Sabtu, 04 Januari 2020

Pemanasan Global, Jalur Pendakian di Pegunungan Alpen Hilang

Efek pemanasan global semakin nyata, salah satunya dialami oleh Pegunungan Alpen. Kalau biasanya pendaki akan melihat salju abadi, kini tak ada lagi.

Kabar buruk datang dari Pegunungan Alpen. Diintip detikcom dari berbagai sumber, Selasa (6/8/2019) Pegunungan Alpen terkena efek dari pemanasan global.

Kalau dulu, Mont Blanc menjadi magnet bagi para pendaki di musim panas. Karena ada pemandangan salju abadi yang bisa pendaki saksikan, apalagi jalur Bonatti.

Tapi kini, rute penakian tersebut jadi berbahaya karena ada banyak batu yang berjatuhan dari puncak. Hal ini dikarenakan oleh adanya gelombang panas yang terjadi.

Salju yang tadinya menjadi perekat dari granit-granit besar leleh. Hasilnya, serpihan granit besar yang disebut pilar Bonatti tiba-tiba runtuh, memuntahkan 292 ribu m3 batu ke lembah di bawahnya.

Bisnis ski dan pendakian semakin mengkahawatirkan. Akhirnya sekelompok pemandu berusaha untuk membahas tentang pencarian jalur pendakian baru yang aman.

"Batu-batu di sana mulai bergetar sebelum akhirnya berjatuhan. Sepertinya saya tidak akan ke sana dulu dalam waktu dekat," ujar seorang pemandu berusia 40 tahun dari kota terdekat, Thonon, saat mendaki area Aiguille du Peigne di daerah Chamonix.

Saking parahnya pemanasan global, Pegunungan Alpen punya 3 rute yang sudah hilang. Ada sekitar 26 rute yang kini mulai mengkhawatirkan karena hampir hilang.

Tim spesialis gunung di Universitas Savoie Mont Blanc menilai jadwal pendakian yang optimal ada di musim semi dan musim gugur. Kalau begini, tak sampai 10 tahun, Pegunungan Alpen tak lagi bisa dijelajahi.

Batu Granit Nan Eksotis di Belitung

 Indonesia banyak memiliki kekayaan alam, salah satunya bebatuan granit di Belitung. Bebatuan ini begitu cantik dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda.

Tak puas hanya menyaksikan bebatuan ini lewat media, rasa penasaranku membuat saya harus terbang menyaksikannya sendiri. Sekitar pukul 08.00 WIB pagi, mendaratlah pesawat yang saya tumpangi di Bandara Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Berbekal berangkat dengan rombongan kecil, kami menyewa mobil untuk trip kami selama tiga hari. Driver sekaligus tour guide yang ramah sudah siap menjemput kami di bandara.

Pagi itu, kami ke hotel sekedar menaruh tas bawaan kami yang tidak diperlukan. Selanjutnya kami mengeksplor Negeri Laskar Pelangi.

SD Gantong adalah tempat pertama yang kami kunjungi. Meski kondisi replika bangunan sekolah ini memprihatinkan namun menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Belitung. Saya dan pengunjung lain bergantian mengambil foto dan video di sini.

Pengalaman berkesan yaitu ketika anak-anak kecil duduk manis di masing-masing tempat duduk mereka dan menyambut hangat kami dengan melantunkan lagu yang popular lagu Laskar Pelangi, Nidji.

Selanjutnya, kami menikmati alam telaga di Rumah Keong. Jika berkunjung pada siang hari, tempat ini bisa dipakai untuk bersantai, berteduh dari teriknya sinar matahari. Suasananya pun tidak kalah keren, bisa menjadi spot instagramable kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar