Kepulauan Seribu terdiri dari 110 pulau yang tersebar satu sama lain. Hanya dari semuanya, ini pulaunya yang paling jauh di Utara.
Hal itu pun dijelaskan oleh Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kasudinparbud) Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia saat dijumpai detikcom di Pulau Tidung Jumat pekan lalu (20/9/2019).
"Pulau paling jauh itu Sabira, bisa delapan sampai 10 jam ke sana naik perahu," ujar Cucu.
Berada paling jauh dari garis pantai Jakarta, membuatnya jarang dikunjugi wisatawan. Oleh sebab itu, Pulau Sabira atau Sebira boleh dibilang masih cukup perawan sampai saat ini.
Fakta menarik lainnya, Pulau Sabira dihuni oleh mayoritas Suku Bugis. Rata-rata profesi warganya adalah nelayan. Hasil tangkapan mereka dijadikan ikan asin yang akan dijual ke luar pulau, seperti Jakarta, Bandung dan Lampung.
Lebih lanjut, Cucu mengimbau agar wisatawan menginap barang sehari di Pulau Sabira untuk lebih menikmati keindahannya. Soalnya, jaraknya cukup jauh dari Jakarta.
"Kalau ke sana enaknya nginap semalam. Kalau PP bisa sih, tapi lama banget di jalan," ujar Cucu.
Untuk bisa sampai ke Pulau Sabira, ada dua opsi. Pertama traveler bisa menumpang kapal nelayan yang datang untuk menjual hasil tangkapan mereka di Muara Kamal dan Muara Angke atau naik speedboat kapal Dishub yang lebih cepat sekitar dua hingga dua setengah jam.
Selama weekend ini detikTravel akan mengulas habis tentang wisata di Kepulauan Seribu atau Pulau Seribu. Ikuti terus untuk info lengkao wisata di Pulau Seribu.
Ini Rekomendasi Perjalanan ke Raja Ampat, Surga Kecil di Indonesia
Jelajahlah dan nikmati keindahan panorama bawah laut berhias ikan warna-warni di Raja Ampat. Inilah surga kecil dari Indonesia.
Tanah Papua adalah surga kecil jatuh ke bumi, kata Edo Kondologit. Ya, Papua memang indah bentangan alamnya dan alam bawah lautnya yang memesona telah mengundang banyak wisatawan berkunjung ke sana.
Yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi waktu terbaik untuk datang ke sana, yaitu pada saat musim ombak tenang. Karena kamu akan berkeliling pulau-pulau yang jaraknya lumayan jauh.
Bawa barang keperluan secukupnya, karena kamu akan tinggal di pulau yang masih sepi. Hari pertama tiba di Bandara Udara Domine Eduard Osok, kami sudah disambut udara pagi segar kota Sorong dan segera menuju pelabuhan rakyat. Setelah membeli tiket kami mengisi perut dulu sarapan di warung sederhana dekat pelabuhan.
Akhirnya kapal penumpang berukuran besar siap berangkat dari Sorong menuju Kota Waisai di Pulau Waigeo. Pulau ini merupakan bagian dari gugusan pulau di Raja Ampat, merupakan pulau besar tempat transit kapal fery besar. Untuk menuju ke sana membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Sorong. Hal yang menarik adalah petugas pelabuhan dan syahbandar datang memeriksa kelayakan kapal dan menyapa para penumpang kapal sehingga memberikan rasa aman buat kami.
Sesampainya di Waisai, kami berganti menggunakan speedboat kecil untuk menuju homestay di Pulau Mansuar dengan waktu perjalanan sekitar satu jam. Terpaan angin laut dan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan membuat kami bersemangat menyambut petualangan baru kami. Ketika kapal memperlambat lajunya mulai nampak bangunan homestay yang terbuat dari kayu dengan dinding dan atap terbuat dari bahan daun pandan dan nipah di pinggir pantai, tempat kami dalam beberapa hari ke depan akan menjadi home base.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar