Minggu, 26 Juli 2020

Rawan Penyalahgunaan, Obat-obat Keras Masih Banyak Dijual Bebas

 Akhir-akhir ini, obat yang masuk dalam kategori obat keras masih bisa ditemukan. Salah satunya tramadol, yang menjadi barang bukti bersamaan dengan diamankannya Lucinta Luna.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan badan yang mengatur peredaran obat-obatan. Tapi, kok obat keras seperti ini bisa masih beredar?

"Jika (obat) terbukti berbahaya, kami memberikannya ke Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) untuk di-take down atau menurunkannya dari pasar online," ujar Rita Endang, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), baru-baru ini.

"Tapi, betul masih tetap ada. Jadi dari 19.000 yang sudah diberikan kepada Kemkominfo, memang 70 persen yang di take down. Pasti muncul lagi, kan seperti itu tidak mudah. Yang pasti sedang terus diawasi," imbuhnya.

Rita menegaskan, mungkin tidak hanya melalui pasar online dan apotek. Banyak pelabuhan tikus yang bisa jadi jalur keluar masuknya obat-obat tersebut hingga mudah beredar ke masyarakat.

"Kita tahu bahwa jalur impor bisa saja keluarnya dari pelabuhan-pelabuhan tikus, banyak sekali ada 17.000 loh kepulauan di Indonesia. Maka, kami sedang bekerja sama dengan BNN, Bea Cukai, dan Polri untuk mengawasinya."

Hoax 'Angin Duduk' Bawa-bawa Ashraf Sinclair dan Mike Mohede, Ini Faktanya

 Kembali beredar pesan yang bernada spekulasi penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair. Kali ini bukan hanya Ashraf, kematian musisi Mike Mohede juga diungkit.
"Belajar dari kasus Mike Mohede dan Ashraf Sinclair," tulis penggalan pesan tersebut.

Dalam narasinya, pengirim pesan menuliskan cerita dari seseorang bernama Dina, yang mengeluh tidak enak badan dan tidak lama setelahnya meninggal dunia. Lalu di bawahnya tertulis penjelasan mengenai penyebab meninggalnya adalah angina pectoris atau angin duduk.

Tak hanya itu, pesan berantai juga dilanjutkan dengan penjelasan mengenai gejala angin duduk seperti dada sesak dan nyeri ulu hati sebagai gangguan pada jantung yang mematikan dan menyebabkan serangan jantung.

Dituliskan juga nama dokter yang mendiagnosa penyakit Dina, yang dikaitkan dengan Ashraf Sinclair dan Mike Mohede, bernama dr Djoko Maryono, spesialis kardiologi dari RS Pusat Pertamina.

Tim detikcom kemudian menelusuri pesan berantai tersebut dan ditemukan pesan bernada serupa yang disebarkan melalui Facebook pada April 2019 silam. Bedanya, kali ini terdapat penambahan kalimat "Belajar dari kasus Mike Mohede dan Ashraf Sinclair."

Untuk nama dokter yang tercantum, Humas RS Pusat Pertamina, menyebut kabar tersebut adalah hoax dan dokter yang bersangkutan tidak pernah membuat pernyataan sebagaimana isi yang tercantum pada pesan tersebut.

"Sudah dikonfirmasi ke dokter yang bersangkutan, ini hoax ya mbak. Kesian masyarakat banyak dapat hoax," tutur Diana Santi, Humas RS Pusat Pertamina kepada detikcom, Kamis (20/2/2020).

Hingga saat ini, penyebab meninggalnya Ashraf Sinclair masih diduga kuat serangan jantung. Bukan GERD, seperti berita viral beberapa waktu lalu atau angin duduk.
https://cinemamovie28.com/the-sin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar