Jumlah kasus COVID-19 di Korea Selatan meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. Menyusul kematian ke-5 akibat virus corona, negeri gingseng menetapkan level kewaspadaan tertinggi alias 'siaga satu'.
Dikutip dari Reuters, peningkatan level kewaspadaan ini terkait makin banyaknya kasus baru dalam waktu singkat. Total sudah ada 602 kasus, dengan kewaspadaan ekstra di Kota Daegu dan Cheongdo yang telah ditetapkan sebagai 'zona perawatan khusus'.
Kematian kelima dilaporkan terjadi pada wanita 56 tahun di Daegu. Wanita tersebut meninggal di Kyungpook National University Hospital. Hampir separuh dari kasus virus corona yang tercatat di Korea Selatan terjadi di kota ini.
Penularan virus corona di Daegu sebagian besar berhubungan dengan seorang jemaat sekte Shincheonji, yang disebut 'patient 31'. Pasien wanita ini diyakini sebagai 'super-spreader' karena menularkan virus ke puluhan jemaat gereja Shincheonji.
Media Korsel Yonhap Agency melaporkan, kondisi ini memungkinkan pemerintah untuk memaksa warga tidak beraktivitas dan meminta sekolah tutup sementara. Meski demikian, belum ada detail langkah-langkah yang bisa diambil.
Video: Menkes Cek Alat Radiologi RSCM yang Terendam Banjir
Banjir yang melanda Jakarta, Minggu (23/2/2020) turut menggenangi sejumlah titik di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sejumlah alat terdampak genangan dan harus dibersihkan.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengecek langsung penanganan banjir di RSCM. Ia berharap alat-alat yang terdampak banjir segera bisa difungsikan kembali karena menyangkut kepentingan orang banyak.
"Kita cek tadi sudah dibersihin semua, vendor-vendor semua kita panggil sesuai dengan merek alatnya untuk bisa mempercepat sehingga alat itu bisa operasional segera," kata Menkes Terawan.
Terkait penanganan alat-alat radiologi, Menkes juga berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
"Habis terendam kalau nyala kan harus dicek. Radiasinya cocok 'ndak, berfungsi atau 'ndak, itu harus dilakukan pengencekan" jelas Menkes.
Kata Kemenkes Soal Pria Jepang Positif Corona Sepulang dari Indonesia
Beredar kabar seorang pria Jepang dinyatakan positif mengidap penyakit virus corona baru (COVID-19) tak lama setelah kembali dari kunjungan ke Indonesia, demikian laporan dari NHK. Menurut laporan NHK, pemerintah metropolitan Tokyo mengumumkan pada hari Sabtu pria yang diketahui seorang penduduk Tokyo berusia 60-an, telah terinfeksi oleh virus corona baru.
Pria itu adalah seorang anggota staf sebuah fasilitas perawatan senior, yang mengunjungi sebuah institusi perawatan kesehatan pada 12 Februari. Awalnya ia mengalami gejala-gejala seperti flu, tetapi ia kembali ke rumah pada hari yang sama karena tidak didiagnosis menderita pneumonia. Dia kembali bekerja di rumah senior pada 13 Februari, 14 Februari di rumah, dan kemudian dilaporkan bepergian ke Indonesia untuk liburan keluarga pada 15 Februari.
Dihubungi detikcom, Dr Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku belum mendapat konfirmasi lebih lanjut terkait hal tersebut.
"Belum. Belum dijawab sama Jepang," jelasnya saat dihubungi detikcom, Minggu (23/2/2020)
Siaran pers dari Tokyo Novel Coronavirus Infectious Disease Control Center di situs web pemerintah metropolitan Tokyo menyatakan bahwa seorang penduduk Tokyo berusia 60-an tahun dinyatakan positif mengidap penyakit COVID-19. Gejala-gejalanya sendiri mulai muncul pada 12 Februari, sebelum pria tersebut berlibur ke Indonesia.
Kasus ini menjadi kasus kedua kalinya seorang pasien dinyatakan positif COVID-19 setelah kunjungan ke Indonesia. Yang pertama, seorang lelaki Tionghoa yang diidentifikasi sebagai Jin, dinyatakan positif mengidap penyakit itu awal bulan ini, delapan hari setelah kembali dari Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar