Fetish dan nama 'Gilang' menjadi trending di Twitter. Nama Gilang menjadi trending berawal dari sebuah thread dari akun Twitter milik @m_fikris berjudul Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedok Riset.
Isi dari thread tersebut dikisahkan, seorang pria mengaku berasal dari salah satu universitas di Surabaya sedang melakukan riset. Riset ini pun disebut berkaitan dengan 'bungkus-membungkus'.
Klaim riset 'bungkus-membungkus' ini dimaksud mengharuskan korban dibungkus seperti 'pocong'. Seperti yang terlihat pada gambar yang dibagikan pada thread tersebut.
Sehingga, sang korban mengaku dirinya dilecehkan setelah sadar saat mengobrol dengan temannya. Temannya pun menyebut hal ini bisa disebut fetish.
Apa arti fetish?
Dikutip dari situs WebMD, fetish adalah suatu kondisi yang dirasakan berupa kesenangan yang bisa didapatkan oleh seseorang sebagai respons terhadap objek yang seringkali tidak mengandung unsur seksual didalamnya.
Orang yang memiliki kondisi fetish, mereka biasanya cenderung membutuhkan sebuah benda atau objek tertentu di hadapannya, kemudian ia berfantasi seksual dengan objek tersebut, atau digunakan kepada pasangan agar bisa mendapatkan kepuasan seksual yang maksimal.
Menurut sebuah penelitian, fetish yang paling umum melibatkan bagian tubuh seperti kaki, atau fitur tubuh, tato, atau penindikan. Sejauh ini kaki menjadi objek yang paling umum.
Kenapa fetish bisa terjadi?
Dilansir dari laman Healthline, beberapa ahli percaya bahwa pola dari gairah erotis terkait dengan fetish ini terjadi sebelum pubertas. Satu teori adalah bahwa hal ini dihasilkan dari kecemasan atau trauma di masa lalu. Teori lainnya adalah paparan awal terhadap pengalaman seksual yang menuntut kondisi dari seseorang untuk percaya bahwa bagian tubuh atau objek nonseksual menarik secara seksual.
Namun apakah Gilang Bungkus termasuk fetish?
Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, psikolog dari perusahaan konsultan Magna Cita Marlin, mengatakan untuk kasus seperti Gilang belum tentu bisa dikatakan fetish karena tidak ada sentuhan terhadap benda objek tersebut.
"Sepengetahuan saya soal fetish itu bukan seperti itu, jadi dia nggak ngebungkus orang lain harusnya. Harusnya dia ngebungkus diri sendiri dan dia masturbasi," jelas Rosdiana kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).
"Biasanya fetish itu kita yang melakukan hubungan seksual dengan barang itu, jadi bukan kita nyuruh orang lain," tambah Rosdiana.
Selain itu, Rosdiana memberikan sebuah contoh jika seseorang memiliki kondisi fetish terhadap suatu benda mati maka mereka akan melakukan hubungan seks dengan benda tersebut.
"Jadi misalnya, saya pernah melihat sebuah film dalam rangka pembelajaran, orang itu dia fetish terhadap mobil. Itu dia melakukan hubungan seks dengan mobil tersebut. Jadi dia masuk masuk ke bawah kap mobil," kata Rosdiana.
Bawang Netralkan Kolesterol? 4 Fakta di Balik Mitos-mitos Daging Kambing
Kemeriahan Idul Adha tak pernah lepas dari bayang-bayang mitos seputar daging sapi dan kambing. Mulai dari efek torpedo untuk vitalitas pria, hingga kolesterol yang terkandung di dalamnya.
Tidak jarang, mitos-mitos itu menggiring pada risiko berbahaya. Tips-tips menetralkan kolesterol yang tidak ada dasar ilmiahnya misalnya, membuat orang jadi punya perasaan aman yang semu, lalu mengonsumsinya secara berlebihan alias tidak terkontrol.
Bagi yang sehat mungkin tidak masalah, tetapi tidak demikian jika punya riwayat kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi. Bukan tidak mungkin, malah kekambuhan yang didapat.
Nah agar tidak terjebak pemahaman yang sesat, berikut fakta-fakta di balik beberapa mitos yang beredar.
1. Bawang putih menetralkan kolesterol?
FAKTA: Pakar gizi komunitas, dr Tan Shot Yen, menegaskan bahwa tidak ada cara instan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Apalagi hanya dengan mengonsumsi bawang.
"Kalau memang bisa (menyembuhkan kolesterol dengan bawang putih), dokter ngapain kasih resep obat. Anjurkan aja pasien makan bawang putih banyak-banyak atau beli 'kapsul ajaib' isi bawang putih." ujar dr Tan saat dihubungi detikcom/
2. Torpedo kambing dongkrak vitalitas seks?
FAKTA: Hal ini dikonfirmasi oleh praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir, SpPD. Menurutnya, ada banyak faktor yang menentukan vitalitas seksual seorang pria.
"Vitalitas pria ditentukan oleh banyak faktor, bukan dengan konsumsi torpedo lantas masalah vitalitas selesai," kata dr Koko, sapaan akrabnya.
Justru, torpedo kambing punya kandungan lemak dan kolesterol yang perlu diwaspadai jika punya riwayat sakit jantung dan kolesterol tinggi. Imbangi dengan banyak makan sayur dan buah.
https://indomovie28.net/2-fast-2-furious/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar