Senin, 27 Juli 2020

Nol Kematian dan 3 Bulan Bebas Transmisi Lokal, Vietnam Waspadai COVID-19

Vietnam menjadi salah satu negara yang dinilai sukses dalam menangani pandemi Corona. Vietnam melaporkan nol kematian dan tiga bulan dinyatakan bebas Corona lokal.
Namun, kini Vietnam kembali waspada terhadap virus corona baru pada Sabtu (25/7/2020). Peringatan waspada ini muncul usai pejabat medis di kota pusat Danang, Vietnam, mendeteksi kasus COVID-19 lokal pertama di negara Asia Tenggara tersebut usai tiga bulan sebelumnya dinyatakan 'bebas' kasus Corona lokal.

Berkat langkah karantina yang ketat, dan program pengujian yang agresif dan luas, Vietnam telah menjaga total kasus Corona yang dimiliki tetap di angka 415 kasus. Total tersebut termasuk jumlah kasus yang sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Vietnam juga melaporkan tidak ada infeksi Corona transmisi lokal selama 100 hari.

Dikutip dari Channel News Asia, Vietnam pun masih tidak memiliki satu pun kasus kematian akibat virus Corona. Namun, pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seorang lelaki berusia 57 tahun dari Danang, sebuah tempat wisata populer, telah dites positif Corona. Maka dari itu, Vietnam melakukan isolasi terhadap 50 orang yang diketahui memiliki kontak dengan orang tersebut.

Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan 103 orang yang kontak dengan pasien tersebut telah dites, semuanya dinyatakan negatif Corona. Pemerintah mengatakan pada hari Sabtu tes baru telah mengkonfirmasi infeksi pria itu, sehingga jumlah total kasus di Vietnam menjadi 416 kasus.

Tidak disebutkan awal mula pria tersebut bisa terpapar Corona, tetapi pria ini diketahui tidak meninggalkan Danang, Vietnam, selama hampir sebulan. Dia awalnya didiagnosis mengidap pneumonia.

Kasus ini muncul saat Vietnam akan memulai kembali penerbangan komersial internasional dan ketika pariwisata domestik melonjak. Jumat malam, pihak berwenang di Hanoi kembali mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum.

Dari hampir 150 kasus yang dilaporkan selama tiga bulan terakhir, semuanya merupakan kasus impor, dan orang-orang langsung dikarantina pada saat kedatangan. Awal pekan ini, Vietnam mengatakan akan memulangkan sekitar 130 warga Vietnam yang terinfeksi virus dari Guinea Ekuatorial.

Pada bulan Maret,Danang melaporkan enam kasus lokal virus Corona ketika kapal induk AS Theodore Roosevelt melakukan kunjungan ke kota.

Epidemiolog UGM Pastikan Jenazah COVID-19 Tak Harus Dibakar

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria, S.Ked., MPH. menyampaikan bahwa jenazah pasien yang terjangkit virus Corona atau COVID-19 tak perlu dibakar. Bayu menjelaskan pedoman dari WHO dan badan kesehatan lainnya juga menyebutkan jenazah pasien COVID-19 tak perlu dibakar.
"Cukup dibungkus dengan baik sesuai protokol kesehatan dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan maka sudah cukup sekali," ujar Bayu dalam keterangan tertulis yang dikirim oleh Humas UGM, Senin (27/7/2020).

"Saya rasa memang sebaiknya pejabat pemerintah harus berhati hati dalam mengeluarkan pernyataan. Karena sudah sering sekali terjadi komunikasi yang buruk dari pemerintah sehingga timbul keresahan," tuturnya.

Ia menerangkan virus yang sebelumnya terkontaminasi pada jenazah penderita COVID-19, maka saat dikuburkan akan musnah dengan sendirinya karena tidak ada sel inang yang dihinggapi.

"Virusnya akan mati jika lama tidak masuk ke inang yang baru," ujarnya.

Bayu juga bicara soal semakin banyaknya jumlah kasus positif COVID-19 dari hari ke hari. Menurutnya hal itu terjadi karena semakin banyaknya warga masyarakat yang melanggar protokol COVID-19, di samping semakin banyaknya tes massal COVID-19.
https://cinemamovie28.com/one-piece-film-gold-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar