Wabah virus corona (COVID-19) yang kian tak terkendali penyebarannya ini semakin membuat banyak orang khawatir, termasuk Simon Cowell. Bos X Factor itu mengaku ketakutan akan virus ini, lantaran COVID-19 telah menginfeksi sekitar 75.166 orang dan 2.009 di antaranya meninggal dunia.
"Aku sangat takut tentang itu, bahkan saya selalu menggunakan masker, termasuk ketika bersepeda keliling kota saya tetap pakai masker," kata Simon seperti yang dikutip dari Metro.
Meski sedang berada di tengah wabah, Simon pun tetap berencana untuk berlibur ke Disneyland Paris bersama Eric anaknya pada pekan depan. Tentu untuk antisipasi penularan COVID-19 yang bisa terjadi di mana saja, Simon sudah mempersiapkan membawa masker dan sanitizer.
"Aku akan membawa Eric ke Disneyland Paris akhir pekan depan dan sudah pasti 100 persen kita akan pakai masker saat di kereta," ucap Simon.
"Bahkan kami punya banyak sanitizer, karena itu membuatku takut" tuturnya.
Difteri : Definisi, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya
Difteri merupakan penyakit infeksi pada pernafasan yang disebabkan oleh bakteri bernama Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini menyerang membran mukus pada tenggorokan dan hidung.
Maka dari itu, kamu harus mengetahui dan berhati-hati jika sedang berdekatan dengan penderita difteri. Berikut penjelasan lebih detail penyakit difteri yang telah dirangkum dari situs Kementrian Kesehatan RI dan beberapa sumber.
Definisi
Menurut organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), Indonesia merupakan negara kedua yang masyarakatnya paling banyak terkena difteri setelah India. Penyakit ini bisa saja membunuh seseorang jika tidak ditangani dengan serius.
Difteri banyak ditemui di negara-negara berkembang yang tingkat vaksinasinya masih rendah untuk vaksin difteri. Proses penularannya yang begitu cepat juga membuat kamu harus berhati-hati jika berada di dekat penderita. Untuk penderita AIDS/HIV juga sangat mudah tertular difteri karena sistem imun yang lemah.
Gejala Difteri
Untuk pengobatan lebih awal, kamu harus mengetahui gejala apa saja yang bisa menyebabkan penyakit difteri.
- Tenggorokan dilapisi selaput tebal warna abu-abu. Kamu bisa cek di depan kaca untuk mengetahuinya
- Radang tenggorokan dan suara menjadi serak
- Pembengkakan kalenjar getah bening pada leher
- Susah bernafas atau nafas menjadi cepat
- Demam tinggi dan menggigil
- Batuk yang keras dan berkepanjangan
- Perubahan pada penglihatan
- Badan terasa lelah dan lemas
- syok, jantung berdetak dengan cepat dan pucat.
Jika kamu mengalami gejala di atas, kamu bisa langsung konsultasi dengan dokter agar tidak terjadi hal yang lebih berat.
Penyebab Difteri
Penyakit difteri bisa menyerang siapa saja. Hindari hal hal di bawah ini karena bisa menjadi penyebab difteri:
1. Pola Hidup yang tidak Sehat
Pola hidup yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab kamu bisa terkena penyakit difteri. Jangan pernah melakukan kontak fisik dengan penderita, berbagi makanan dengan penderita yang dimana bisa terkena liur penderita secara tidak sadar, menggunakan barang yang sudah terkontaminasi dengan penderita seperti gelas dan sendok. Jika mengetahui ada penderita difteri kamu harus melakukan hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan penderita.
2. Tinggal di Tempat yang Padat Penduduk dan Kotor
Ini juga bisa menjadi penyebab kamu terkena penyakit difteri. Dengan lingkungan yang kotor sangat mudah untuk kamu terkena virus difteri dan akan cepat pula proses penularannya. Hindari tempat-tempat yang kotor dan jaga jarak pula dengan penderita difteri.
3. Terkena Luka yang terinfeksi
Menyentuh atau terkena luka yang terinfeksi juga menyebabkan kamu bisa terkena penyakt difteri. Bakteri yang terdapat pada luka infeksi akan menyebabkan penyakit difteri.
Cara Mencegah Difteri
Lakukan suntik vaksin difteri adalah cara tebaik. Melakukan suntik vaksin ini bisa dilakukan dari usia 2 bulan dsampai 7 tahun. Di Indonesia, vaksin difteri biasanya diberikan melalui imunisasi DPT (Difteri, Tetanus dan Pertusis) sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan.
Anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun. Untuk usia 7 tahun akan diberikan vaksin Td/Tdap yang akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa.
Cara Mengobati Difteri
Jika kamu terkena difteri, hal yang harus kamu lakukan adalah segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Kamu akan diberikan antitoksin yang berguna untuk melawan racun yang disebabkan oleh bakteri. Karena tidak semua bisa terkena antitoksin, dokter akan memberikannya dengan dosis yang rendah terlebih dahulu dan akan menambah dosisnya secara berkala.
https://cinemamovie28.com/behind-a-mask-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar