Nasib nahas dialami seorang turis dari Hong Kong. Dia terjatuh saat hendak selfie di Grand Canyon. Dia jatuh ke jurang sedalam 300 meter.
Selalu berhati-hati ketika hendak selfie. Mungkin itu pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian turis jatuh ke dasar Grand Canyon ini.
Turis pria berusia 50-an yang tidak disebutkan identitasnya ini harus meregang nyawa setelah jatuh ke dasar Grand Canyon yang kedalamannya 300 meter lebih. Jenazah turis dari Hong Kong ini akhirnya berhasil dievakuasi dengan menggunakan helikopter.
Dikumpulkan detikcom dari beberapa sumber, Jumat (24/5/2019), peristiwa itu bermula ketika turis pria ini ikut grup tur berjumlah 11 orang keliling Amerika Serikat selama 7 hari. Nah, rombongan ini pun mampir ke Grand Canyon.
Mereka berkunjung ke Eagle Point, spot buat memandangi Grand Canyon dari ketinggian. Di spot ini juga ada The Skywalk, platform berbentuk seperti tapal kuda yang lantainya terbuat dari kaca.
Di destinasi ini sudah ada papan peringatan supaya turis tidak mendekat di pinggir untuk menghindari kecelakaan. Nah, entah bagaimana caranya, turis pria naas ini terjatuh saat hendak berfoto selfie di pinggir pagar.
Menurut media South China Morning Post, kecelakaan ini sudah dikonfirmasi oleh Asosiasi Industri Travel Hong Kong. Jenazah turis pria itu ditemukan di hutan tak jauh dari spot terakhir dimana dia terlihat.
Ini bukan kali pertama ada turis jatuh ke Grand Canyon. Agar kejadian ini tidak terulang, traveler sebaiknya berhati-hati betul dan patuhi larangan yang berlaku di tempat tersebut.
Salah Mendarat di Tempat Tujuan, Penumpang Pesawat Ini Marah-marah
Sungguh, sungguh hal ini jarang terjadi. Seorang penumpang pesawat salah mendarat di tempat tujuan. Lantas dia marah-marah, kok bisa sih?
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Jumat (24/5/2019) pesawat Ryanair lepas landas dari Pisa menuju ke Bari, Italia. Semua berjalan lancar, sampai begitu pesawat mendarat, ada seorang penumpang pesawat yang marah-marah.
Sebabnya, dia pikir pesawatnya akan mendarat di Cagliaria. Waduh!
Rupanya, penumpang tersebut salah naik pesawat. Dia pun marah kepada awak kabin, karena bagaimna bisa dia ke pesawat yang beda tujuan.
Apalagi, dia mengaku sudah tidak punya uang untuk terbang ke Cagliaria. Pihak Ryanair kabarnya membantu penumpang tersebut untuk melanjutkan penerbangannya, serta akan menyelidiki kasus salah naik pesawat tersebut.
"Kami telah meminta agen perjalanan dari pihak ketiga di Pisa untuk menyelidiki masalah ini dan memastikan tidak terulang kembali," kata juru bicara dari Ryanair.
New York Bakal Haramkan Main Gadget Sambil Jalan Kaki
Kesal dengan orang lain yang berjalan lelet karena bermain gadget? New York mulai sadar hal itu sangat menyebalkan. Bakal ada larangannya!
Seperti yang dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Jumat (24/5/2019) hal ini diawali oleh Senator John Liu yang mencanangkan undang-undang untuk melarang pejalan kaki di New York menggunakan gadget saat berjalan kaki. Hal ini dinilai sudah mengkhawatirkan di daerah New York.
"Sulit untuk tidak memperhatikan jumlah orang yang mengirim SMS sambil berjalan, dan benar-benar mengkhawatirkan melihat orang melanjutkan pengiriman pesan mereka ketika melintasi jalan, Kami ingin warga New York tahu bahwa tidak apa-apa menunggu 5 detik," ujarnya kepada CNN.
Rancangan peraturan ini merupakan penyempurnaan dan versi terbaru dari aturan tahun 2018 lalu. Hal ini harus melalui proses persetujuan komite transportasi di majelis dan senat sebelum diajukan menjadi pemungutan suara oleh para anggota parlemen.
"Sebagai seseorang yang telah bersatu untuk reformasi keselamatan pejalan kaki yang signifikan selama bertahun-tahun, saya memprioritaskan perlindungan dan keamanan semua warga New York, tetapi tampaknya bagi saya seolah-olah ini adalah penjangkauan pemerintah," tambah John Liu.
Sebenarnya, alasan John masuk akal. Menurut data Governors Highway Safety Association memperkirakan bahwa 6.227 pejalan kaki terbunuh dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018. Salah satu faktor terbesarnya adalah penggunaan smartphone.
Nantinya, apabila pejalan kaki melanggar aturan ini akan dikenakan denda bekisar USD 25-250 (Rp 363-3,6 juta). Larangan di seluruh wilayah ini, termasuk saat mengirim pesan teks, memeriksa email dan surfing di internet. Intinya, hal apapun yang mengalihkan pandangan mata dan konsentrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar