Pekan ini Pemerintah resmi memperbarui syarat perjalanan dan masa berlaku swab PCR-antigen bagi para pelaku perjalanan domestik. Dalam syarat terbaru ini, penggunaan alat deteksi dini virus Corona berbasis embusan napas, GeNose, diberlakukan sebagai syarat perjalanan pada seluruh moda transportasi.
Syarat perjalanan terbaru ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 12 tahun 2021. Ketentuan ini menggantikan sebelumnya yakni SE Nomor 7 tahun 2021.
Syarat perjalanan terbaru ini dibagi menjadi dua, untuk tujuan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, serta Pulau Bali.
Anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak diwajibkan melakukan tes RT-PCR/swab antigen/tes GeNose sebagai syarat perjalanan.
Berikut ini syarat perjalanan terbaru yang berlaku mulai 1 April:
Pulau Bali
Udara, laut, dan darat
- Menunjukkan hasil RT-PCR maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan
- Antigen maksimal 2x24 jam (sebelumnya 1x24 jam) sebelum keberangkatan
- Tes GeNose di bandara, pelabuhan, dan terminal sebelum keberangkatan
Pulau Jawa dan Luar Jawa
Transportasi udara
- Surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan
- Surat keterangan hasil negatif swab antigen maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan
- Tes negatif hasil GeNose di bandar udara sebelum berangkat
Transportasi laut
- Surat keterangan hasil negatif RT-PCR atau antigen 3x24 jam sebelum keberangkatan
- Tes negatif hasil GeNose di pelabuhan sebelum berangkat
Untuk syarat perjalanan bagi moda transportasi kereta api antarkota, kendaraan pribadi, dan kendaraan umum, CEK DI SINI
https://indomovie28.net/movies/the-caretaker-3/
Aurel Hermansyah Idap Kista Ovarium, Kenali Gejalanya
Pasangan baru Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar telah resmi menikah. Sebelum menikah, Aurel sempat mengunjungi dokter untuk medical check up dan saat diperiksa, diketahui ada kista di rahimnya.
"Kita cek itu semuanya bagus, cuma ada kistanya," kata dokter di video yang diunggah di kanal YouTube The Hermansyah A6.
Dokter kandungan tersebut juga belum bisa memastikan jenis kista yang diidap Aurel dan memintanya untuk tidak khawatir.
"Kita harapnya sih kista hormonal. Makanya saya belum kasih obat atau apa. Kalau dia hormonal, diharapkan ketika kembali (kontrol) setelah menstruasi, bisa hilang," lanjut sang dokter.
Kista ovarium kerap terjadi pada wanita. Dikutip dari laman NHS, kista ovarium biasanya hilang dalam waktu beberapa bulan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi jika tidak hilang.
Kebanyakan kista tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya. Namun kista ovarium yang cukup parah akan menyebabkan gejala sebagai berikut:
Nyeri panggul, yang bisa datang dan pergi, serta bisa menyebar ke daerah punggung bawah dan paha.
Haid tidak teratur
Kesulitan buang air besar atau sakit saat buang air besar.
Merasa kembung atau bengkak pada perut
Merasa sangat kenyang setelah makan hanya sedikit
Nyeri saat berhubungan seks
Setahun Alami Long COVID, Wanita Ini Ceritakan Membaik Usai Divaksin
Beberapa pasien virus Corona mengalami gejala yang tak kunjung membaik usai dinyatakan negatif COVID-19. Salah satunya dialami oleh Jessamyn Smyth.
Ia bercerita bahwa sejak didiagnosis virus Corona pada Maret 2020. Sejak saat itu Jessamyn terus mengalami masalah pada kesehatannya.
Bercerita kepada CNN, selama berbulan-bulan, dia mengidap sesak napas, detak jantung tidak teratur dan cepat, diare, dan ruam kulit yang tidak biasa. Seperti banyak pasien long COVID lainnya, ia terus menerus mengalami kelelahan yang luar biasa.
Profesor penulis dan humaniora di Holyoke, Massachusetts ini mengatakan bahkan mengalami kesulitan untuk mengingat kata-kata dasar yang dia gunakan sehari-hari. Hidupnya pun kian hancur akibat long COVID yang ia idap.
"Pada akhirnya, saya kehilangan dua pekerjaan, akhir dari kehidupan kognitif ibu saya dan transisinya ke perawatan demensia, pasangan dan rumah, semua keamanan finansial, dan saya khawatir, hidup dan identitas saya," katanya.
Tapi kemudian dia mendapatkan suntikan vaksin Corona.
Dalam beberapa minggu, kelelahan dan masalah kognitifnya jauh lebih baik. Ruamnya hilang, dan setelah dosis Pfizer keduanya, pada 24 Februari, gejalanya terus membaik.
Beberapa pasien long COVID juga mengaku membaik setelah divaksin. Namun, para ahli belum yakin tentang berapa lama perbaikan ini bisa berlangsung.
"Saya mulai merasa seperti diri saya sendiri untuk pertama kalinya dalam setahun," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar