Draf RUU tentang Ketahanan Keluarga beredar dan banyak diperbincangkan. RUU ini mewajibkan pelaku pelaku bondage, dominance, sadism, dan machosism (BDSM) untuk direhabilitasi, seperti yang tertuang di dalam pasal 85.
Pasal 85
Badan yang menangani Ketahanan Keluarga wajib melaksanakan penanganan krisis keluarga karena penyimpangan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (3) huruf f berupa:
a. rehabilitasi sosial;
b. rehabilitasi psikologis;
c. bimbingan rohani; dan/atau
d. rehabilitasi medis.
Mengapa pelaku BDSM perlu direhabilitasi?
Dikutip dari Mensxp, BDSM pada dasarnya adalah sebuah taktik foreplay yang umumnya dilakukan untuk menambah kenikmatan dalam berhubungan seksual. Namun banyak yang menganggap bahwa BDSM merupakan hal yang tidak patut dilakukan.
Meski BDSM mengandung unsur-unsur yang tidak manusiawi atau bahkan kekerasan seksual, BDSM tidak akan bisa dilakukan bila tak ada kesepakatan di antara kedua belah pihak.
Saran Ahli Jantung Jika Ingin Coba CrossFit Seperti Ashraf Sinclair
Almarhum Ashraf Sinclair dikenal menekuni olahraga CrossFit semasa hidupnya. Olahraga intensitas tinggi ini memang sedang naik daun karena disebut-sebut dapat membantu bakar lemak dan membentuk otot dalam waktu singkat.
Namun demikian harus diketahui bahwa semua olahraga intensitas tinggi memiliki risikonya begitu juga CrossFit. Ahli jantung dr Dede Moeswir, SpPD, KKV, dari OMNI Hospitals Pulomas memberi saran agar orang-orang melakukan cek kesehatan dan konsultasi terlebih dahulu.
Tujuannya untuk tahu batas fisik seseorang dan faktor risiko seperti penyakit jantung yang mungkin sebelumnya tidak terdeteksi. Menurut dr Dede olahraga yang terlalu berat malah tidak baik untuk jantung.
"Nomor satu kenali faktor risiko dulu. Jangan pernah menganggap diri kita sehat dan fit sebelum cek faktor risiko dengan medical check up," kata dr Dede pada detikcom, Selasa (18/2/2020).
Berikutnya adalah jangan berlebihan saat berolahraga. Tiap orang memiliki ketahanan fisik yang berbeda-beda sehingga satu program latihan untuk seseorang mungkin tidak cocok bagi yang lain.
"Memang ada batas untuk melakukan sesuatu jenis exercise. Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Jangan pernah melakukan itu tanpa konsultasi dokter," pungkasnya.
BPOM Tegaskan Virus Corona Tidak Menular Lewat Makanan
Hingga saat ini, wabah virus corona masih sangat hangat diberitakan. Sayangnya, hoax terkait penularan COVID-19 ini juga ikut menyebar.
Masyarakat sempat panik terhadap panganan yang berasal dari China. Itu disebabkan karena ketakutan masyarakat jika virus corona bisa menyebar melalui makanan.
"Dikaitkan dengan bisa menyebar lewat panganan, virus corona itu bukan penyakit food born disease. Atau bisa ditularkan melalui makanan," tegas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito di Gedung BPOM, Selasa (18/2).
Dalam hal ini, Penny mengatakan terus mengedukasi masyarakat untuk terus waspada. Ia hanya bisa mengingatkan untuk memilah informasi terkait corona dengan bijak.
"Saya kira soal corona itu bukan kuasa BPOM. Tapi, jika ada yang terkait dengan anti virus atau obatnya, baru akan kita dampingi" imbuhnya.
https://nonton08.com/miss-sloane/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar