan.
"Ajak teman yang bisa memastikan bahwa Anda akan bangun dan berolahraga," ungkap dr Sanjay.
"Berjanji juga pada diri sendiri bahwa Anda harus berolahraga. Berikan hadiah kecil bila berhasil melakukannya karena sifat manusia itu sebenarnya cukup sederhana untuk hal tertentu," pungkas dr Sanjay.
Dalam kesehariannya, beberapa orang begitu sibuk sampai-sampai tidak sempat memiliki istirahat yang cukup. Akhir pekan jadi satu-satunya kesempatan untuk menebus kekurangan tidur. Lalu kapan dong olahraganya?
Idealnya, orang dewasa butuh tidur selama 6-8 jam dalam sehari. Namun gaya hidup di perkotaan membuat beberapa orang sulit memenuhi kebutuhan tersebut, karena waktunya habis di jalan untuk menembus kemacetan. Bisa tidur 3-4 jam dalam sehari, rasanya sudah sangat mewah.
Celakanya, kurang tidur banyak dikaitkan dengan risiko penyakit mematikan. Berbagai penelitian menyebut risiko diabetes dan serangan jantung meningkat pada orang-orang yang tidurnya kurang dari 8 jam dalam sehari. Bahkan, beberapa jenis kanker juga dikaitkan dengan kondisi ini. http://kamumovie28.com/drishyam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar