Sabtu, 17 April 2021

Uji Klinis Vaksin Nusantara Lanjut di RSPAD, BPOM Sudah Ogah Dikait-kaitkan

  Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menanggapi proses uji vaksin Nusantara yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto sejak Rabu (14/4/2021). Menurut Penny, kegiatan tersebut sudah tak ada kaitannya sama sekali dengan BPOM.

"Apa yang sekarang terjadi, itu di luar BPOM, bukan kapasitas BPOM soal itu," tegas Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers daring Jumat (16/4/2021).


Penny menegaskan peran BPOM dalam proses pengembangan vaksin COVID-19, fokus pada pendampingan uji klinis yang sesuai dengan standar internasional. Sementara, para peneliti vaksin Nusantara hingga saat ini belum memberikan koreksi apapun dari evaluasi di sejumlah catatan uji vaksin dendritik Fase I.


Menurutnya, jika tak kunjung ada koreksi dari para pihak peneliti, uji vaksin Nusantara akan terus kembali ke fase awal pengembangan vaksin Corona. Ditegaskan Penny, catatan atau evaluasi BPOM soal uji vaksin Fase I Nusantara sudah tak bisa diganggu gugat lagi.


"Sudah final penilaian kami dalam hal tersebut. Kami menunggu koreksi yang akan dilakukan," katanya.


"Vaksin dendritik atau kemudian yang disebut atau yang dikomersilkan dengan nama vaksin Nusantara itu sudah kami berikan koreksi di Fase I," tegas Penny sembari menekankan tak ingin berkomentar lebih lanjut soal vaksin Nusantara.


Penny mengimbau hal ini agar menjadi pelajaran sejumlah pihak yang akan mengembangkan vaksin COVID-19, untuk mengikuti aturan atau kaidah klinis demi keselamatan nyawa setiap penerima vaksin Corona.


Adapun sejumlah tokoh yang mengikuti uji relawan vaksin Nusantara di RSPAD sejauh ini meliputi eks Menkes Siti Fadhilah Supari, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Anggota DPR Fraksi PAN Saleh Daulay, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Adian Napitupulu, politikus senior Golkar Aburizal Bakrie.

https://indomovie28.net/movies/crazy-rich-asians/


Busui Harus Tahu! 7 Makanan Penyebab 'Alergi ASI' pada Bayi


Air susu ibu (ASI) tentunya memiliki berbagai manfaat bagi pertumbuhan bayi. Pasalnya, ASI memang menawarkan nutrisi lengkap yang bisa mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan, kekebalan, serta perkembangan sang buah hati.

Akan tetapi, terkadang pada beberapa kasus, bayi justru menunjukkan reaksi, seperti alergi, usai mengonsumsi ASI. Hal ini tentunya membuat para ibu khawatir dan berpikir apakah hal tersebut terjadi karena makanan dan minuman yang sang ibu konsumsi?


Saat masa menyusui, protein memang merupakan salah satu kandungan penting yang dapat meningkatkan pasokan ASI. Artinya, saat menyusui kebutuhan protein harian para ibu akan meningkat secara signifikan.


Meski jarang terjadi, sejumlah makanan dan minuman dengan protein nabati atau hewani yang terkandung dalam ASI dapat menimbulkan reaksi alergi ke bayi, lho. Beberapa alergen makanan yang paling sering dijumpai adalah susu sapi, telur, kedelai, dan jagung.


Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada 100 bayi dengan dugaan alergi makanan, sebanyak 65 persen kasus ternyata berasal dari produk susu. Sementara produk lainnya adalah kacang tanah, kacang pohon, gandum, dan coklat.

https://indomovie28.net/movies/god-of-gamblers-iii-back-to-shanghai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar